Jacksen: Potensi pemain Garuda luar biasa
A
A
A
Sindonews.com - Rasa kecewa dan bahagia bercampur menjadi satu di benak pelatih Timnas Indonesia Senior Jacksen F. Tiago. Pelatih asal Brasil itu kecewa gagal mengantarkan pasukan Garuda ke putaran final Piala Asia 2015. Tapi, dia bahagia bisa membangun pondasi kekuatan Timnas Garuda menjadi lebih baik ke depan.
Ya, kekalahan Garuda oleh Irak dengan skor 0-2 di lanjutan Pra Piala Asia (PPA) 2015 Grup C d Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa malam (19/11), menutup asa ke Australia. Kekalahan itu sekaligus menjadi kado pahit bagi Jacksen di pertandingan terakhirnya membesut Boaz Salossa dkk.
''Jelas, saya ingin pergi dalam keadaan yang lebih baik. Awalnya kami sangat berharap bisa memberikan kado yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia. Kesan saya selama menukangi timnas Indonesia sangatlah luar biasa. Saya memiliki keluarga baru di sini,”lanjutnya.
Walau tidak lagi menukangi Timnas Indonesia ke depan, Jacksen tetap yakin dengan potensi yang dimiliki skuad Garuda. Pelatih yang musim depan akan terus bersama Persipura Jayapura ini pun menyatakan, jika ada empat faktor yang sudah bisa ditinggalkan dan diperbaiki lagi ke depannya.
''Awalnya di Timnas Indonesia ada pemain yang dikatakan dari IPL (Indonesia Premier League) dan dari ISL (Indonesia Super League), tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Kedua, dulu pemain yang di timnas dinilai itu-itu saja. Akan tetapi saat ini ada muka-muka baru yang lebih segar,” papar Jacksen.
''Ketiga, paradigma selalu menyatakan jika pemain Timnas hanya bisa bermain selama 60 sampai 70 menit, tapi ternyata kita bisa berubah. Sementara yang harus dikedepankan nantinya, Timnas Indonesia butuh uji coba-uji coba internasinal seperti lawan Irak, China. Tapi timnas harus main di kandang mereka. Itu penting untuk menambah mental bermain,” lanjut pelatih berusia 45 tahun tersebut.
Ya, kekalahan Garuda oleh Irak dengan skor 0-2 di lanjutan Pra Piala Asia (PPA) 2015 Grup C d Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa malam (19/11), menutup asa ke Australia. Kekalahan itu sekaligus menjadi kado pahit bagi Jacksen di pertandingan terakhirnya membesut Boaz Salossa dkk.
''Jelas, saya ingin pergi dalam keadaan yang lebih baik. Awalnya kami sangat berharap bisa memberikan kado yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia. Kesan saya selama menukangi timnas Indonesia sangatlah luar biasa. Saya memiliki keluarga baru di sini,”lanjutnya.
Walau tidak lagi menukangi Timnas Indonesia ke depan, Jacksen tetap yakin dengan potensi yang dimiliki skuad Garuda. Pelatih yang musim depan akan terus bersama Persipura Jayapura ini pun menyatakan, jika ada empat faktor yang sudah bisa ditinggalkan dan diperbaiki lagi ke depannya.
''Awalnya di Timnas Indonesia ada pemain yang dikatakan dari IPL (Indonesia Premier League) dan dari ISL (Indonesia Super League), tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Kedua, dulu pemain yang di timnas dinilai itu-itu saja. Akan tetapi saat ini ada muka-muka baru yang lebih segar,” papar Jacksen.
''Ketiga, paradigma selalu menyatakan jika pemain Timnas hanya bisa bermain selama 60 sampai 70 menit, tapi ternyata kita bisa berubah. Sementara yang harus dikedepankan nantinya, Timnas Indonesia butuh uji coba-uji coba internasinal seperti lawan Irak, China. Tapi timnas harus main di kandang mereka. Itu penting untuk menambah mental bermain,” lanjut pelatih berusia 45 tahun tersebut.
(aww)