Krisis finansial bisa ganjal Persijap di tahap verifikasi
A
A
A
Sindonews.com – Krisis Finansial yang sampai saat ini masih menjerat Persijap Jepara, harus segera diselesaikan. Karena, bisa jadi masalah finansial tersebut akan mengganjal Laskar Kalinyamat –Julukan Persijap- pada saat tahap Verifikasi untuk lolos Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Sebagaimana diketahui, pada babak verifikasi PSSI Pusat memiliki standar verifikasi bagi tim yang lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Verifikasi antara lain meliputi lima aspek yakni infrastruktur, pembinaan, finansial, badan hukum dan SDM.
Untuk infrastruktur, pembinaan, badan hukum, dan SDM, Persijap akan mudah melewatinya karena infrastruktur memadai, badan hukum Persijap juga jelas. Mereka juga memiliki pembinaan pemain usai dini. Hanya saja masalah finansial masih mengganjal tim kebanggan warga Jepara ini.
Sampai saat ini Persijap masih memiliki hutang cukup besar. Salah satu yang paling besar adalah hutang gaji pemain. Sejak lima bulan lalu, Evaldo dkk belum menerima gaji dari manajemen.
Manajemen, kesulitan untuk bisa membayar gaji pemain, karena minimnya dukungan dari masyarkat Jepara, ketika Persijap bertanding. Hal itu dibuktikan, Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) tidak pernah penuh ketika Persijap berlaga. Padahal dukungan masyarkat dari sektor penjualan tiket sangat diharapkan.
Disisi lain, Persijap kesulitan untuk mendapatkan sponsor. PLTU Tanjung Jati yang diharapkan menjadi salah satu sponsor, ternyata hanya memberikan bantuan sebesar Rp100 juta. Bantuan itupun baru diberikan setelah mendapatkan desakan dari suporter dan pemerintah Daerah.
CEO PT Jepara Raya Multitama (JRM) yang juga General Manajer Persijap Jepara Muhammad Said Bassalamah, mengakui, krisis finansial tim bisa mengganjal pada tahap Verifikasi. Namun demikian, dirinya tetap merasa yakin Persijap mampu mengatasinya.
Dijelaskan Bassalamah, krisis finansial tim akan segera berakhir. Penjualan 20 persen saham Persijap senilai Rp2 miliar sudah mendekati realisasi. Saat ini sudah ada pengusaha di Jakarta yang sudah menyatakan kesiapannya untuk membeli saham Persijap, bakkan kata Bassalamah pengusaha tersebut sudah deal dengan Persijap, sehingga tinggal pengurusan legal formalnya.
“Soal penjualan 20 persen saham, sudah ada yang sepakat dari pengusaha Jakarta, dan sekarang tinggal menunggu realisasinya saja. Mudah-mudahan clear secepatnya,” ujarnya.
Bassalamah menyatakan,jika Rp2 miliar dari hasil penjualan saham sudah terealisasi, maka Persijap akan keluar dari krisis finansial.”Rp2 miliar cukup untuk melunasi gaji dan hutang-hutang lainnya,” katanya.
Yang terpenting saat ini, kata Bassalamah adalah menyelesaikan dulu babak play off dan menjadi salah satu tim dari enam tim IPL yang akan diverifikasi oleh tim verifikasi PSSI pusat.”Kalau soal verifikasi Persijap akan mudah melewatinya, justru yang sulit adalah melewati babak play off, karena semua tim ingin bisa lolos ISL musim depan,” tandasnya.
Anggota komite eksekutif PSSI bidang Kompetisi, Erwin Dwi Budiawan menerangkan saat ini PSSI Pusat sedang menyusun standar verifikasi bagi tim yang lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Verifikasi antara lain meliputi lima aspek yakni infrastruktur, pembinaan, finansial, badan hukum dan sarana prasarana.
“Saat ini kami tengah membuat standar bagi tim yang lolos ISL musim depan. Terutama persyaratan finansial dan infrastruktur harus benar-benar diperhatikan,” ujarnya saat ditemui di Jepara beberapa hari lalu.
Standar yang tengah dibahas terutama soal syarat finansial atau dana yang dimiliki klub agar bisa mengikuti kompetisi level satu. Selain itu juga standar kelayakan infrastruktur yaitu stadion dan pendukungnya.
Sebagaimana diketahui, pada babak verifikasi PSSI Pusat memiliki standar verifikasi bagi tim yang lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Verifikasi antara lain meliputi lima aspek yakni infrastruktur, pembinaan, finansial, badan hukum dan SDM.
Untuk infrastruktur, pembinaan, badan hukum, dan SDM, Persijap akan mudah melewatinya karena infrastruktur memadai, badan hukum Persijap juga jelas. Mereka juga memiliki pembinaan pemain usai dini. Hanya saja masalah finansial masih mengganjal tim kebanggan warga Jepara ini.
Sampai saat ini Persijap masih memiliki hutang cukup besar. Salah satu yang paling besar adalah hutang gaji pemain. Sejak lima bulan lalu, Evaldo dkk belum menerima gaji dari manajemen.
Manajemen, kesulitan untuk bisa membayar gaji pemain, karena minimnya dukungan dari masyarkat Jepara, ketika Persijap bertanding. Hal itu dibuktikan, Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) tidak pernah penuh ketika Persijap berlaga. Padahal dukungan masyarkat dari sektor penjualan tiket sangat diharapkan.
Disisi lain, Persijap kesulitan untuk mendapatkan sponsor. PLTU Tanjung Jati yang diharapkan menjadi salah satu sponsor, ternyata hanya memberikan bantuan sebesar Rp100 juta. Bantuan itupun baru diberikan setelah mendapatkan desakan dari suporter dan pemerintah Daerah.
CEO PT Jepara Raya Multitama (JRM) yang juga General Manajer Persijap Jepara Muhammad Said Bassalamah, mengakui, krisis finansial tim bisa mengganjal pada tahap Verifikasi. Namun demikian, dirinya tetap merasa yakin Persijap mampu mengatasinya.
Dijelaskan Bassalamah, krisis finansial tim akan segera berakhir. Penjualan 20 persen saham Persijap senilai Rp2 miliar sudah mendekati realisasi. Saat ini sudah ada pengusaha di Jakarta yang sudah menyatakan kesiapannya untuk membeli saham Persijap, bakkan kata Bassalamah pengusaha tersebut sudah deal dengan Persijap, sehingga tinggal pengurusan legal formalnya.
“Soal penjualan 20 persen saham, sudah ada yang sepakat dari pengusaha Jakarta, dan sekarang tinggal menunggu realisasinya saja. Mudah-mudahan clear secepatnya,” ujarnya.
Bassalamah menyatakan,jika Rp2 miliar dari hasil penjualan saham sudah terealisasi, maka Persijap akan keluar dari krisis finansial.”Rp2 miliar cukup untuk melunasi gaji dan hutang-hutang lainnya,” katanya.
Yang terpenting saat ini, kata Bassalamah adalah menyelesaikan dulu babak play off dan menjadi salah satu tim dari enam tim IPL yang akan diverifikasi oleh tim verifikasi PSSI pusat.”Kalau soal verifikasi Persijap akan mudah melewatinya, justru yang sulit adalah melewati babak play off, karena semua tim ingin bisa lolos ISL musim depan,” tandasnya.
Anggota komite eksekutif PSSI bidang Kompetisi, Erwin Dwi Budiawan menerangkan saat ini PSSI Pusat sedang menyusun standar verifikasi bagi tim yang lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Verifikasi antara lain meliputi lima aspek yakni infrastruktur, pembinaan, finansial, badan hukum dan sarana prasarana.
“Saat ini kami tengah membuat standar bagi tim yang lolos ISL musim depan. Terutama persyaratan finansial dan infrastruktur harus benar-benar diperhatikan,” ujarnya saat ditemui di Jepara beberapa hari lalu.
Standar yang tengah dibahas terutama soal syarat finansial atau dana yang dimiliki klub agar bisa mengikuti kompetisi level satu. Selain itu juga standar kelayakan infrastruktur yaitu stadion dan pendukungnya.
(wbs)