Klub Jatim pede bebas 'kanker'

Rabu, 02 Oktober 2013 - 14:57 WIB
Klub Jatim pede bebas...
Klub Jatim pede bebas 'kanker'
A A A
Sindonews.com - Kondisi finansial kembali menjadi sorotan sebelum bergulirnya liga unifikasi 2014. Dari Jakarta, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Joko Driono sudah mewanti-wanti agar klub-klub calon peserta liga memenuhi kriteria finansial yang disyaratkan PSSI.
Secara umum, PSSI bakal tidak meloloskan tim yang gagal dalam verifikasi keuangan sebelum kompetisi dimulai. Peringatan ini sebenarnya klasik, karena nyatanya selalu ada klub yang kesulitan menggaji pemain dan pelatih walau tiap musim diberlakukan verifikasi.

Lantas, bagaimana kondisi klub-klub Jawa Timur? Pada Indonesia Super League (ISL) 2012-2013, empat klub wakil Jawa Timur dalam kondisi sehat. Arema Cronous, Persela Lamongan, Persegres Gresik dan Persepam Madura United, sama sekali tidak terjangkit ‘Kanker’ (kantong kering).

Padahal musim sebelumnya, kecuali Persepam yang baru promosi ke ISL, tiga klub mengalami krisis hebat. Arema Cronous, Persela Lamongan dan Persegres Gresik sempat menunggak pembayaran gaji pemain. Jadi musim ini progress klub-klub tersebut sangat signifikan di sisi finansial.

Menghadapi liga unifikasi 2014, hingga kini baru Arema Cronous yang dipastikan sangat mapan. Dikuasai Bakrie Group lewat merger dengan Pelita Jaya awal musim kemarin, Arema tampaknya bakal kembali mengawali musim tanpa harus mengalami defisit keuangan seperti pada 2010-2011 dan 2011-2012 lalu.

Patut dicermati adalah klub yang tidak mendapat sokongan perusahaan besar macam Persepam Madura, Persela Lamongan, Persegres Gresik, sekaligus dua pendatang anyar Persik Kediri dan Persebaya Surabaya. Sejauh ini beberapa di antara klub tersebut mengaku optimistis tak bakal terkena ‘Kanker’.

''Persela mencatat perkembangan sangat bagus dibandingkan musim lalu. Kami bisa memenuhi kebutuhan klub secara mandiri dan tidak menunggak gaji pemain. Tentu manajemen sangat yakin musim depan bisa melakukan yang sama dan kalau bisa lebih baik,” tutur Debby Kurniawan, Manajer Persela Lamongan.

Persela pada musim 2011-2012 menjadi salah satu tim yang mengalami krisis keuangan dan harus menunggak pembayaran gaji pemain selama tujuh bulan. Itu adalah musim pertama Laskar Joko Tingkir tidak memakai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Sekaligus menjadi musim terburuk Persela jika dilihat dari sisi keuangan selama keikutsertaan di ISL. Musim 2012-2013, klub ini sudah banyak belajar dan bisa menghapus krisis di musim sebelumnya. Potensi di Lamongan berhasil dioptimalkan walau prestasi justru berbanding terbalik dengan musim sebelumnya.

''Yang pasti perencanaan harus detail dan tidak gegabah memanfaatkan dana. Misalnya kalau memang tak bisa membeli pemain bintang, ya tidak perlu memaksakan,” urai Debby Kurniawan. Persela sendiri rencananya bakal ketat dalam membatasi nilai kontrak pemain.

Persepam Madura United yang menjalani musim perdananya di ISL juga berhasil menghindari krisis. Selama semusim penuh dan sering berganti pemain asing, nyatanya Sape Kerap tidak menghadapi persoalan finansial dan menatap musim baru dengan konfidensi tinggi.

Manajer Persepam Achsanul Qosasih mengatakan, keberhasilan Persepam memenuhi kebutuhan di musim pertama di ISL adalah berkat partisipasi masyarakat Madura. Sadar tidak disokong perusahaan besar dalam pendanaan, Persepam menghidupi dirinya murni dari potensi masyarakat Madura.

“Walau Persepam sering bermain di Bangkalan, tapi klub ini mewakili seluruh unsure masyarakat Madura di empat kabupaten. Karena itulah dukungan untuk Persepam, termasuk pendanaan, sangat signifikan dan saya berharap terus berlanjut untuk musim berikutnya,” beber pria yang akrab disapa AQ ini.

Persik Kediri patut mencontoh klub sepereti Persela, Persepam dan Persegres yang sukses mengoptimalkan potensi daerah. Sebagai klub dari kota yang lebih kecil, posisi Macan Putih masih sangat rentan seandainya sokongan dari PT Gudang Garam tak berlanjut
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8734 seconds (0.1#10.140)