Kesempatan Daiki Kameda rebut unifikasi gelar
Kesempatan Daiki Kameda rebut unifikasi gelar
A
A
A
Sindonews.com - Juara tinju kelas terbang super WBA, Liborio Solis, terpaksa harus merelakan gelarnya melayang, setelah dia gagal mendapatkan batas berat badan untuk pertarungan unifikasi melawan juara IBF, Daiki Kameda. Kendati demikian, kontes pertarungan yang berlangsung di Bodymaker Colosseum, Osaka, Jepang, Rabu (4/12), tetap digelar.
Ini menjadi kesempatan besar bagi Kameda untuk menyandingkan mahkota juaranya dengan sabuk WBA. Pasalnya, jika dia berhasil menang, maka dia berhak atas sabuk WBA tersebut. Namun, apabila petinju asal Jepang itu kalah, maka mahkota kelas terbang super WBA itu akan menjadi lowong.
"Jika pertandingan berakhir seri, Daiki Kameda akan mempertahankan gelar Federasi Tinju Internasional (IBF), namun gelar Asosiasi Tinju Dunia (WBA) akan tetap lowong," jelas komisi pertandingan, dikutip Boxing Scene.
Dua kali melakukan timbang badan, ternyata berat badan Solis kelebihan dua pon. Ketika diberi kesempatan untuk timbang badan yang ketiga dengan diberi batas waktu dua jam, Solis menolak. "Segera setelah ia menyerah usahanya, Solis terlihat menelan air dari botol plastik dan membeli tujuh kaleng dan botol minuman ringan dari mesin penjual otomatis," tulis media-media Jepang.
"Saya tidak akan mengurangi berat badan saya lagi. Saya tidak bisa mendapatkannya, karena terlalu dingin di Jepang," ucap Solis. "Saya berlari selama satu jam tapi itu tidak membantu. Saya tidak bisa berkeringat lagi jika saya bergerak-gerak di jam lainnya," imbuh petinju asal Venezuela itu.
WBA diperkirakan akan menjatuhi Solis denda atas kegagalan dan dia harus mengembalikan uangnya ke promotor. "Saya akan membayar kembali dalam peso atau apapun," ungkap Solis.
Sementara itu, Kameda berharap bisa memaksimalkan kesempatan untuk menjadi juara dunia di dua badan tinju dunia. "Ini akan menjadi besar jika saya bisa pulih tepat waktu dan menghabisinya dengan KO bersih."
Ini menjadi kesempatan besar bagi Kameda untuk menyandingkan mahkota juaranya dengan sabuk WBA. Pasalnya, jika dia berhasil menang, maka dia berhak atas sabuk WBA tersebut. Namun, apabila petinju asal Jepang itu kalah, maka mahkota kelas terbang super WBA itu akan menjadi lowong.
"Jika pertandingan berakhir seri, Daiki Kameda akan mempertahankan gelar Federasi Tinju Internasional (IBF), namun gelar Asosiasi Tinju Dunia (WBA) akan tetap lowong," jelas komisi pertandingan, dikutip Boxing Scene.
Dua kali melakukan timbang badan, ternyata berat badan Solis kelebihan dua pon. Ketika diberi kesempatan untuk timbang badan yang ketiga dengan diberi batas waktu dua jam, Solis menolak. "Segera setelah ia menyerah usahanya, Solis terlihat menelan air dari botol plastik dan membeli tujuh kaleng dan botol minuman ringan dari mesin penjual otomatis," tulis media-media Jepang.
"Saya tidak akan mengurangi berat badan saya lagi. Saya tidak bisa mendapatkannya, karena terlalu dingin di Jepang," ucap Solis. "Saya berlari selama satu jam tapi itu tidak membantu. Saya tidak bisa berkeringat lagi jika saya bergerak-gerak di jam lainnya," imbuh petinju asal Venezuela itu.
WBA diperkirakan akan menjatuhi Solis denda atas kegagalan dan dia harus mengembalikan uangnya ke promotor. "Saya akan membayar kembali dalam peso atau apapun," ungkap Solis.
Sementara itu, Kameda berharap bisa memaksimalkan kesempatan untuk menjadi juara dunia di dua badan tinju dunia. "Ini akan menjadi besar jika saya bisa pulih tepat waktu dan menghabisinya dengan KO bersih."
(nug)
Explore More