Persema berniat minggat dari Malang
A
A
A
Sindonews.com -- Upaya Persema Malang mempertahankan eksistensi tidak berhenti walau gagal melimpahkan pengelolaan klub ke Pengcab PSSI Kota Malang. Manajemen Persema mempunyai solusi alternative jika memang tidak mendapatkan tempat di Kota Malang.
Solusi terbaru adalah menyerahkan pengelolaan ke pihak di luar Kota Malang. Itu dianggap paling realistis karena hingga sekarang Pengcab PSSI Kota Malang belum ada tanda-tanda ingin mengambilalih pengelolaan klub yang berdiri pada 1953 tersebut.
Sejumlah daerah pernah menyatakan tertarik menjadi pengelola Persema, di antaranya Kota Batu, Mataram dan Manado. Opsi tersebut benar-benar akan diambil dengan tujuan agar Bledek Biru tidak punah begitu saja dari persepakbolaan nasional.
"Itu opsi alternatif. Kalau memang di Malang tidak ada yang mau mengelola, ya kami akan mencari pengelola baru walau di luar Kota Malang. Tujuan kami jelas, agar Persema yang memiliki sejarah panjang ini tidak hilang begitu saja," ujar CEO Persema Dito Arif.
Dia menceritakan, sejak masih bermain di Indonesian Premier League (IPL), Persema telah mendapatkan penawaran pengelolaan dari daerah-daerah tersebut. Namun saat itu Persema tidak menanggapi karena merasa masih mampu menjalankan operasional klub.
Tapi situasi berubah total ketika Persema Malang dikeluarkan dari IPL karena dianggap bukan anggota PSSI. "Sejauh ini kami belum bicara serius dengan mereka yang dulu tertarik mengelola Persema. Tapi kami akan mencoba membuka komunikasi," tambah Dito.
Setelah tak memiliki masa depan di kompetisi professional, Persema berniat melimpahkan pengelolaan ke Pengcab PSSI Kota Malang. Namun Pengcab sendiri dikabarkan sudah bersiap membentuk tim baru bernama Persema 1953 yang bertanding di Divisi III Regional.
Merasa jalan untuk menyelamatkan Persema terganjal, manajemen pun mengambil opsi minggat dari Kota Apel. Soal kemungkinan berganti nama jika dikelola daerah lain, Dito menyatakan itu tergantung negosiasi dengan pemilik baru nantinya.
Sementara, Ketua Umum Pengcab PSSI Kota Malang Peni Suparto mencoba menetralisir rumitnya situasi di Persema. Peni mengatakan manajemen Persema harus berkomunikasi secara intensif dengan pemerintah Kota Malang terkait pelimpahan pengelolaan.
"Nantinya yang membiayai Persema kan Pemkot jika bermain di kompetisi amatir, jadi harus ada komunikasi yang bagus. Saya sepakat jika Persema jangan hilang karena memiliki sejarah panjang. Kalau bisa jangan sampai Persema pindah ke luar Kota Malang," ujar Peni yang juga mantan Ketua Umum Persema dan berperan dalam pembelotan ke Liga Primer Indonesia (LPI).
Solusi terbaru adalah menyerahkan pengelolaan ke pihak di luar Kota Malang. Itu dianggap paling realistis karena hingga sekarang Pengcab PSSI Kota Malang belum ada tanda-tanda ingin mengambilalih pengelolaan klub yang berdiri pada 1953 tersebut.
Sejumlah daerah pernah menyatakan tertarik menjadi pengelola Persema, di antaranya Kota Batu, Mataram dan Manado. Opsi tersebut benar-benar akan diambil dengan tujuan agar Bledek Biru tidak punah begitu saja dari persepakbolaan nasional.
"Itu opsi alternatif. Kalau memang di Malang tidak ada yang mau mengelola, ya kami akan mencari pengelola baru walau di luar Kota Malang. Tujuan kami jelas, agar Persema yang memiliki sejarah panjang ini tidak hilang begitu saja," ujar CEO Persema Dito Arif.
Dia menceritakan, sejak masih bermain di Indonesian Premier League (IPL), Persema telah mendapatkan penawaran pengelolaan dari daerah-daerah tersebut. Namun saat itu Persema tidak menanggapi karena merasa masih mampu menjalankan operasional klub.
Tapi situasi berubah total ketika Persema Malang dikeluarkan dari IPL karena dianggap bukan anggota PSSI. "Sejauh ini kami belum bicara serius dengan mereka yang dulu tertarik mengelola Persema. Tapi kami akan mencoba membuka komunikasi," tambah Dito.
Setelah tak memiliki masa depan di kompetisi professional, Persema berniat melimpahkan pengelolaan ke Pengcab PSSI Kota Malang. Namun Pengcab sendiri dikabarkan sudah bersiap membentuk tim baru bernama Persema 1953 yang bertanding di Divisi III Regional.
Merasa jalan untuk menyelamatkan Persema terganjal, manajemen pun mengambil opsi minggat dari Kota Apel. Soal kemungkinan berganti nama jika dikelola daerah lain, Dito menyatakan itu tergantung negosiasi dengan pemilik baru nantinya.
Sementara, Ketua Umum Pengcab PSSI Kota Malang Peni Suparto mencoba menetralisir rumitnya situasi di Persema. Peni mengatakan manajemen Persema harus berkomunikasi secara intensif dengan pemerintah Kota Malang terkait pelimpahan pengelolaan.
"Nantinya yang membiayai Persema kan Pemkot jika bermain di kompetisi amatir, jadi harus ada komunikasi yang bagus. Saya sepakat jika Persema jangan hilang karena memiliki sejarah panjang. Kalau bisa jangan sampai Persema pindah ke luar Kota Malang," ujar Peni yang juga mantan Ketua Umum Persema dan berperan dalam pembelotan ke Liga Primer Indonesia (LPI).
(wbs)