Kandang Kuda Pegasus pindah ke Banda Aceh
Kandang Kuda Pegasus pindah ke Banda Aceh
A
A
A
Sindonews.com - Kabar mengejutkan kembali berembus dari klub Pro Duta FC. Setelah dinyatakan dijual kepada ‘Taipan’ asal Kutai Timur, Kalimantan Timur, ada kabar diembuskan Chief Executive Officer (CEO) Pro Duta Wahyu Wahab yang menyatakan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, sebagai homebase musim depan.
Wahyu mengatakan, Pro Duta FC memastikan menggunakan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh sebagai homebase mengarungi kompetisi Indonesian Super League (ISL) musim depan. Pro Duta pun mengklaim telah siap diverifikasi oleh Badan Liga Indonesia (BLI). ''Pro Duta menggunakan Stadion Harapan Bangsa sebagai homebase pertandingan musim depan. Kita kontrak semusim,” ungkap Wahyu.
Stadion Harapan Bangsa sendiri dibangun 1997 lalu, memiliki kapasitas sekitar 40 ribu tempat duduk. Stadion dengan tipe madya ini merupakan stadion kategori B. Memang soal infrastruktur termasuk soal ketersediaan stadion yang memenuhi persyaratan ini menjadi satu-satunya yang belum dipenuhi Pro Duta.
Selain aspek lainnya, yakni legal, finance, infrastruktur, administrasi, dan sporting harus dipenuhi Pro Duta sebagai syarat mutlak verifikasi mandat dari Asian Football Confederation (AFC) tersebut. Secara legal klub harus berbadan hukum dalam bentuk perseroan terbatas dan telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asas Manusia.
Dari aspek keuangan, klub tidak lagi menggantungkan diri pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan sudah memiliki sumber dana sendiri yang dikelola secara profesional. Sedangkan aspek infrastruktur, klub harus mempunyai fasilitas seperti stadion dan mes untuk pemain.
Kelayakan akses menuju homebase bagi klub lain yang akan berlaga juga menjadi salah satu persyaratan. Secara administrasi, klub diwajibkan dikelola secara profesional yang didukung sumber daya manusia yang sangat memahami lika-liku persepakbolaan. Dari segi aspek sporting, klub harus mempunyai program pembinaan dari berbagai kelompok umur dan kompetisi yang bergulir secara rutin.
Kepastian menggunakan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh tersebut, setelah pihaknya tidak menemukan kejelasan soal Stadion Teladan Medan sebagai homebase pertandingan. Bahkan Wahyu menyebutkan jika klub juga akan pindah ke Kota Serambi Mekkah itu. ''Stad0ion Teladan Medan tidak jelas, tidak ada dukungan. Jadinya Stadion Harapan Bangsa yang digunakan homebase. Klub juga akan pindah ke sana,” jelasnya.
Sebelumnya Wahyu menyatakan jika klub yang dulunya bernama Pro Titan iu dijual kepada “Taipan” asal Kutai Timur, Kalimantan Timur sebesar Rp30 miliar. Jika penjualan terealisasi, maka Pro Duta pun dipastikan pindah ke Tuah Bumi Untung Banua, julukan Kutai Timur itu dan menjadikan Stadion Utama Sangatta sebagai homebasenya musim depan.
Sedangkan Manajer Tim, Anshari Lubis ditanya soal kebenaran pernyataan Wahyu tersebut enggan menanggapinya. Menurutnya, hal tersebut bukan wewenang dirinya dan menjadi keputusan penuh majaemen. ''Tidak tahu saya soal itu,” jawabnya singkat.
Wahyu mengatakan, Pro Duta FC memastikan menggunakan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh sebagai homebase mengarungi kompetisi Indonesian Super League (ISL) musim depan. Pro Duta pun mengklaim telah siap diverifikasi oleh Badan Liga Indonesia (BLI). ''Pro Duta menggunakan Stadion Harapan Bangsa sebagai homebase pertandingan musim depan. Kita kontrak semusim,” ungkap Wahyu.
Stadion Harapan Bangsa sendiri dibangun 1997 lalu, memiliki kapasitas sekitar 40 ribu tempat duduk. Stadion dengan tipe madya ini merupakan stadion kategori B. Memang soal infrastruktur termasuk soal ketersediaan stadion yang memenuhi persyaratan ini menjadi satu-satunya yang belum dipenuhi Pro Duta.
Selain aspek lainnya, yakni legal, finance, infrastruktur, administrasi, dan sporting harus dipenuhi Pro Duta sebagai syarat mutlak verifikasi mandat dari Asian Football Confederation (AFC) tersebut. Secara legal klub harus berbadan hukum dalam bentuk perseroan terbatas dan telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asas Manusia.
Dari aspek keuangan, klub tidak lagi menggantungkan diri pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan sudah memiliki sumber dana sendiri yang dikelola secara profesional. Sedangkan aspek infrastruktur, klub harus mempunyai fasilitas seperti stadion dan mes untuk pemain.
Kelayakan akses menuju homebase bagi klub lain yang akan berlaga juga menjadi salah satu persyaratan. Secara administrasi, klub diwajibkan dikelola secara profesional yang didukung sumber daya manusia yang sangat memahami lika-liku persepakbolaan. Dari segi aspek sporting, klub harus mempunyai program pembinaan dari berbagai kelompok umur dan kompetisi yang bergulir secara rutin.
Kepastian menggunakan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh tersebut, setelah pihaknya tidak menemukan kejelasan soal Stadion Teladan Medan sebagai homebase pertandingan. Bahkan Wahyu menyebutkan jika klub juga akan pindah ke Kota Serambi Mekkah itu. ''Stad0ion Teladan Medan tidak jelas, tidak ada dukungan. Jadinya Stadion Harapan Bangsa yang digunakan homebase. Klub juga akan pindah ke sana,” jelasnya.
Sebelumnya Wahyu menyatakan jika klub yang dulunya bernama Pro Titan iu dijual kepada “Taipan” asal Kutai Timur, Kalimantan Timur sebesar Rp30 miliar. Jika penjualan terealisasi, maka Pro Duta pun dipastikan pindah ke Tuah Bumi Untung Banua, julukan Kutai Timur itu dan menjadikan Stadion Utama Sangatta sebagai homebasenya musim depan.
Sedangkan Manajer Tim, Anshari Lubis ditanya soal kebenaran pernyataan Wahyu tersebut enggan menanggapinya. Menurutnya, hal tersebut bukan wewenang dirinya dan menjadi keputusan penuh majaemen. ''Tidak tahu saya soal itu,” jawabnya singkat.
(aww)
Explore More