2013 Indonesia raih 10 gelar SS/SSP, sama seperti tahun 2008
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia hanya menjadi runner up melalui Sony Dwi Kuncoro di sektor tunggal putra dan di ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan finish sebagai semifinalis di Turnamen Hong Kong Open Super Series 2013 berakhir kemarin, Minggu (24/11/2013.
Dengan demikian berakhir pula rangkaian turnamen kelas super series/super series premier
(SS/SSP) pada tahun 2013 ini.
Pada tahun 2013 in, Indonesia mampu menciptakan banyak prestasi dilevel superseries atau superseries premier. Sedikitnya 10 gelar SS/SSP diraih pemain Indonesia.
Empat dari 10 gelar ini disumbangkan oleh pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan,
diantaranya diraih pada Malaysia Open SS, Indonesia Open SSP, Singapore Open SS dan
Japan Open SS.
Begitu halnya dengan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan ganda campuran andalan
Indonesia ini juga meraih empat titel juara, yakni di All England SSP, India Open SS,
Singapore Open SS dan China Open SSP.
Sedangkan Tommy Sugiarto mampu menjuarai tunggal putra Singapore Open SS dan
pasangan ganda putra Markis Kido/Gideon Marcus Fernaldi di French Open SS.
Dari deretan prestasi tersebut, terjadi peningkatan yang sangat signifikan bagi Indonesia
dari tahun sebelumnya. Pasalnya, Indonesia hanya meraih empat gelar juara SS/SSP melalui
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada All England SSP dan India Open SS 2012,
Markis Kido/Hendra Setiawan pada Singapore Open SS 2012 serta Simon Santoso pada Indonesia Open SSP 2012.
Pencapaian 10 gelar juara bagi Indonesia pada tahun ini menyamai pencapaian terbaik
Indonesia tahun 2008. Saat itu gelar dipersembahkan oleh Markis Kido/Hendra Setiawan (4 gelar), Sony Dwi Kuncoro (3 ), Vita Marissa/Liliyana Natsir (1), Nova Widianto/Liliyana Natsir (1) dan Muhammad Rijal/Vita Marissa (1).
Sejak diperkenalkan pada tahun 2007, terjadi pasang surut perolehan gelar juara SS/SSP
bagi Indonesia. Tahun 2007, Indonesia meraih 7 gelar juara, tahun 2008 10 gelar, tahun 2009 5 gelar, tahun 2010 meraih 2 gelar, tahun 2011 juga 2 gelar, tahun 2012 meningkat 4 gelar dan tahun 2013 kembali menyabet 10 gelar juara.
Melihat dari hasil ini, berarti setelah lima tahun, Indonesia kembali mampu meraih 10 gelar
SS/SSP. Saat ini terlihat Indonesia mulai kembali ke arah yang benar untuk mengembalikan
kejayaan bulutangkis Indonesia. Semoga tahun depan, prestasi Indonesia mampu melampaui prestasi-prestasi tahun sebelumnya.
Dengan demikian berakhir pula rangkaian turnamen kelas super series/super series premier
(SS/SSP) pada tahun 2013 ini.
Pada tahun 2013 in, Indonesia mampu menciptakan banyak prestasi dilevel superseries atau superseries premier. Sedikitnya 10 gelar SS/SSP diraih pemain Indonesia.
Empat dari 10 gelar ini disumbangkan oleh pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan,
diantaranya diraih pada Malaysia Open SS, Indonesia Open SSP, Singapore Open SS dan
Japan Open SS.
Begitu halnya dengan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan ganda campuran andalan
Indonesia ini juga meraih empat titel juara, yakni di All England SSP, India Open SS,
Singapore Open SS dan China Open SSP.
Sedangkan Tommy Sugiarto mampu menjuarai tunggal putra Singapore Open SS dan
pasangan ganda putra Markis Kido/Gideon Marcus Fernaldi di French Open SS.
Dari deretan prestasi tersebut, terjadi peningkatan yang sangat signifikan bagi Indonesia
dari tahun sebelumnya. Pasalnya, Indonesia hanya meraih empat gelar juara SS/SSP melalui
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada All England SSP dan India Open SS 2012,
Markis Kido/Hendra Setiawan pada Singapore Open SS 2012 serta Simon Santoso pada Indonesia Open SSP 2012.
Pencapaian 10 gelar juara bagi Indonesia pada tahun ini menyamai pencapaian terbaik
Indonesia tahun 2008. Saat itu gelar dipersembahkan oleh Markis Kido/Hendra Setiawan (4 gelar), Sony Dwi Kuncoro (3 ), Vita Marissa/Liliyana Natsir (1), Nova Widianto/Liliyana Natsir (1) dan Muhammad Rijal/Vita Marissa (1).
Sejak diperkenalkan pada tahun 2007, terjadi pasang surut perolehan gelar juara SS/SSP
bagi Indonesia. Tahun 2007, Indonesia meraih 7 gelar juara, tahun 2008 10 gelar, tahun 2009 5 gelar, tahun 2010 meraih 2 gelar, tahun 2011 juga 2 gelar, tahun 2012 meningkat 4 gelar dan tahun 2013 kembali menyabet 10 gelar juara.
Melihat dari hasil ini, berarti setelah lima tahun, Indonesia kembali mampu meraih 10 gelar
SS/SSP. Saat ini terlihat Indonesia mulai kembali ke arah yang benar untuk mengembalikan
kejayaan bulutangkis Indonesia. Semoga tahun depan, prestasi Indonesia mampu melampaui prestasi-prestasi tahun sebelumnya.
(aww)