Masalah dana, TC angkat besi masih abu-abu

Rabu, 06 November 2013 - 16:14 WIB
Masalah dana, TC angkat...
Masalah dana, TC angkat besi masih abu-abu
A A A
Sindonews.com - Kekurangan dana Pelatnas yang dialami Satlak Prima membuat sejumlah program latihan cabang angkat besi harus ada yang dipangkas. Salah satu di antaranya adalah rencana training camp (TC) ke China sebelum bertolak ke Myanmar.

Sebenarnya, cabang angkat besi tetap ingin melakukan TC ke China sebelum ke Myanmar. TC itu berguna untuk menambah teknik para lifter Indonesia dalam meningkatkan angkatannya.

“Kalau mengacu kepada program yang sudah kita buat sejak awal, sebelum bertolak ke Myanmar cabang angkat besi memang merencanakan adanya TC di China. Tapi kondisi dana yang tidak memungkinkan dari pihak pemerintah, membuat rencana kita belum ada keputusan,” kata Dirja Wiharja, manajer Pelatnas angkat besi seperti dilansir situs Satlak Prima, Rabu (6/11).

Ia menilai, seluruh atlet angkat besi yang menjalani latihan desentralisasi di Jakarta, Bekasi, dan Lampung butuh kesegaran menjelang turun bertanding. Itu sebabnya rencana TC dibuat pada saat mendekati pelaksanaan SEA Games.

Pada saat fase latihan sudah masuk pada kompetisi utama, maka mereka perlu melakukan latih tanding dengan lifter-lifter China yang memiliki prestasi dunia.

Sejak Agustus lalu angkat besi sudah menetapkan tim inti yang berjumlah 13 orang. Mereka berlatih di tiga tempat berbeda dengan diasuh pelatih masing-masing.

Ada tujuh atlet yang berlatih di Jakarta. Mereka adalah Ketut Aryana, Eddy Kurniawan, Budi Setiawan, Imam Jamaludin, Eko Yuli Irawan, Sinta Darmariani, dan Siti Sarah dengan pelatih Lukman, I Nyoman Ari Suryawan, dan Minan Kemin.

Tiga atlet yang berlatih di Bekasi, yakni Denny, Sri Wahyuni Agustian, dan Sarah Anggraini dilatih oleh Supeni.
Sedangkan tiga atlet yang berlatih di Lampung, Jadi Setiadi,Citra Febrianti dan Okta Dwi Paramitha dilatih oleh Eddy Santoso.

“Kalau kita tidak jadi TC, maka mau tidak mau program latihan akan berubah menjelang SEA Games. Mungkin tiap minggu dari waktu yang tersisa diadakan pertandingan simulasi antara atlet yang berlatih di Bekasi dan Lampung. Karena bagaimana pun, suasana pertandingan harus diperbanyak mendekati penyelenggaraan SEA Games,” tutup Dirja.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0626 seconds (0.1#10.140)