UPTD prasarana olahraga kelimpungan
A
A
A
Sindonews.com - Unit Pelaksana Teknis DInas (UPTD) Prasaran Olahraga, resah akibat sepinya agenda olahraga yang digelar di Stadion Manahan Kota Solo. Pasalnya sepinya agenda olahraga tersebut membuat pengelola kelimpungan memikirkan dana untuk perawatan stadion.
Koordinator Stadion Manahan, Giyanto, menyebutkan event olahraga tersebut menjadi pemasukan yang paling besar dari Stadion yang terbesar di Kota Solo tersebut. akan tetapi selama beberapa bulan terakhi ini, event olahraga tersebut jarang digelar. Sehingga untuk perawatan stadion, pihak pengelola harus mengeluarkan dana ekstra.
Giyanto, mengatakan perawatan rutin di stadion tersebut setiap bulannya mencapai puluhan juta rupiah. Hal itu untuk memupuk rumput stadion, biaya pekerja, serta untuk memperbaiki fisik bangunan yang saat ini banyak yang perlu diganti. Hal itu belum termasuk biaya perawatan tak terduga, jika nanti terjadi kerusakan tiba-tiba.
“Yang jelas biaya yang pasti itu untuk rumput stadion serta perawatan yang lainnya. Sedangkan untuk perawatan tidak terduga itu pasti selalu ada karena bangunan itu pasti perlu perawatan jika ada kerusakan,” ucapnya saat ditemui di Stadion Manahan, Senin (25/11).
Pihaknya menambahkan, sebenarnya biaya perawatan tersebut bisa teratasi jika event tersebut banyak digelar di stadion kebanggaan wong solo tersebut. Menurutnya untuk gelaran sepak bola, biaya sewa stadion tersebut berkisar pada angka Rp22,5 juta. Hal itu bisa berubah, jika yang digelar tersebut merupakan laga internasional.
Ia mengatakan idealnya agenda olahraga paling tidak harus digelar satu pekan sekali. Dengan seperti itu, pihak pengelola tidak perlu memikirkan uang untuk melakukan perawatan ataupun untuk pemupukan rumput lapangan karena biaya pemasukan dari agenda tersebut sudah mencukupi.
“Kalau idealnya sepekan sekali, itu dinilai layak untuk biaya perawatan stadion. Saya harap event-event olahraga segera menghampiri stadion manahan karena secara fasilitas stadion kita siap dan sangat mampu untuk event secara berturut-turut,” sambungnya.
Sementara itu, Panitia Pelaksana Olahraga Lokal Solo, Paulus Haryoto, menyebutkan sepinya event tersebut setidaknya bakal berlangsung hingga akhir Desember mendatang. Pasalnya hingga saat ini belum ada acara olahraga yang akan di gelar di Kota Solo. “Saya kira belum ada, sepinya event tersebut nantinya bakal lama,” ucapnya. (Arief Setiadi)
Koordinator Stadion Manahan, Giyanto, menyebutkan event olahraga tersebut menjadi pemasukan yang paling besar dari Stadion yang terbesar di Kota Solo tersebut. akan tetapi selama beberapa bulan terakhi ini, event olahraga tersebut jarang digelar. Sehingga untuk perawatan stadion, pihak pengelola harus mengeluarkan dana ekstra.
Giyanto, mengatakan perawatan rutin di stadion tersebut setiap bulannya mencapai puluhan juta rupiah. Hal itu untuk memupuk rumput stadion, biaya pekerja, serta untuk memperbaiki fisik bangunan yang saat ini banyak yang perlu diganti. Hal itu belum termasuk biaya perawatan tak terduga, jika nanti terjadi kerusakan tiba-tiba.
“Yang jelas biaya yang pasti itu untuk rumput stadion serta perawatan yang lainnya. Sedangkan untuk perawatan tidak terduga itu pasti selalu ada karena bangunan itu pasti perlu perawatan jika ada kerusakan,” ucapnya saat ditemui di Stadion Manahan, Senin (25/11).
Pihaknya menambahkan, sebenarnya biaya perawatan tersebut bisa teratasi jika event tersebut banyak digelar di stadion kebanggaan wong solo tersebut. Menurutnya untuk gelaran sepak bola, biaya sewa stadion tersebut berkisar pada angka Rp22,5 juta. Hal itu bisa berubah, jika yang digelar tersebut merupakan laga internasional.
Ia mengatakan idealnya agenda olahraga paling tidak harus digelar satu pekan sekali. Dengan seperti itu, pihak pengelola tidak perlu memikirkan uang untuk melakukan perawatan ataupun untuk pemupukan rumput lapangan karena biaya pemasukan dari agenda tersebut sudah mencukupi.
“Kalau idealnya sepekan sekali, itu dinilai layak untuk biaya perawatan stadion. Saya harap event-event olahraga segera menghampiri stadion manahan karena secara fasilitas stadion kita siap dan sangat mampu untuk event secara berturut-turut,” sambungnya.
Sementara itu, Panitia Pelaksana Olahraga Lokal Solo, Paulus Haryoto, menyebutkan sepinya event tersebut setidaknya bakal berlangsung hingga akhir Desember mendatang. Pasalnya hingga saat ini belum ada acara olahraga yang akan di gelar di Kota Solo. “Saya kira belum ada, sepinya event tersebut nantinya bakal lama,” ucapnya. (Arief Setiadi)
(wbs)