Alasan pembatalan sesi latihan bebas
A
A
A
Sindonews.com - Direktur lintasan, Mike Webb, tak ingin mengambil risiko terhadap keselamatan para driver MotoGP yang akan memacu kecepatan motornya di Sirkuit Motegi. Dalam briefing khusus tentang kondisi cuaca buruk yang menimpa Jepang, mereka akhirnya mengeluarkan sejumlah skenario yang akan dijalankan pada sesi latihan, kualifikasi hingga balapan Minggu (25/10) nanti.
Dengan seluruh sesi latihan pada hari ini dibatalkan, pihak direktur ras mengeluarkan revisi tentang jadwal dan beberapa skenario yang akan berlangsung pada Sabtu dan Minggu. Menurut Webb, kondisi basah dan berkabut jelas mengurangi jarak pandang pembalap yang akan memacu kecepatan motor mereka (visibilitas) di Sirkuit Motegi.
Akibatnya, pihak penyelenggara tidak mendapatkan persetujuan tentang penggunaan helikopter untuk membawa pembalap yang terluka ke salah satu rumah sakit terdekat di sekitar sirkuit.
"Tanpa sebuah helikopter medis di lokasi balap untuk mengevakuasi para driver, dan tidak ada alternatif lain, maka kami tidak siap untuk menggelar balapan, ketika ada risiko bahwa penggendara terluka parah, mungkin tidak diobati secara memadai," tutur Webb dalam konferensi persnya kepada sejumlah pewarta berita di Sirkuit Motegi, dilansir Crash, Jumat (25/10/2013).
"Sebenarnya sejak awal kami sudah mendapatkan izin untuk menerbangkan helikopter pada kemarin, bahkan sudah stand by di sini. Tapi ketika melihat cuaca yang buruk di sirkuit ini, tiba-tiba kami harus menunggu surat izin tersebut, jadi kami menunggu sampai saat-saat terakhir sebelum membatalkan sesi latihan. Tidak ada alternatif lain. Jarak sirkuit Motegi menuju salah satu rumah sakit yang sudah ditentukan dengan menggunakan kendaraan (mobil ambulance), menempuh jarak kurang lebih satu jam. Jadi penggunaan helikopter sangat efisien pada balapan ini," tambahnya.
"Melihat situasi itu, kami mengambil keputusan bahwa sesi latihan ini tidak aman jika terjadi masalah atau risiko terhadap pembalap. Sebenarnya sudah banyak solusi atau alternatif lain untuk menggunakan ambulance sudah banyak diusulkan, kemudian penggunaan helikopter dalam membawa pasien ke rumah sakit. Tapi pada akhirnya semua solusi itu tidak ada yang masuk akal, sebelum kondisi cuaca benar-benar stabil. Kami sudah mendapatkan konfirmasi bahwa perkiraan cuaca pada Sabtu sore cerah."
"Tetapi, jika penggunaan helikopter masih belum bisa di terbangkan besok sore. Maka kami tetap tidak akan menjalani sesi latihan dan kualifikasi. Selanjutnya kami akan tetap memantau situasi ini pada hari Minggu, apakah akan tetap berlangsung atau tidak. Yang jelas, masalahnya bukanlah hujan, tetapi jarak pandang pembalap (vasibilitas)," pungkasnya.
Gelaran GP Jepang sendiri, bisa dikatakan sebagai penentuan Marc Marquez dalam menyegel gelar juara MotoGP tahun ini. Pembalap Repsol Honda itu kini masih belum bergeser sebagai pemimpin klasemen dengan terpaut 18 poin atas Jorge Lorenzo.
Dengan seluruh sesi latihan pada hari ini dibatalkan, pihak direktur ras mengeluarkan revisi tentang jadwal dan beberapa skenario yang akan berlangsung pada Sabtu dan Minggu. Menurut Webb, kondisi basah dan berkabut jelas mengurangi jarak pandang pembalap yang akan memacu kecepatan motor mereka (visibilitas) di Sirkuit Motegi.
Akibatnya, pihak penyelenggara tidak mendapatkan persetujuan tentang penggunaan helikopter untuk membawa pembalap yang terluka ke salah satu rumah sakit terdekat di sekitar sirkuit.
"Tanpa sebuah helikopter medis di lokasi balap untuk mengevakuasi para driver, dan tidak ada alternatif lain, maka kami tidak siap untuk menggelar balapan, ketika ada risiko bahwa penggendara terluka parah, mungkin tidak diobati secara memadai," tutur Webb dalam konferensi persnya kepada sejumlah pewarta berita di Sirkuit Motegi, dilansir Crash, Jumat (25/10/2013).
"Sebenarnya sejak awal kami sudah mendapatkan izin untuk menerbangkan helikopter pada kemarin, bahkan sudah stand by di sini. Tapi ketika melihat cuaca yang buruk di sirkuit ini, tiba-tiba kami harus menunggu surat izin tersebut, jadi kami menunggu sampai saat-saat terakhir sebelum membatalkan sesi latihan. Tidak ada alternatif lain. Jarak sirkuit Motegi menuju salah satu rumah sakit yang sudah ditentukan dengan menggunakan kendaraan (mobil ambulance), menempuh jarak kurang lebih satu jam. Jadi penggunaan helikopter sangat efisien pada balapan ini," tambahnya.
"Melihat situasi itu, kami mengambil keputusan bahwa sesi latihan ini tidak aman jika terjadi masalah atau risiko terhadap pembalap. Sebenarnya sudah banyak solusi atau alternatif lain untuk menggunakan ambulance sudah banyak diusulkan, kemudian penggunaan helikopter dalam membawa pasien ke rumah sakit. Tapi pada akhirnya semua solusi itu tidak ada yang masuk akal, sebelum kondisi cuaca benar-benar stabil. Kami sudah mendapatkan konfirmasi bahwa perkiraan cuaca pada Sabtu sore cerah."
"Tetapi, jika penggunaan helikopter masih belum bisa di terbangkan besok sore. Maka kami tetap tidak akan menjalani sesi latihan dan kualifikasi. Selanjutnya kami akan tetap memantau situasi ini pada hari Minggu, apakah akan tetap berlangsung atau tidak. Yang jelas, masalahnya bukanlah hujan, tetapi jarak pandang pembalap (vasibilitas)," pungkasnya.
Gelaran GP Jepang sendiri, bisa dikatakan sebagai penentuan Marc Marquez dalam menyegel gelar juara MotoGP tahun ini. Pembalap Repsol Honda itu kini masih belum bergeser sebagai pemimpin klasemen dengan terpaut 18 poin atas Jorge Lorenzo.
(wbs)