Pembenahan bulu tangkis jangan sampai terlambat
A
A
A
Sindonews.com - Prestasi bulu tangkis Indonesia tengah mengalami peningkatan. Namun, prestasi tersebut belum sepenuhnya hasil dari kepengurusan PB PBSi yang baru di bawa kepemimpinan Gita Wirjawan. Tapi, ini pembinaan yang dimulai sejak eranya Sutiyoso menjadi Ketua Umum PP PBSI, hingga kepengurusan Joko Santoso.
Pernyataan ini dikemukakan mantan Ketua Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB PBSI periode 2009 – 2013 Mimi Irawan. Menurut Mimi, tahun ini Indonesia telah melahirkan dua pasangan juara dunia lewat ganda putra Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, namun ini adalah hasil pembinaan kepengurusan sebelumnya.
“Bahwa sekarang ada dua juara dunia, ini tak bisa dibantah. Tapi ini kan bukan produk kepengurusan Gita Wirjawan. Untuk itu, saya mengira PP PBSI perlu segera melakukan pembenahan dengan mengadakan perkrutan atlet baru untuk Pelatnas Cipayung,” kata Mimi yang kini menjadi coordinator pelatih di Satlak Prima dalam rangka persiapan atlet SEA Games Myanmar seperti dikutip dari situs resmi Satlak Prima, Kamis (14/11).
Menurutnya, PB PBSI harus berani melakukan pembaruan dengan melengserkan sejumlah pemain yang sudah tidak mungkin lagi ditingkatkan prestasinya di Pelatnas. Sebut saja misalnya Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso di tunggal putra dan Adrianti Firdasari di tungal putri. Bahkan menurut Mimi, Lindaweni Fanetri yang sering kalah di babak utama pada turnamen yang diikutinya juga sudah harus diganti dengan pemain yang lebih segar.
“Artinya pembenahan jangan sampai terlambat. Alangkah baiknya Rexy Mainaky dan Ricky Soebagja segera melakukan pembenahan dengan memasukkan atlet-atlet potensian yang masih segar dari sirkuit nasional (Sirnas) yang akan berakhir pada tahun 2013 ini,” saran Mimi.
Lebih jauh Mimi mengatakan, dirinya sangat mendukung kepengurusan yang sekarang ini karena sudah banyak terobosan dilakukan sang Ketua Umum Gita Wirjawan. Di antaranya memanggil kembali para pelatih Indonesia yang melatih di luar negeri seperti Rexy Mainaky untuk membangun kekuatan baru dunia bulutangkis Indonesia.
Pernyataan ini dikemukakan mantan Ketua Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB PBSI periode 2009 – 2013 Mimi Irawan. Menurut Mimi, tahun ini Indonesia telah melahirkan dua pasangan juara dunia lewat ganda putra Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, namun ini adalah hasil pembinaan kepengurusan sebelumnya.
“Bahwa sekarang ada dua juara dunia, ini tak bisa dibantah. Tapi ini kan bukan produk kepengurusan Gita Wirjawan. Untuk itu, saya mengira PP PBSI perlu segera melakukan pembenahan dengan mengadakan perkrutan atlet baru untuk Pelatnas Cipayung,” kata Mimi yang kini menjadi coordinator pelatih di Satlak Prima dalam rangka persiapan atlet SEA Games Myanmar seperti dikutip dari situs resmi Satlak Prima, Kamis (14/11).
Menurutnya, PB PBSI harus berani melakukan pembaruan dengan melengserkan sejumlah pemain yang sudah tidak mungkin lagi ditingkatkan prestasinya di Pelatnas. Sebut saja misalnya Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso di tunggal putra dan Adrianti Firdasari di tungal putri. Bahkan menurut Mimi, Lindaweni Fanetri yang sering kalah di babak utama pada turnamen yang diikutinya juga sudah harus diganti dengan pemain yang lebih segar.
“Artinya pembenahan jangan sampai terlambat. Alangkah baiknya Rexy Mainaky dan Ricky Soebagja segera melakukan pembenahan dengan memasukkan atlet-atlet potensian yang masih segar dari sirkuit nasional (Sirnas) yang akan berakhir pada tahun 2013 ini,” saran Mimi.
Lebih jauh Mimi mengatakan, dirinya sangat mendukung kepengurusan yang sekarang ini karena sudah banyak terobosan dilakukan sang Ketua Umum Gita Wirjawan. Di antaranya memanggil kembali para pelatih Indonesia yang melatih di luar negeri seperti Rexy Mainaky untuk membangun kekuatan baru dunia bulutangkis Indonesia.
(dka)