Berkah tersembunyi di balik kekalahan
A
A
A
Sindonews.com - Terdapat berkah tersembunyi di balik kekalahan. Hal tersebut diyakini oleh mantan juara kelas berat ringan WBO, Nathan Cleverly, setelah dirinya menderita kekalahan KO di ronde keempat dari Sergey Kovalev, Agustus lalu. Kini, petinju asal Wales itu beranjak ke kelas penjelajah dalam pertarungan berikutnya.
Pada divisi barunya, Cleverly akan berhadapan dengan petinju Australia, Daniel Ammann, untuk memperebutkan sabuk Commonwealth yang lowong di London, Inggris, pada 30 November mendatang.
Kelangsungan karir Cleverly di dunia tinju profesional sempat diliputi ketidakpastian, setelah dia menyerahkan gelar WBO-nya pada Kovalev, dan itu menjadi satu-satunya cacat dalam 27 kali penampilan profesionalnya. Namun, petinju dengan panggilan Clev itu bersikukuh untuk pindah ke kelas penjelajah untuk mencari kesempatan menjadi juara dunia di dua divisi.
"Saya tidak berderak yang sama atau api yang sama seperti yang saya lakukan di hari-hari awal saya di kelas berat ringan," ungkapnya, dikutip Sky Sports. "Saya merasa berat badan adalah faktor besar bagi saya, tapi saya terus menang, saya juara dunia di kelas berat ringan dan saya terus menang, jadi tidak ada titik pemicu bagi saya untuk naik ke kelas penjelajah."
"Tapi kekalahan, itu merupakan titik pemicu. Itu terjadi, (dan) itu adalah berkah tersembunyi dan sekarang saya akan menjadi juara dunia di kelas penjelajah," tutur pria berusia 26 tahun itu. "Ini proses yang benar-benar tak terelakkan, karena saya masih muda dan tumbuh secara alami, jadi itu hanya masalah waktu sebelum bergerak naik kelas berat."
Cleverly mengungkapkan bahwa dirinya sangat menyukai tantangan baru yang bisa dimulai dari awal. "Saya merasa nyaman sekarang baik secara mental dan fisik juga. Jika Anda seorang petinju yang gemar berperang, itu pasti akan meningkatkan performa Anda."
"Jadi itu adalah babak baru bagi saya, bab dua dalam karir saya. Kami lempang pada tingkat gelar juara, dan saya akan berasumsi bahwa akhir 2014 kami bisa melihat pertarungan gelar juara dunia."
Pada divisi barunya, Cleverly akan berhadapan dengan petinju Australia, Daniel Ammann, untuk memperebutkan sabuk Commonwealth yang lowong di London, Inggris, pada 30 November mendatang.
Kelangsungan karir Cleverly di dunia tinju profesional sempat diliputi ketidakpastian, setelah dia menyerahkan gelar WBO-nya pada Kovalev, dan itu menjadi satu-satunya cacat dalam 27 kali penampilan profesionalnya. Namun, petinju dengan panggilan Clev itu bersikukuh untuk pindah ke kelas penjelajah untuk mencari kesempatan menjadi juara dunia di dua divisi.
"Saya tidak berderak yang sama atau api yang sama seperti yang saya lakukan di hari-hari awal saya di kelas berat ringan," ungkapnya, dikutip Sky Sports. "Saya merasa berat badan adalah faktor besar bagi saya, tapi saya terus menang, saya juara dunia di kelas berat ringan dan saya terus menang, jadi tidak ada titik pemicu bagi saya untuk naik ke kelas penjelajah."
"Tapi kekalahan, itu merupakan titik pemicu. Itu terjadi, (dan) itu adalah berkah tersembunyi dan sekarang saya akan menjadi juara dunia di kelas penjelajah," tutur pria berusia 26 tahun itu. "Ini proses yang benar-benar tak terelakkan, karena saya masih muda dan tumbuh secara alami, jadi itu hanya masalah waktu sebelum bergerak naik kelas berat."
Cleverly mengungkapkan bahwa dirinya sangat menyukai tantangan baru yang bisa dimulai dari awal. "Saya merasa nyaman sekarang baik secara mental dan fisik juga. Jika Anda seorang petinju yang gemar berperang, itu pasti akan meningkatkan performa Anda."
"Jadi itu adalah babak baru bagi saya, bab dua dalam karir saya. Kami lempang pada tingkat gelar juara, dan saya akan berasumsi bahwa akhir 2014 kami bisa melihat pertarungan gelar juara dunia."
(nug)