Persegres Gresik dapatkan pelatih baru
A
A
A
Sindonews.com - Persegres Gresik United akhirnya memiliki sosok pelatih anyar untuk liga unifikasi musim depan. Dia adalah Agus Yuwono, pelatih yang musim lalu gagal menyelamatkan Persidafon Dafonsoro di Indonesia Super League (ISL). Agus sudah terlibat langsung dalam seleksi pemain yang dimulai Jumat (15/11) sore kemarin.
Nama Agus Yuwono baru muncul beberapa hari terakhir setelah Persegres sempat dikaitkan dengan Jaya Hartono. Informasi yang diperoleh dari internal klub, kedatangan mantan pelatih Persik Kediri dan Persijap Jepara itu karena nilai kontraknya yang hemat alias terjangkau keuangan Laskar Joko Samudro.
Pelatih asal Malang itu tidak terlalu mahal jika dibanding pelatih sekelas Jaya Hartono atau mantan pelatih Persegres musim lalu Widodo C Putro. "Pastinya nilai kontrak Agus Yuwono tak membebani keuangan klub. Dia juga pelatih muda yang berpengalaman di ISL," ungkap salah satu pengurus di manajemen Persegres, Sabtu (16/11/2013).
Penunjukan Agus Yuwono sebenarnya bukan sebuah keputusan yang melegakan karena track recordnya yang tak begitu impresif. Walau supporter Ultrasmania senang akhirnya klub memulai persiapan liga, namun bayang-bayang kegagalan pelatih Suharno musim lalu masih jelas membayang.
Suharno harus terdepak ketika kompetisi baru menjalani sepertiga dari seluruh pertandingan. Persegres juga menjadi klub yang sangat gemar berganti nakhoda tim dalam dua musim terakhir. Total sudah tujuh pelatih yang mampir di Stadion Perrokimia termasuk Agus Yuwono.
Mampukah Agus Yuwono duduk nyaman di kursi panas kepelatihan? "Ini tantangan baru yang bagus bagi saya. Melatih Persegres dituntut mencatat prestasi lebih baik dibanding musim lalu. Saya siap bertanggungjawab jika tidak mampu membawa tim ini lebih baik," ujar Agus Yuwono.
Artinya, dia bakal rela disingkirkan jika dalam perjalanannya nanti prestasi tim tidak sesuai dengan ekspektasi manajemen maupun supporter. Untuk sementara dirinya tidak mematok target muluk dan hanya ingin membawa Persegres lebih baik dibanding musim lalu yang berada di 10 besar.
Agus juga mengakui persaingan di liga unifikasi nanti bakal lebih berat sehingga dirinya meminta dukugan penuh dari manajemen, supporter Ultrasmania, hingga pemain dalam tim. Sebelumnya pelatih yang mengawali karir kepelatihan di Persema Malang ini sempat kecewa di Persidafon karena merasa tak ada dukungan dari manajemen.
Sementara, dari proses seleksi pemain yang telah dilakukan, staf pelatih sudah menyaring ratusan pemain. Kemungkinan pada seleksi lanjutan Senin mendatang tinggal sebagian saja yang bertahan. Beberapa pemain inti Persegres musim lalu tampak terlihat dalam seleksi hari pertama.
Mereka di antaranya Agus Indra Kurniawan, Lan Bastian, Kacung Munif, hingga David Faristian. Melihat masih langkanya legiun berpengalaman di Stadion Petrokimia, tampaknya wajah-wajah tersebut masih tetap menjadi kekuatan lokal utama Laskar Joko Samudro.
Nama Agus Yuwono baru muncul beberapa hari terakhir setelah Persegres sempat dikaitkan dengan Jaya Hartono. Informasi yang diperoleh dari internal klub, kedatangan mantan pelatih Persik Kediri dan Persijap Jepara itu karena nilai kontraknya yang hemat alias terjangkau keuangan Laskar Joko Samudro.
Pelatih asal Malang itu tidak terlalu mahal jika dibanding pelatih sekelas Jaya Hartono atau mantan pelatih Persegres musim lalu Widodo C Putro. "Pastinya nilai kontrak Agus Yuwono tak membebani keuangan klub. Dia juga pelatih muda yang berpengalaman di ISL," ungkap salah satu pengurus di manajemen Persegres, Sabtu (16/11/2013).
Penunjukan Agus Yuwono sebenarnya bukan sebuah keputusan yang melegakan karena track recordnya yang tak begitu impresif. Walau supporter Ultrasmania senang akhirnya klub memulai persiapan liga, namun bayang-bayang kegagalan pelatih Suharno musim lalu masih jelas membayang.
Suharno harus terdepak ketika kompetisi baru menjalani sepertiga dari seluruh pertandingan. Persegres juga menjadi klub yang sangat gemar berganti nakhoda tim dalam dua musim terakhir. Total sudah tujuh pelatih yang mampir di Stadion Perrokimia termasuk Agus Yuwono.
Mampukah Agus Yuwono duduk nyaman di kursi panas kepelatihan? "Ini tantangan baru yang bagus bagi saya. Melatih Persegres dituntut mencatat prestasi lebih baik dibanding musim lalu. Saya siap bertanggungjawab jika tidak mampu membawa tim ini lebih baik," ujar Agus Yuwono.
Artinya, dia bakal rela disingkirkan jika dalam perjalanannya nanti prestasi tim tidak sesuai dengan ekspektasi manajemen maupun supporter. Untuk sementara dirinya tidak mematok target muluk dan hanya ingin membawa Persegres lebih baik dibanding musim lalu yang berada di 10 besar.
Agus juga mengakui persaingan di liga unifikasi nanti bakal lebih berat sehingga dirinya meminta dukugan penuh dari manajemen, supporter Ultrasmania, hingga pemain dalam tim. Sebelumnya pelatih yang mengawali karir kepelatihan di Persema Malang ini sempat kecewa di Persidafon karena merasa tak ada dukungan dari manajemen.
Sementara, dari proses seleksi pemain yang telah dilakukan, staf pelatih sudah menyaring ratusan pemain. Kemungkinan pada seleksi lanjutan Senin mendatang tinggal sebagian saja yang bertahan. Beberapa pemain inti Persegres musim lalu tampak terlihat dalam seleksi hari pertama.
Mereka di antaranya Agus Indra Kurniawan, Lan Bastian, Kacung Munif, hingga David Faristian. Melihat masih langkanya legiun berpengalaman di Stadion Petrokimia, tampaknya wajah-wajah tersebut masih tetap menjadi kekuatan lokal utama Laskar Joko Samudro.
(akr)