Tim DKI Jakarta ditantang DIY di final
A
A
A
Sindonews.com - Tim sepak bola Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menantang DKI Jakarta pada partai final Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XIII, Sabtu (30/11). Laga yang dimainkan pukul 13.00 WIB di lapangan Universitas Negeri Yogyakarta itu, merupakan pertarungan strategi antarkedua pelatih.
Pada laga semifinal sebelumnnya, DIY lebih dulu melaju ke final setelah mengalahkan Jawa Tengah, dengan skor dua gol tanpa balas. Gol tercipta melalui tendangan penalti oleh Wisnu Raharjo, dan Candra Lukmana yang memanfaatkan umpan corner.
Kemudian, DKI Jakarta berhasil menyusul ke final setelah menundukkan Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan skor 2-1 dalam pertandingan yang berlangsung ketat, di lapangan Universitas Gajah Mada (UGM). Gol dari DKI Jakarta dicetak oleh Asep Sidik dan Jemmy. Sementara, gol NTB tercipta dari Afrozin.
Pelatih dari DKI Jakarta, Rasito sendiri mengatakan, timnya datang mengikuti kompetisi ini untuk menang dan meraih emas. Laga terakhir ini, dirinya akan memaksimalkan sisa tenaga, meski lawannya nanti cukup berat, yaitu tuan rumah sendiri.
Untuk mempersiapkan laga ini pun, dirinya hanya bisa memanfaatkan jeda waktu pertandingan yang hanya satu hari untuk memulihkan stamina pemain. Mengenai taktik khusus atau lini permainan mana yang harus diperbaiki atau ditingkatkan kewaspadaannya, dia tidak mempersoalkan. ''Kita tidak sempat untuk itu. Hanya, bagaimana memaksimalkan waktu istirahat ini,” kata dia.
Sedikit banyak, dirinya pun tahu kekuatan lawannya yang akan dihadapi, berdasar pantauannya di beberapa pertandingan terakhir. Menurutnya, kualitas pemainnya dengan tim dari DIY, tidak jauh berbeda. Namun, hal yang perlu diwaspadai adalah strategi pelatihnya, yang diakuinya cukup bagus. ''Pelatihnya pintar. Itu yang harus kita waspadai,” ujarnya.
Dia mengungkapka timnya akan tetap memakai strategi melakukan umpan-umpan bola pendek, memaksimalkan lini tengah, dan umpan terobosan. Jika nantinya pertandingan harus diakhhiri dengan drama adu penalti pun, timnya tetap siap.
Terbukti, dalam babak penyisihan kemarin, yaitu melawan Sulawesi Selatan dan Papua, dua tim tersebut dipermalukannya melalui adu penalti. ''Kita tetap optimistis bisa meraih emas,” ucapnya.
Sementara, pelatih dari DIY, Subagyo Irianto mengatakan, dirinya masih mempunyai pekerjaan rumah untuk memperbaiki lini depannya. Sebab, meski umpan dari kaki ke kaki sudah cukup bagus, namun penyerang masih kurang cepat respons. Anak-anak asuhannya pun diharap tetap bisa menjaga irama permainannya. Yaitu, terus menekan dari berbagai lini. ''Masih sering terlambat menjemput bola,” ujarnya.
Untuk peringkat ketiga nanti, juga akan dilangsungkan di lapangan UNY, pada pukul 07.30 WIB, sebelum laga final. Perebutan medali perunggu ini juga tetap akan seru dilihat, dengan mempertandingkan NTB melawan Jawa Tengah.
Pada laga semifinal sebelumnnya, DIY lebih dulu melaju ke final setelah mengalahkan Jawa Tengah, dengan skor dua gol tanpa balas. Gol tercipta melalui tendangan penalti oleh Wisnu Raharjo, dan Candra Lukmana yang memanfaatkan umpan corner.
Kemudian, DKI Jakarta berhasil menyusul ke final setelah menundukkan Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan skor 2-1 dalam pertandingan yang berlangsung ketat, di lapangan Universitas Gajah Mada (UGM). Gol dari DKI Jakarta dicetak oleh Asep Sidik dan Jemmy. Sementara, gol NTB tercipta dari Afrozin.
Pelatih dari DKI Jakarta, Rasito sendiri mengatakan, timnya datang mengikuti kompetisi ini untuk menang dan meraih emas. Laga terakhir ini, dirinya akan memaksimalkan sisa tenaga, meski lawannya nanti cukup berat, yaitu tuan rumah sendiri.
Untuk mempersiapkan laga ini pun, dirinya hanya bisa memanfaatkan jeda waktu pertandingan yang hanya satu hari untuk memulihkan stamina pemain. Mengenai taktik khusus atau lini permainan mana yang harus diperbaiki atau ditingkatkan kewaspadaannya, dia tidak mempersoalkan. ''Kita tidak sempat untuk itu. Hanya, bagaimana memaksimalkan waktu istirahat ini,” kata dia.
Sedikit banyak, dirinya pun tahu kekuatan lawannya yang akan dihadapi, berdasar pantauannya di beberapa pertandingan terakhir. Menurutnya, kualitas pemainnya dengan tim dari DIY, tidak jauh berbeda. Namun, hal yang perlu diwaspadai adalah strategi pelatihnya, yang diakuinya cukup bagus. ''Pelatihnya pintar. Itu yang harus kita waspadai,” ujarnya.
Dia mengungkapka timnya akan tetap memakai strategi melakukan umpan-umpan bola pendek, memaksimalkan lini tengah, dan umpan terobosan. Jika nantinya pertandingan harus diakhhiri dengan drama adu penalti pun, timnya tetap siap.
Terbukti, dalam babak penyisihan kemarin, yaitu melawan Sulawesi Selatan dan Papua, dua tim tersebut dipermalukannya melalui adu penalti. ''Kita tetap optimistis bisa meraih emas,” ucapnya.
Sementara, pelatih dari DIY, Subagyo Irianto mengatakan, dirinya masih mempunyai pekerjaan rumah untuk memperbaiki lini depannya. Sebab, meski umpan dari kaki ke kaki sudah cukup bagus, namun penyerang masih kurang cepat respons. Anak-anak asuhannya pun diharap tetap bisa menjaga irama permainannya. Yaitu, terus menekan dari berbagai lini. ''Masih sering terlambat menjemput bola,” ujarnya.
Untuk peringkat ketiga nanti, juga akan dilangsungkan di lapangan UNY, pada pukul 07.30 WIB, sebelum laga final. Perebutan medali perunggu ini juga tetap akan seru dilihat, dengan mempertandingkan NTB melawan Jawa Tengah.
(aww)