Hentikan skuad Babel, wakil Yogyakarta ke final
A
A
A
Sindonews.com - Skuad sepak bola SMPN 13 Yogyakarta lolos ke babak final Liga Pendidikan Indonesia Piala Presiden. Kepastian diraihnya satu tiket ke babak final setelah wakil dari DIY tersebut berhasil mengalahkan SMPN 1 Air Gegas, Bangka Belitung (Babel) dengan skor 2-1 dalam babak semifinal Liga Pendidikan Indonesia Piala Presiden di Stadion Citarum, Selasa (12/11) pagi.
Lolosnya SMPN 13 Yogyakarta, tahun ini merupakan untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 2009, atau pada saat LPI pertama digelar, wakil dari Yogyakarta juga melaju ke babak final bahkan mampu tampil menjadi juara. Dengan berhasil kembali ke final, wakil DIY berambisi untuk membawa pulang gelar juara untuk kedua kalinya.
Pelatih DIY Suryanto mengayakan, meskipun saat ini pasukannya mampu memenangi pertandingan dan lolos ke babak final masih banyak yang perlu dievaluasi dari permainan Ahmad El dkk. Menurutnya, permainan anak-anak asuhnya, masih kurang sabar. Terbukti beberapa kali peluang emas yang berhasil diciptakan belum mampu dimanfaatkan untuk menjadi sebuah gol.
''Anak-anak masih kurang sabar dalam membangun serangan dan ini akan kita evaluasi menjelang final besok,” katanya.
Anak-anak DIY memang nampak kurang sabar, terlihat setelah mampu membuka keunggulan pada menit ke-12 melali M.Ihwan, mereka gagal mempertahankan keunggulan. Hanya dalam waktu empat menit, wakil Bangka Belitung sudah berasil menyamakan kedudukan melalui Doni.
Di babak kedua, wakil DIY sempat membuat barisan belakang SMP N1 Air Gegas keropotan, hanya saja, karena mereka terlalu terburu-buru upaya serangan selalu kandas di barisan belakang. Wakil Bangka Belitung bukan tanpa perlawan, Doni dkk, pun beberapa kali mengancam gawang DIY.
Baru di akhir babak kedua permainan kedua tim nampak begitu hidup. Kedua tim saling jual beli serangan. Hanya saja sayang hingga peluit panjang berakhirnya pertandingan skor imbang 1-1 tetap bertahan dan pertandingan dilanjutkan melalui babak tambahan.
Dewi fortuna nampaknya berpihak pada DIY, pada menit ke 69 DIY mendapatkan hadiah penalti dari wasit David Priatmoko, setelah pemain belakang Babel menjatuhan pemain DIY Dimas Teguh di kotak terlarang. Dimas Teguh yang menjadi algojo melakukan tugasnya dengan baik dan merubah kedudukan menjadi 2-1.
Skor tersebut bertahan hingga pertandingan usai. Dan memastikan diri lolos ke babak final. Lawan DIY akan ditentukan hasil pertandingan antara Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Utara. ''Siapapun lawan kita nanti di final tidak ada masalah,” tandas Suryanto.
Sementara itu, Manajer SMPN 1 Airgegas, Edi Supriyadi mengaku kecewa akan keputusan wasit. Menurutnya banyak keputusan wasit yang merugikan timnya, termasuk ketika membuat keputusan memberikan penalti kepada tim DIY. ''Kepemimpinan wasit sangat kami sayangkan. Untuk pertandingan pelajar seharunya wasit bisa faiplay. Kami kecewa,” tandasnya.
Lolosnya SMPN 13 Yogyakarta, tahun ini merupakan untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 2009, atau pada saat LPI pertama digelar, wakil dari Yogyakarta juga melaju ke babak final bahkan mampu tampil menjadi juara. Dengan berhasil kembali ke final, wakil DIY berambisi untuk membawa pulang gelar juara untuk kedua kalinya.
Pelatih DIY Suryanto mengayakan, meskipun saat ini pasukannya mampu memenangi pertandingan dan lolos ke babak final masih banyak yang perlu dievaluasi dari permainan Ahmad El dkk. Menurutnya, permainan anak-anak asuhnya, masih kurang sabar. Terbukti beberapa kali peluang emas yang berhasil diciptakan belum mampu dimanfaatkan untuk menjadi sebuah gol.
''Anak-anak masih kurang sabar dalam membangun serangan dan ini akan kita evaluasi menjelang final besok,” katanya.
Anak-anak DIY memang nampak kurang sabar, terlihat setelah mampu membuka keunggulan pada menit ke-12 melali M.Ihwan, mereka gagal mempertahankan keunggulan. Hanya dalam waktu empat menit, wakil Bangka Belitung sudah berasil menyamakan kedudukan melalui Doni.
Di babak kedua, wakil DIY sempat membuat barisan belakang SMP N1 Air Gegas keropotan, hanya saja, karena mereka terlalu terburu-buru upaya serangan selalu kandas di barisan belakang. Wakil Bangka Belitung bukan tanpa perlawan, Doni dkk, pun beberapa kali mengancam gawang DIY.
Baru di akhir babak kedua permainan kedua tim nampak begitu hidup. Kedua tim saling jual beli serangan. Hanya saja sayang hingga peluit panjang berakhirnya pertandingan skor imbang 1-1 tetap bertahan dan pertandingan dilanjutkan melalui babak tambahan.
Dewi fortuna nampaknya berpihak pada DIY, pada menit ke 69 DIY mendapatkan hadiah penalti dari wasit David Priatmoko, setelah pemain belakang Babel menjatuhan pemain DIY Dimas Teguh di kotak terlarang. Dimas Teguh yang menjadi algojo melakukan tugasnya dengan baik dan merubah kedudukan menjadi 2-1.
Skor tersebut bertahan hingga pertandingan usai. Dan memastikan diri lolos ke babak final. Lawan DIY akan ditentukan hasil pertandingan antara Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Utara. ''Siapapun lawan kita nanti di final tidak ada masalah,” tandas Suryanto.
Sementara itu, Manajer SMPN 1 Airgegas, Edi Supriyadi mengaku kecewa akan keputusan wasit. Menurutnya banyak keputusan wasit yang merugikan timnya, termasuk ketika membuat keputusan memberikan penalti kepada tim DIY. ''Kepemimpinan wasit sangat kami sayangkan. Untuk pertandingan pelajar seharunya wasit bisa faiplay. Kami kecewa,” tandasnya.
(aww)