DIY-Maluku Utara bertemu di final LPI
DIY-Maluku Utara bertemu di final LPI
A
A
A
Sindonews.com – Wakil Provinsi DI Yogyakarta, SMPN 13 Yogya dan utusan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), SMP 4 Raha bakal bertemu dipartai puncak Liga Pendidikan Indonesia (LPI) di Stadion Citarum, Semarang, Kamis (14/11).
Pada laga yang akan ditayangkan langsung oleh MNC TV pada pukul 15.30 tersebut kedua tim dipastikan bakal saling ngotot untuk bisa menjadi sang juara dan membawa pulang piala Presiden SBY.
SMPN 13 Yogya mampu lolos ke final usai menghadapi laga yang berujung pada babak perpanjangan waktu melawan SMPN 1 Airgegas, Bangka Belitung dengan skor 2-1. Sementara, SMPN 4 Raha sukses melangkah ke final usai menaklukan SMPN 3 Maehulu, NTB dengan skor tipis 1-0.
Wakil DIY lebih diunggulkan pada partai puncak ini. Kemenangan 2-1 saat melawan wakil Maluku Utara di babak delapan besar dan kemenangan 2-1 dari Wakil Bangka Belitung, menjadi modal utama bagi anak-anak asuh Suryanto.
Namun demikian, Dimas Teguh dkk tidak mau jemawa. Namun sebelum menyelesaikan partai final dan membawa pulang gelar Juara.
Meski secara tim diunggulkan, namun dipartai puncak ini melawan SMP 4 Raha tentu tidak akan mudah. Wakil dari Sulawesi Utara ini juga memiliki kualitas permainan yang tak kalah bagus dan perlu mendapatkan kewaspadaan lebih dari punggawa-punggawa DIY.
Pelatih DIY Suryanto mengaku, timnya tak mau jemawa. Namun, dirinya tetap optimis mampu menumbangkan, Sulawesi Utara di partai puncak.
Menurutnya, semua tim yang mampu lolos ke babak delapan besar adalah tim yang memiliki materi pemain yang baik, termasuk utusan Sulawesi Utara. “Kami melihat kekuatan kami seimbang, karena tim yang lolos ke final tentu memiliki pemain-pemain yang bagus,” ujar Suryanto.
Suryanto mengaku, demi bisa membawa pulang gelar juara LPI untuk kedua kalinya, Dirinya sudah menginstruksikan kepada para pemainnya untuk bermain lebih sabar, tenang dan tidak mudah terpancing emosi. Hal itu benar-benar ditekankan pada anak-anak asuhnya mengingat pada dua partai terakhir pemainnya masih sering terbur-buru dalam membangun serangan.
“Menghadapi wakil Sultra (Sulawesi Utara) kami harus benar-benar mengendalikan emosi, jangan sampai terpancing. Selain itu juga harus lebih sabar dalam membangun serangan karena Sultra memiliki pertahanan yang sangat baik,” ujarnya.
Sementara itu dikubu SMP 4 Raha juga tak kalah optimis. Jauh-jauh datang dari Sulawesi Utara, mereka juga bertekad bakal memberikan penampilan terbaik, demi bisa mengharumkan nama Sulawesi.
Pelatih tim SMP 4 Raha Hair Saputra mengakui, melawan DIY tak akan mudah. Namun demikian, pasukannya memiliki tekad besar untuk bisa membawa pulang gelar juara.”Kami bisa sampai ke babak final bukan hanya karena keberuntungan, tetapi juga karena kami mampu, dan saya yakin babak final anak-anak siap untuk kembali meraih kemenangan,” katanya.
Hair mengaku, untuk mempersiapkan pemain-pemainnya, pada jeda satu hari istrirahat dimanfaatkan untuk menggebleng mental para pemainnya. “Jelang final kami hanya latihan ringan jogging saja, tetapi kami lebih menekankan pada penggemblengan mental. Di babak final tidak hanya teknik dan taktik, tetapi mental juara harus kami miliki,” tandasnya.
Pada laga yang akan ditayangkan langsung oleh MNC TV pada pukul 15.30 tersebut kedua tim dipastikan bakal saling ngotot untuk bisa menjadi sang juara dan membawa pulang piala Presiden SBY.
SMPN 13 Yogya mampu lolos ke final usai menghadapi laga yang berujung pada babak perpanjangan waktu melawan SMPN 1 Airgegas, Bangka Belitung dengan skor 2-1. Sementara, SMPN 4 Raha sukses melangkah ke final usai menaklukan SMPN 3 Maehulu, NTB dengan skor tipis 1-0.
Wakil DIY lebih diunggulkan pada partai puncak ini. Kemenangan 2-1 saat melawan wakil Maluku Utara di babak delapan besar dan kemenangan 2-1 dari Wakil Bangka Belitung, menjadi modal utama bagi anak-anak asuh Suryanto.
Namun demikian, Dimas Teguh dkk tidak mau jemawa. Namun sebelum menyelesaikan partai final dan membawa pulang gelar Juara.
Meski secara tim diunggulkan, namun dipartai puncak ini melawan SMP 4 Raha tentu tidak akan mudah. Wakil dari Sulawesi Utara ini juga memiliki kualitas permainan yang tak kalah bagus dan perlu mendapatkan kewaspadaan lebih dari punggawa-punggawa DIY.
Pelatih DIY Suryanto mengaku, timnya tak mau jemawa. Namun, dirinya tetap optimis mampu menumbangkan, Sulawesi Utara di partai puncak.
Menurutnya, semua tim yang mampu lolos ke babak delapan besar adalah tim yang memiliki materi pemain yang baik, termasuk utusan Sulawesi Utara. “Kami melihat kekuatan kami seimbang, karena tim yang lolos ke final tentu memiliki pemain-pemain yang bagus,” ujar Suryanto.
Suryanto mengaku, demi bisa membawa pulang gelar juara LPI untuk kedua kalinya, Dirinya sudah menginstruksikan kepada para pemainnya untuk bermain lebih sabar, tenang dan tidak mudah terpancing emosi. Hal itu benar-benar ditekankan pada anak-anak asuhnya mengingat pada dua partai terakhir pemainnya masih sering terbur-buru dalam membangun serangan.
“Menghadapi wakil Sultra (Sulawesi Utara) kami harus benar-benar mengendalikan emosi, jangan sampai terpancing. Selain itu juga harus lebih sabar dalam membangun serangan karena Sultra memiliki pertahanan yang sangat baik,” ujarnya.
Sementara itu dikubu SMP 4 Raha juga tak kalah optimis. Jauh-jauh datang dari Sulawesi Utara, mereka juga bertekad bakal memberikan penampilan terbaik, demi bisa mengharumkan nama Sulawesi.
Pelatih tim SMP 4 Raha Hair Saputra mengakui, melawan DIY tak akan mudah. Namun demikian, pasukannya memiliki tekad besar untuk bisa membawa pulang gelar juara.”Kami bisa sampai ke babak final bukan hanya karena keberuntungan, tetapi juga karena kami mampu, dan saya yakin babak final anak-anak siap untuk kembali meraih kemenangan,” katanya.
Hair mengaku, untuk mempersiapkan pemain-pemainnya, pada jeda satu hari istrirahat dimanfaatkan untuk menggebleng mental para pemainnya. “Jelang final kami hanya latihan ringan jogging saja, tetapi kami lebih menekankan pada penggemblengan mental. Di babak final tidak hanya teknik dan taktik, tetapi mental juara harus kami miliki,” tandasnya.
(wbs)
Explore More