Cleverly perlu berkaca pada Chisora
A
A
A
Sindonews.com - Juara kelas berat Eropa (EBU) asal Inggris, Dereck Chisora, memberikan dukungannya kepada mantan juara dunia kelas berat ringan WBO dari Wales, Nathan Cleverly, untuk menjadi juara dunia lagi di kelas berbeda. Kedua petinju asal bumi Inggris Raya itu sama-sama akan menjalani duel dengan lawannya masing-masing di lokasi yang sama yakni di Copper Box Arena, London, pada 30 November mendatang.
Dalam laga itu, Cleverly akan melakoni debut di kelas penjelajah, setelah kekalahannya dari Sergei Kovalev, Agustus lalu. Cleverly akan tampil menghadapi Daniel Ammann untuk memperebutkan gelar kelas penjelajah versi Commonwealth, ketika Chisora akan berlaga mempertahankan gelarnya.
Chisora sempat ingin berhenti bertinju setelah kekalahan dari David Haye, tetapi dua minggu usai pertarungan dia berubah pikiran, kini karirnya merangsek naik dan dia kembali berada di ambang kesempatan meraih gelar juara dunia pada tahun depan. Sementara Cleverly juga nyaris menanggalkan sarung tinju setelah menyerahkan gelar juara dunia WBO kepada Kovalev.
Chisora yakin bahwa temannya itu akan menghantam tempat teratas lagi dan harus meneladani dirinya. "Saya berbicara dengan Nathan setelah kekalahan dari Kovalev dan kami mengobrol ringan, ia sempat jatuh atas kehilangan gelarnya dan ingin beberapa waktu untuk menegakkan kepalanya lagi, dan saya sangat senang untuknya karena dia memutuskan untuk melanjutkan," jelas Chisora, dikutip Boxing Scene.
"Ini adalah babak baru dalam karirnya dan saya tahu bahwa Nathan akan kembali lebih cepat, lebih keras dan lebih baik sebagai seorang (petinju kelas) penjelajah. Dia bisa melihat ke saya dan karir saya sebagai contoh. Kekalahan dalam pertarungan itu menghancurkan, saya sudah kalah melawan Tyson Fury, Vitali Klitschko dan David Haye."
"Saya tidak menghitung (kekalahan dari) pertarungan dengan Robert Helenius, seperti semua orang tahu saya seharusnya memenangkan pertarungan itu dan saya dirampok pada keputusan tuan rumah, tapi saya sudah kembali dan menghajar petinju Amerika, Malik Scott, dan kemudian Edmund Gerber untuk gelar Eropa."
Petinju berusia 29 tahun itu pun menuturkan bahwa dirinya paham dengan karakter Cleverly. Menurutnya, Cleverly bukanlah tipe petinju yang ingin berhenti setelah kekalahannya. "Dia tidak ingin meninggalkan tinju dengan kekalahan, dia ingin meninggalkan tinju dengan status pemenang."
Dalam laga itu, Cleverly akan melakoni debut di kelas penjelajah, setelah kekalahannya dari Sergei Kovalev, Agustus lalu. Cleverly akan tampil menghadapi Daniel Ammann untuk memperebutkan gelar kelas penjelajah versi Commonwealth, ketika Chisora akan berlaga mempertahankan gelarnya.
Chisora sempat ingin berhenti bertinju setelah kekalahan dari David Haye, tetapi dua minggu usai pertarungan dia berubah pikiran, kini karirnya merangsek naik dan dia kembali berada di ambang kesempatan meraih gelar juara dunia pada tahun depan. Sementara Cleverly juga nyaris menanggalkan sarung tinju setelah menyerahkan gelar juara dunia WBO kepada Kovalev.
Chisora yakin bahwa temannya itu akan menghantam tempat teratas lagi dan harus meneladani dirinya. "Saya berbicara dengan Nathan setelah kekalahan dari Kovalev dan kami mengobrol ringan, ia sempat jatuh atas kehilangan gelarnya dan ingin beberapa waktu untuk menegakkan kepalanya lagi, dan saya sangat senang untuknya karena dia memutuskan untuk melanjutkan," jelas Chisora, dikutip Boxing Scene.
"Ini adalah babak baru dalam karirnya dan saya tahu bahwa Nathan akan kembali lebih cepat, lebih keras dan lebih baik sebagai seorang (petinju kelas) penjelajah. Dia bisa melihat ke saya dan karir saya sebagai contoh. Kekalahan dalam pertarungan itu menghancurkan, saya sudah kalah melawan Tyson Fury, Vitali Klitschko dan David Haye."
"Saya tidak menghitung (kekalahan dari) pertarungan dengan Robert Helenius, seperti semua orang tahu saya seharusnya memenangkan pertarungan itu dan saya dirampok pada keputusan tuan rumah, tapi saya sudah kembali dan menghajar petinju Amerika, Malik Scott, dan kemudian Edmund Gerber untuk gelar Eropa."
Petinju berusia 29 tahun itu pun menuturkan bahwa dirinya paham dengan karakter Cleverly. Menurutnya, Cleverly bukanlah tipe petinju yang ingin berhenti setelah kekalahannya. "Dia tidak ingin meninggalkan tinju dengan kekalahan, dia ingin meninggalkan tinju dengan status pemenang."
(nug)