Simon akan mengevaluasi diri atas kekalahannya
Jum'at, 08 November 2013 - 17:51 WIB
Simon akan mengevaluasi diri atas kekalahannya
A
A
A
Sindonews.com - Simon yang langkahnya dihentikan oleh pebulutangkis tuanrumah Lee Hyun Il 15-21 dan 14-21 pada ajang Korea Terbuka GP Gold 2013 di Jeonju, Korea, menyadari bahwa kekalahannya tersebut didasari dari kesalahan yang dibuatnya sendiri.
“Tadi saya banyak dikontrol lawan. Saya juga kurang antisipasi serangan yang diarahkan lawan ke bagian belakang. Selain itu, banyak kesalahan-kesalahan sendiri yang saya lakukan,” ujar Simon seperti rilis yang diterima.
Lee Hyun Il mampu dengan cepat merubah pola permainannya sehingga berimbas kepada pola permainan Simon dan dia juga sadar terhadap kesalahan-kesalahan yang dibuatnya tersebut dan bertekad untuk mengevaluasi dirinya sendiri.
“Lawan sempat mengubah permainan dan saya banyak kehilangan poin. Dia bermain dengan tempo cepat dan lebih banyak menyerang. Sebagai bahan evaluasi, ke depannya kondisi fisik saya harus lebih tahan lagi. Kaki dan tangan juga harus lebih kuat, terutama jika menggunakan bola yang berat seperti di Korea,” tutur Simon.
Asisten Pelatih PBSI, Marlev Mainaky yang mendampingi Simon selama bertanding mengatakan, sebagai pemain yang sudah banyak makan asam garam, pukulan-pukulan Lee memang lebih matang. Hal ini sempat membuat Simon dalam posisi di bawah tekanan dan sulit membalas serangan.
“Lee punya stroke yang lebih matang. Dia juga mengontrol tempo sepanjang permainan. Pukulan-pukulannya tajam semua, jadi Simon sulit mendapat kesempatan untuk menyerang balik,” ungkap Marlev.
“Pertahanan Lee rapat sekali. Pada game pertama, Simon banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Pukulan lob dan dorongan bola yang dilakukan Simon tercatat tujuh kali ke luar lapangan,” tambah Marlev.
“Tadi saya banyak dikontrol lawan. Saya juga kurang antisipasi serangan yang diarahkan lawan ke bagian belakang. Selain itu, banyak kesalahan-kesalahan sendiri yang saya lakukan,” ujar Simon seperti rilis yang diterima.
Lee Hyun Il mampu dengan cepat merubah pola permainannya sehingga berimbas kepada pola permainan Simon dan dia juga sadar terhadap kesalahan-kesalahan yang dibuatnya tersebut dan bertekad untuk mengevaluasi dirinya sendiri.
“Lawan sempat mengubah permainan dan saya banyak kehilangan poin. Dia bermain dengan tempo cepat dan lebih banyak menyerang. Sebagai bahan evaluasi, ke depannya kondisi fisik saya harus lebih tahan lagi. Kaki dan tangan juga harus lebih kuat, terutama jika menggunakan bola yang berat seperti di Korea,” tutur Simon.
Asisten Pelatih PBSI, Marlev Mainaky yang mendampingi Simon selama bertanding mengatakan, sebagai pemain yang sudah banyak makan asam garam, pukulan-pukulan Lee memang lebih matang. Hal ini sempat membuat Simon dalam posisi di bawah tekanan dan sulit membalas serangan.
“Lee punya stroke yang lebih matang. Dia juga mengontrol tempo sepanjang permainan. Pukulan-pukulannya tajam semua, jadi Simon sulit mendapat kesempatan untuk menyerang balik,” ungkap Marlev.
“Pertahanan Lee rapat sekali. Pada game pertama, Simon banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Pukulan lob dan dorongan bola yang dilakukan Simon tercatat tujuh kali ke luar lapangan,” tambah Marlev.
(aww)
