Rekor buruk intai 'Man of Steel'
A
A
A
Sindonews.com - Jorge Lorenzo tengah berada dalam konfidensi tinggi menatap seri terakhir MotoGP di Valencia 10 November mendatang. Pembalap andalan Yamaha Factory Racing tersebut ingin mencetak hat-trick alias tiga kemenangan beruntun di tiga seri terakhir.
"Man of Steel" julukan terbaru Lorenzo memiliki rekor buruk di Valencia. Sejak kali pertama digeber pada 1999 silam, Lorenzo belum sekalipun naik podium juara di kelas premier. Rekor terbanyak dipegang Dani Pedrosa dengan enam kemenangan. Casey Stoner menguntit dengan tiga kemenangan.
Namun Lorenzo ogah menyerah. Kemenangan bakal membuat Lorenzo menabalkan diri sebagai pembalap tersukses musim ini dengan delapan kemenangan. Meski, kemenangan di Valencia bukan jaminan Lorenzo untuk mengunci juara dunia. Pasalnya, Marquez hanya membutuhkan finish di urutan keempat di akhir balapan.
"Saya bukan pemimpin klasemen. Jadi, semuanya bukan bergantung pada saya. Tapi, saya adalah pembalap dengan kemenangan terbanyak musim ini. Hal itu sangatlah penting," terang Lorenzo seperti dilansir Crash.
Lorenzo mengaku bakal mempersiapkan strategi maksimal untuk mengalahkan Marquez. Hal itu sudah dibuktikan di seri Australia lalu. Saat itu, Lorenzo mengganti ban dengan jenis lunak. Di akhir balapan, Lorenzo menjadi juara.
"Ketika Anda melihat Moto2 dan Moto3, Anda tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Sampai kami menyelesaikan balapan, kami tahu perburuan gelar juara belum habis," tegas Lorenzo.
"Man of Steel" julukan terbaru Lorenzo memiliki rekor buruk di Valencia. Sejak kali pertama digeber pada 1999 silam, Lorenzo belum sekalipun naik podium juara di kelas premier. Rekor terbanyak dipegang Dani Pedrosa dengan enam kemenangan. Casey Stoner menguntit dengan tiga kemenangan.
Namun Lorenzo ogah menyerah. Kemenangan bakal membuat Lorenzo menabalkan diri sebagai pembalap tersukses musim ini dengan delapan kemenangan. Meski, kemenangan di Valencia bukan jaminan Lorenzo untuk mengunci juara dunia. Pasalnya, Marquez hanya membutuhkan finish di urutan keempat di akhir balapan.
"Saya bukan pemimpin klasemen. Jadi, semuanya bukan bergantung pada saya. Tapi, saya adalah pembalap dengan kemenangan terbanyak musim ini. Hal itu sangatlah penting," terang Lorenzo seperti dilansir Crash.
Lorenzo mengaku bakal mempersiapkan strategi maksimal untuk mengalahkan Marquez. Hal itu sudah dibuktikan di seri Australia lalu. Saat itu, Lorenzo mengganti ban dengan jenis lunak. Di akhir balapan, Lorenzo menjadi juara.
"Ketika Anda melihat Moto2 dan Moto3, Anda tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Sampai kami menyelesaikan balapan, kami tahu perburuan gelar juara belum habis," tegas Lorenzo.
(wbs)