PBR kembali ke visi awal di 2014
A
A
A
Sindonews.com - Kiprah Pelita Bandung Raya pada Indonesia Super League (ISL) 2013 memberikan banyak pelajaran berharga bagi manajemen PBR. Direktur PT Kreasi Performa Pasundan, Marco Gracia Paulo selaku pengelola PBR menilai beberapa hal yang terjadi sepanjang musim ini agak melenceng dari visi awal terbentuknya tim tersebut.
“Setelah melakukan evaluasi menyeluruh, jajaran manajemen sepakat untuk mengembalikan PBR ke jalur yang benar sesuai dengan visi awal yaitu membangun klub yang memiliki karakter kuat dan positif. Klub yang memiliki metode pelatihan yang solid dengan didukung oleh manajemen yang profesional dan sehat,” ujar Marco melalui rilis yang disampaikan pihak klub kepada sejumlah media, Minggu (27/10/2013).
Menurut Marco, dari sejumlah diskusi yang secara intens digelar jajaran manajemen dalam beberapa pekan terakhir, salah satu implementasinya adalah melakukan pergantian pelatih. Kontrak dengan Daniel Darko Janackovic yang berdurasi tiga tahun disepakati untuk tidak dilanjutkan.
“Nilai kontrak Darko untuk ukuran klub Indonesia terbilang fantastis, bahkan diyakini merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Namun, sayangnya apa yang kami harapkan terjadi dalam proses pembangunan kerangka tim yang solid tidak terealisasi,” jelasnya.
“Seiring dengan efisiensi yang kami terapkan dalam perencanaan musim depan, maka kami percaya bila kami harus memulai musim kompetisi baru nanti dengan pelatih yang memiliki visi yang sama untuk membangun PBR bersama-sama, tentunya dengan budget yang lebih realistis juga,” tambahnya.
Setelah resmi memutus kontrak Darko, langkah selanjutnya PBR mencari pelatih yang bukan hanya sekedar bisa melatih dan mencari kemenangan semata,tetapi juga harus bisa membangun PBR menjadi sebuah klub besar yang menghasilkan pemain-pemain muda Indonesia dengan teknik tinggi dan karakter yang kuat dalam tiga tahun ke depan.
“Setelah melakukan evaluasi menyeluruh, jajaran manajemen sepakat untuk mengembalikan PBR ke jalur yang benar sesuai dengan visi awal yaitu membangun klub yang memiliki karakter kuat dan positif. Klub yang memiliki metode pelatihan yang solid dengan didukung oleh manajemen yang profesional dan sehat,” ujar Marco melalui rilis yang disampaikan pihak klub kepada sejumlah media, Minggu (27/10/2013).
Menurut Marco, dari sejumlah diskusi yang secara intens digelar jajaran manajemen dalam beberapa pekan terakhir, salah satu implementasinya adalah melakukan pergantian pelatih. Kontrak dengan Daniel Darko Janackovic yang berdurasi tiga tahun disepakati untuk tidak dilanjutkan.
“Nilai kontrak Darko untuk ukuran klub Indonesia terbilang fantastis, bahkan diyakini merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Namun, sayangnya apa yang kami harapkan terjadi dalam proses pembangunan kerangka tim yang solid tidak terealisasi,” jelasnya.
“Seiring dengan efisiensi yang kami terapkan dalam perencanaan musim depan, maka kami percaya bila kami harus memulai musim kompetisi baru nanti dengan pelatih yang memiliki visi yang sama untuk membangun PBR bersama-sama, tentunya dengan budget yang lebih realistis juga,” tambahnya.
Setelah resmi memutus kontrak Darko, langkah selanjutnya PBR mencari pelatih yang bukan hanya sekedar bisa melatih dan mencari kemenangan semata,tetapi juga harus bisa membangun PBR menjadi sebuah klub besar yang menghasilkan pemain-pemain muda Indonesia dengan teknik tinggi dan karakter yang kuat dalam tiga tahun ke depan.
(akr)