Pecatur Jerman dukung Indonesia

Selasa, 15 Oktober 2013 - 01:48 WIB
Pecatur Jerman dukung Indonesia
Pecatur Jerman dukung Indonesia
A A A
Sindonews.com - WGM Elisabeth Paehtz menjadi satu-satunya pecatur Jerman yang bermain di Indonesia Open Chess Championship (IOCC) 2013. Hanya saja langkah pecatur berusia 28 tahun ini belum terlalu mulus di IOCC.

Peringkat 32 Kejuaraan Catur Eropa Putri 2013 yang digelar di Belgrade, Serbia itu menyadari bahwa IOCC adalah turnamen yang kuat dan dia sedang tak dalam performa yang baik di ajang ini. Meskipun begitu, perempuan yang ramah ini tetap memiliki target yang baik di IOCC. Demikian penyampaiannya dalam keterangan pers yang diterima sindonews.

Anda menang di babak lima. Bagaimana penampilan Anda?

Saya menang tapi saya tak bermain dengan baik. Saya dan lawan sama-sama banyak melakukan kesalahan

Baru 3 poin yang Anda raih dari 5 babak. Bagaimana hasil ini menurut Anda?

Babak sebelumnya saya bermain tak bagus dan melakukan blunder. Dalam setengah tahun terakhir, saya memang sedang tak bagus. Saya banyak kalah.

Apakah bermain dua babak sehari menjadi masalah?

Di Eropa tak biasa bermain dua babak sehari. Biasanya turnamen open hanya 9 babak saja. Saya mengerti mengapa penyelenggara melakukan hal ini. Mereka mengharapkan pemain muda bisa mendapatkan norma, hal itu sangat masuk akal. Hanya saja mungkin bisa diakali dengan membuat turnamen ini lebih panjang. Yang pasti, bermain dua babak sehari bukanlah masalah buat saya.

Tapi, apa target Anda di IOCC?

Saya ingin berada top 3 woman.

Sulitkah menjadi pecatur putri di Jerman?

Saya beruntung karena ayah saya adalah seorang GM (Ayahnya adalah GM Thomas Paehtz) sehingga membuat saya mendapatkan keuntungan. Dia yang mengajar saya sehingga saya tak memerlukan pelatih. Sekarang dia sudah tak melatih saya lagi. Dia melatih orang lain dan sekarang saya juga melatih orang lain.

Bagaimana dengan perjalanan Anda ke Afrika?

Saya sekarang tergabung dalam proyek dari yayasan di Jerman yang memberikan pendidikan kepada anak-anak. Mungkin untuk ke depannya saya akan terus bergabung dengan proyek seperti ini yang menyangkut catur dan anak-anak. Saya juga pernah mengajat tim Turki. Jadi saya sudah memiliki pengalaman sebagai pelatih.

Bagaimana pecatur putri di Indonesia menurut Anda?

Sebenarnya dukungan yang diberikan kepada pecatur putri di Indonesia lebih banyak dari pada yang diberikan kepada saya ketika saya masih muda dulu. Indonesia telah berkonsentrasi mengembangkan pecatur putrinya yang dibuktikan dengan hadirnya pecatur putri bergelar WGM .

Ini pertama kalinya Anda ke Indonesia?

Ya. Saya terbiasa dengan Asia. Saya sering bepergian ke negara-negara di Asia. Semua orang Asia sangat ramah jadi saya tak kaget dengan sambutan orang Indonesia. Orang Asia selalu sangat ramah, berbeda dengan orang Eropa yang lebih dingin. Saya suka di sini, hotelnya baik, makanannya enak. Apalagi saya penyuka makanan Asia.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7873 seconds (0.1#10.140)