Pembuktian Pro Duta bukan anak emas LPIS
A
A
A
Sindonews.com - Raihan yang dicapai Pro Duta FC dengan menjuarai grup K babak playoff Indonesian Premier League (IPL) 2013 cukup mengejutkan. Selain membuka kans berkompetisi di liga unifikasi 2014, sukses itu menjawab tudingan miring sekelompok orang tentang Pro Duta.
Chief Executive Officer (CEO) Pro Duta FC Wahyu Wahab mengakui, jika selama penyelenggaraan IPL bergulir sejumlah pihak menyebutkan jika klub yang dipimpinnya itu merupakan anak emas PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), operator IPL. Munculnya tudingan tersebut, karena melihat Pro Duta yang terus menunjukkan perkembangan signifikan.
Mulai saat masih bernama Pro Titan hingga saat ini, Pro Duta. Perkembangan tersebut memantik sejumlah pihak menyimpulkan jika Kuda Pegasus anak emas LPIS. Tak ayal, prestasi yang diraih dianggap adanya campur tangan LPIS. ''Ini yang saya sesalkan, kenapa ada argumen seperti ini sejak dulu, yang mengatakan jika Pro Duta anak emas LPIS. Entah dari masa alasan seperti itu,” ungkap Wahyu.
Namun Wahyu enggan menyebutkan lahirnya tudingan tersebut. Ia hanya mengatakan jika itu sudah lama berlangsung. Menurut Wahyu, raihan prestasi yang menanjak dicapai Pro Duta menyebabkan, munculnya tudingan tersebut.
Diyakini, tudingan tersebut muncul karena pemilik Pro Duta adalah Sihar Sitorus, mantan anggota Exco PSSI. Nah, setelah Sihar tak lagi menjabat sebagai anggota Exco, tudingan itu bukannya hilang. Malah kian kuat yang menyebutkan, langkah Pro Duta di IPL kerap dimuluskan LPIS.
Dengan tegas, Wahyu membantah tudingan tersebut Menurutnya, apa yang diraih Rahmad Hidayat dkk adalah buah dari kerja keras tim selama ini. Pembuktian telah dilakukan di babak play off off tim IPL 2013. Pro Duta sukses menunjukan kedigdayaannya di Grup K.
''Inilah yang saya tidak mengerti. Sekarang sudah jelaskan, apa yang Pro Duta raih itu tidak ada bantuan dari LPIS. Murni ini adalah perjuangan tim. Dari awal babak playoff ini semua sudah tahu, bagaimana perjuangan kami sampai kami berhasil juara grup,” tegasnya.
Raihan ini pun mementahkan tudingan miring tersebut. Diakuinya, skuad Pro Duta yang berisikan pemain muda berbakat menunjukkan jika mampu menjadikan permainan yang menghibur. Inilah yang dilakukan pihaknya mengembangkan dunia sepakbola Indonesia. ''Silakan bandingkan dengan tim atau klub lain. Kami tidak membanggakan Pro Duta, kami hanya berusaha melatih dan memberikan yang terbaik,” pungkasnya.
Chief Executive Officer (CEO) Pro Duta FC Wahyu Wahab mengakui, jika selama penyelenggaraan IPL bergulir sejumlah pihak menyebutkan jika klub yang dipimpinnya itu merupakan anak emas PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), operator IPL. Munculnya tudingan tersebut, karena melihat Pro Duta yang terus menunjukkan perkembangan signifikan.
Mulai saat masih bernama Pro Titan hingga saat ini, Pro Duta. Perkembangan tersebut memantik sejumlah pihak menyimpulkan jika Kuda Pegasus anak emas LPIS. Tak ayal, prestasi yang diraih dianggap adanya campur tangan LPIS. ''Ini yang saya sesalkan, kenapa ada argumen seperti ini sejak dulu, yang mengatakan jika Pro Duta anak emas LPIS. Entah dari masa alasan seperti itu,” ungkap Wahyu.
Namun Wahyu enggan menyebutkan lahirnya tudingan tersebut. Ia hanya mengatakan jika itu sudah lama berlangsung. Menurut Wahyu, raihan prestasi yang menanjak dicapai Pro Duta menyebabkan, munculnya tudingan tersebut.
Diyakini, tudingan tersebut muncul karena pemilik Pro Duta adalah Sihar Sitorus, mantan anggota Exco PSSI. Nah, setelah Sihar tak lagi menjabat sebagai anggota Exco, tudingan itu bukannya hilang. Malah kian kuat yang menyebutkan, langkah Pro Duta di IPL kerap dimuluskan LPIS.
Dengan tegas, Wahyu membantah tudingan tersebut Menurutnya, apa yang diraih Rahmad Hidayat dkk adalah buah dari kerja keras tim selama ini. Pembuktian telah dilakukan di babak play off off tim IPL 2013. Pro Duta sukses menunjukan kedigdayaannya di Grup K.
''Inilah yang saya tidak mengerti. Sekarang sudah jelaskan, apa yang Pro Duta raih itu tidak ada bantuan dari LPIS. Murni ini adalah perjuangan tim. Dari awal babak playoff ini semua sudah tahu, bagaimana perjuangan kami sampai kami berhasil juara grup,” tegasnya.
Raihan ini pun mementahkan tudingan miring tersebut. Diakuinya, skuad Pro Duta yang berisikan pemain muda berbakat menunjukkan jika mampu menjadikan permainan yang menghibur. Inilah yang dilakukan pihaknya mengembangkan dunia sepakbola Indonesia. ''Silakan bandingkan dengan tim atau klub lain. Kami tidak membanggakan Pro Duta, kami hanya berusaha melatih dan memberikan yang terbaik,” pungkasnya.
(aww)