Agen bantah Kovacic tidak betah di Inter
A
A
A
Sindonews.com - Mateo Kovacic merupakan salah satu talenta terbaik yang bermain di Serie A Liga Italia musim lalu. Pemain berusia 18 tahun itu bergabung dengan Nerazzurri dari Dinamo Zagreb pada jendela transfer Januari musim lalu.
Meskipun usianya masih sangat muda, ia cepat beradaptasi dengan sepak bola Italia dan menjadi langganan starter pada pertandingan-pertandingan akhir Inter.
Namun, seiring kedatangan pelatih Walter Mazzarri musim ini tampaknya merubah kondisi pemain Kroasia tersebut. Di musim ini, Kovacic baru bermain sebanyak 13 pertandingan dengan lima kali menjadi starter di Serie A dan lebih banyak main dari bangku cadangan.
Jarang mendapatkan kesempatan bermain secara reguler membuat rumor kepindahannya ke klub lain mulai berhembus. Namun, sang agen, Nikky Vuksan membantah hal tersebut.
"Kovacic tidak betah di Inter dan ingin pindah? Berita itu sama sekali tidak benar, karena saya memiliki bukti untuk mematahkan isu tersebut," ujarnya kepada FcInterNews.
Mateo, seperti normalnya pemain lainnya, ingin waktu bermain lebih banyak. Tapi kembali lagi semua merupakan keputusan pelatih. Ia mencintai Inter dan juga kehidupannya di Milan." pungkasnya.
Meskipun usianya masih sangat muda, ia cepat beradaptasi dengan sepak bola Italia dan menjadi langganan starter pada pertandingan-pertandingan akhir Inter.
Namun, seiring kedatangan pelatih Walter Mazzarri musim ini tampaknya merubah kondisi pemain Kroasia tersebut. Di musim ini, Kovacic baru bermain sebanyak 13 pertandingan dengan lima kali menjadi starter di Serie A dan lebih banyak main dari bangku cadangan.
Jarang mendapatkan kesempatan bermain secara reguler membuat rumor kepindahannya ke klub lain mulai berhembus. Namun, sang agen, Nikky Vuksan membantah hal tersebut.
"Kovacic tidak betah di Inter dan ingin pindah? Berita itu sama sekali tidak benar, karena saya memiliki bukti untuk mematahkan isu tersebut," ujarnya kepada FcInterNews.
Mateo, seperti normalnya pemain lainnya, ingin waktu bermain lebih banyak. Tapi kembali lagi semua merupakan keputusan pelatih. Ia mencintai Inter dan juga kehidupannya di Milan." pungkasnya.
(dka)