Lolos verifikasi, Pro Duta pindah homebase
A
A
A
Sindonews.com - PSSI telah menentukan hasil verifikasi soal kesiapan tim Indonesia Super League (ISL) di kompetisi musim 2014. Hasil verifikasi akan menjadi jawaban bagi Pro Duta FC untuk memilih homebase musim depan dan hengkang dari Kota Medan.
Hasil verifikasi yang dilakukan Departemen Lisensi Klub PSSI terhadap 25 calon tim ISL akan diumumkan hari ini. Hasil verifikasi ini¸PSSI menggelar rapat bersama Komite Eksekutif PSSI. Rapat tersebut, PSSI fokus hanya pada rapat pleno kerja dari Departemen Lisensi dan membahas status klub-klub yang ikut verifikasi.
''Ya, kalau hasil verifikasinya kita lolos ISL musim depan, pasti pindah homebase. Stadion mana yang disetujui PSSI dari yang kita ajukan akan menjadi homebase kita,” ungkap Direktur Operasional Pro Duta Rudi Sihombing.
Disinggung rencana kepindahan tersebut, Rudi belum dapat memastikannya. Katanya, hal tersebut akan dibicarakan setelah hasil verifikasi ditetapkan PSSI. “Belum ada dibicarakan (kapan pindah). Tunggu hasil verifikasi PSSI. Pemain dan seluruh official akan pindah,” jelasnya.
Seperti diketahui, dalam verifikasi tersebut, Pro Duta FC mengajukan dua stadion, yakni, Harapan Bangsa Banda Aceh dan Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat. Selain aspek lainnya, yakni legal, finance, infrastruktur, administrasi, dan sporting harus dipenuhi Pro Duta sebagai syarat mutlak verifikasi mandat dari Asian Football Confederation (AFC) tersebut.
Stadion Harapan Bangsa sendiri dibangun 1997 lalu, memiliki kapasitas sekitar 40 ribu tempat duduk. Stadion dengan tipe Madya ini merupakan stadion kategori B. Sedangkan Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat juga bertype B. Kapasitas stadion ini lebih sedikit dari Harapan Bangsa yang memiliki kapasitas tempat duduk sekitar 12.000 orang.
Hal lainnya, adalah secara legal klub harus berbadan hukum dalam bentuk perseroan terbatas dan telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asas Manusia. Dari aspek keuangan, klub tidak lagi menggantungkan diri pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan sudah memiliki sumber dana sendiri yang dikelola secara profesional.
Sedangkan aspek infrastruktur, klub harus mempunyai fasilitas seperti stadion dan mess untuk pemain. Kelayakan akses menuju homebase bagi klub lain yang akan berlaga juga menjadi salah satu persyaratan.
Kemudian, secara administrasi, klub diwajibkan dikelola secara profesional yang didukung sumber daya manusia yang sangat memahami lika-liku persepakbolaan. Dari segi aspek supporting, klub harus mempunyai program pembinaan dari berbagai kelompok umur dan kompetisi yang bergulir secara rutin.
Rudi membeberkan, jika dalam proses verfikasi yang dilakukan dengan peninjauan langsung oleh tim verifikasi beberapa waktu lalu, pihaknya diminta untuk melengkapi beberapa poin yang dinilai masih kurang. Kekurangan tersebut, diakuinya tidak fatal, namun, harus dilengkapi sesuai dengan petunjuk teknis. ''Ya, memang ada beberapa dokumen diminta untuk dilengkapi, sudah kita penuhi sesuai dengan yang diminta,” jelasnya.
Besarnya peluang Pro Duta pindah homebase ini, sudah mulai dipersiapkan para pemian sebelumnya. Meski berat meninggalkan Medan sebagai home base Pro Duta sejak 2009 lalu, striker Pro Duta Ghazali M Siregar mengaku, hal ini merupakan kesiapan pemain bermain dimana saja.
Menurutnya, Pro Duta yang telah bermarkas di Medan sejak 2009 menunjukkan bahwa bukan hanya PSMS Medan sebagai klub yang membawa nama ibukota Provinsi Sumatera Utara ini bertanding di kancah sepak bola Indonesia. Terlebih lagi, pemain dan official didominasi warga asli Medan. ''Sebenarnya semua siap di mana saja yang main, tapi kalau keinginan saya tetap di Medan,” pungkasnya.
Hasil verifikasi yang dilakukan Departemen Lisensi Klub PSSI terhadap 25 calon tim ISL akan diumumkan hari ini. Hasil verifikasi ini¸PSSI menggelar rapat bersama Komite Eksekutif PSSI. Rapat tersebut, PSSI fokus hanya pada rapat pleno kerja dari Departemen Lisensi dan membahas status klub-klub yang ikut verifikasi.
''Ya, kalau hasil verifikasinya kita lolos ISL musim depan, pasti pindah homebase. Stadion mana yang disetujui PSSI dari yang kita ajukan akan menjadi homebase kita,” ungkap Direktur Operasional Pro Duta Rudi Sihombing.
Disinggung rencana kepindahan tersebut, Rudi belum dapat memastikannya. Katanya, hal tersebut akan dibicarakan setelah hasil verifikasi ditetapkan PSSI. “Belum ada dibicarakan (kapan pindah). Tunggu hasil verifikasi PSSI. Pemain dan seluruh official akan pindah,” jelasnya.
Seperti diketahui, dalam verifikasi tersebut, Pro Duta FC mengajukan dua stadion, yakni, Harapan Bangsa Banda Aceh dan Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat. Selain aspek lainnya, yakni legal, finance, infrastruktur, administrasi, dan sporting harus dipenuhi Pro Duta sebagai syarat mutlak verifikasi mandat dari Asian Football Confederation (AFC) tersebut.
Stadion Harapan Bangsa sendiri dibangun 1997 lalu, memiliki kapasitas sekitar 40 ribu tempat duduk. Stadion dengan tipe Madya ini merupakan stadion kategori B. Sedangkan Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat juga bertype B. Kapasitas stadion ini lebih sedikit dari Harapan Bangsa yang memiliki kapasitas tempat duduk sekitar 12.000 orang.
Hal lainnya, adalah secara legal klub harus berbadan hukum dalam bentuk perseroan terbatas dan telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asas Manusia. Dari aspek keuangan, klub tidak lagi menggantungkan diri pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan sudah memiliki sumber dana sendiri yang dikelola secara profesional.
Sedangkan aspek infrastruktur, klub harus mempunyai fasilitas seperti stadion dan mess untuk pemain. Kelayakan akses menuju homebase bagi klub lain yang akan berlaga juga menjadi salah satu persyaratan.
Kemudian, secara administrasi, klub diwajibkan dikelola secara profesional yang didukung sumber daya manusia yang sangat memahami lika-liku persepakbolaan. Dari segi aspek supporting, klub harus mempunyai program pembinaan dari berbagai kelompok umur dan kompetisi yang bergulir secara rutin.
Rudi membeberkan, jika dalam proses verfikasi yang dilakukan dengan peninjauan langsung oleh tim verifikasi beberapa waktu lalu, pihaknya diminta untuk melengkapi beberapa poin yang dinilai masih kurang. Kekurangan tersebut, diakuinya tidak fatal, namun, harus dilengkapi sesuai dengan petunjuk teknis. ''Ya, memang ada beberapa dokumen diminta untuk dilengkapi, sudah kita penuhi sesuai dengan yang diminta,” jelasnya.
Besarnya peluang Pro Duta pindah homebase ini, sudah mulai dipersiapkan para pemian sebelumnya. Meski berat meninggalkan Medan sebagai home base Pro Duta sejak 2009 lalu, striker Pro Duta Ghazali M Siregar mengaku, hal ini merupakan kesiapan pemain bermain dimana saja.
Menurutnya, Pro Duta yang telah bermarkas di Medan sejak 2009 menunjukkan bahwa bukan hanya PSMS Medan sebagai klub yang membawa nama ibukota Provinsi Sumatera Utara ini bertanding di kancah sepak bola Indonesia. Terlebih lagi, pemain dan official didominasi warga asli Medan. ''Sebenarnya semua siap di mana saja yang main, tapi kalau keinginan saya tetap di Medan,” pungkasnya.
(aww)