Persema 1953 hapus sejarah Persema
Selasa, 15 Oktober 2013 - 17:01 WIB
Persema 1953 hapus sejarah Persema
A
A
A
Sindonews.com - Memunculkan klub baru di tengah tenggelamnya klub-klub Indonesian Premier League (IPL) Jawa Timur ternyata kembali terjadi. Setelah Persebaya Surabaya dan Persibo 1949, rencananya bakal dibentuk Persema 1953 di Kota Malang.
Persema 1953 adalah sebuah klub baru yang direncanakan bakal dibentuk untuk kompetisi Divisi III. Keberadaan klub baru ini sama dengan Persibo 1949 yang dibentuk setelah Persibo Bojonegoro dipastikan tidak bisa melanjutkan kompetisi karena tidak diakui PSSI.
Munculnya Persema 1953 inilah yang diyakini membuat upaya pelimpahan Persema Malang ke Pengcab PSSI Kota Malang menjadi tersendat. Hingga saat ini belum ada kepastian soal pelimpahan klub tersebut walau manajemen Persema sudah sangat serius.
Jika Pengcab PSSI Malang lebih mengakomodir Persema 1953 dan tidak menggubris Persema Malang, maka bisa jadi klub berjuluk Bledeg Biru akan terhapus dari sejarah. Itu pula yang sudah terlihat di Persebaya 1927 dan Persibo Bojonegoro.
"Saya sudah mendengar itu (pembentukan Persema 1953). Klub itu dibentuk untuk kompetisi amatir, kabarnya Divisi III Regional. Padahal jika Pengcab menampung Persema, maka bisa langsung bertanding di Divisi III Nasional," ujar CEO Persema Dito Arief.
Dia memperkirakan pembentukan Persema 1953 itulah yang mengganjal pelimpahan Persema Malang ke Pengcab PSSI Kota Malang. Padahal manajemen Persema Malang sudah merelakan pelimpahan itu dengan gratis alias tanpa kompensasi apa pun.
"Kontrak pengelolaan Persema oleh konsorsium berlaku hingga 2015 mendatang. Walau begitu kami merelakan Persema dilimpahkan ke Pengcab tanpa kompensasi apa pun. Tapi kubu Pengcab tidak menunjukkan keseriusan sehingga pertemuan belum jelas," tambahnya.
Dito khawatir jika Persema Malang dibiarkan mati, maka bakal menghapus sejarah panjang yang ditorehkan klub yang dulunya dikelola Pemkot Malang tersebut. Bagaimana pun, menurutnya, Persema adalah klub yang mengawali gairah sepakbola di Kota Apel.
Sementara, sumber di Pengcab PSSI Kota Malang mengungkapkan, mereka masih ragu-ragu untuk mengiyakan tawaran pelimpahan klub Persema Malang. Sebab status Persema sendiri belum pasti karena bukan lagi anggota PSSI sejak dipecat pada 2011 silam.
"Belum ada kepastian soal status hukuman Persema. Khawatirnya hukuman itu terus berlaku selamanya sehingga pelimpahan klub tidak ada artinya," ungkap salah satu sumber di Pengcab. Praktis, hingga sekarang nasib Persema sama sekali belum jelas.
Persema senasib dengan Persibo Bojonegoro dan Persebaya 1927 yang akhirnya menjadi klub antah berantah tanpa kompetisi yang diikuti. Sementara Arema IPL masih berjuang dari aspek legalitas, ketiga klub di atas dipastikan tak memiliki kompetisi musim depan
Persema 1953 adalah sebuah klub baru yang direncanakan bakal dibentuk untuk kompetisi Divisi III. Keberadaan klub baru ini sama dengan Persibo 1949 yang dibentuk setelah Persibo Bojonegoro dipastikan tidak bisa melanjutkan kompetisi karena tidak diakui PSSI.
Munculnya Persema 1953 inilah yang diyakini membuat upaya pelimpahan Persema Malang ke Pengcab PSSI Kota Malang menjadi tersendat. Hingga saat ini belum ada kepastian soal pelimpahan klub tersebut walau manajemen Persema sudah sangat serius.
Jika Pengcab PSSI Malang lebih mengakomodir Persema 1953 dan tidak menggubris Persema Malang, maka bisa jadi klub berjuluk Bledeg Biru akan terhapus dari sejarah. Itu pula yang sudah terlihat di Persebaya 1927 dan Persibo Bojonegoro.
"Saya sudah mendengar itu (pembentukan Persema 1953). Klub itu dibentuk untuk kompetisi amatir, kabarnya Divisi III Regional. Padahal jika Pengcab menampung Persema, maka bisa langsung bertanding di Divisi III Nasional," ujar CEO Persema Dito Arief.
Dia memperkirakan pembentukan Persema 1953 itulah yang mengganjal pelimpahan Persema Malang ke Pengcab PSSI Kota Malang. Padahal manajemen Persema Malang sudah merelakan pelimpahan itu dengan gratis alias tanpa kompensasi apa pun.
"Kontrak pengelolaan Persema oleh konsorsium berlaku hingga 2015 mendatang. Walau begitu kami merelakan Persema dilimpahkan ke Pengcab tanpa kompensasi apa pun. Tapi kubu Pengcab tidak menunjukkan keseriusan sehingga pertemuan belum jelas," tambahnya.
Dito khawatir jika Persema Malang dibiarkan mati, maka bakal menghapus sejarah panjang yang ditorehkan klub yang dulunya dikelola Pemkot Malang tersebut. Bagaimana pun, menurutnya, Persema adalah klub yang mengawali gairah sepakbola di Kota Apel.
Sementara, sumber di Pengcab PSSI Kota Malang mengungkapkan, mereka masih ragu-ragu untuk mengiyakan tawaran pelimpahan klub Persema Malang. Sebab status Persema sendiri belum pasti karena bukan lagi anggota PSSI sejak dipecat pada 2011 silam.
"Belum ada kepastian soal status hukuman Persema. Khawatirnya hukuman itu terus berlaku selamanya sehingga pelimpahan klub tidak ada artinya," ungkap salah satu sumber di Pengcab. Praktis, hingga sekarang nasib Persema sama sekali belum jelas.
Persema senasib dengan Persibo Bojonegoro dan Persebaya 1927 yang akhirnya menjadi klub antah berantah tanpa kompetisi yang diikuti. Sementara Arema IPL masih berjuang dari aspek legalitas, ketiga klub di atas dipastikan tak memiliki kompetisi musim depan
(dka)
