PBR masih bernegosiasi soal pesangon Darko
A
A
A
Sindonews.com – Manajemen Pelita Bandung Raya (PBR) membantah pernyataan PT. Liga Indonesia yang menyebut klub berjuluk The Boys Are Back tersebut masih memiliki tunggakan gaji kepada pemainnya yang menyebabkan PBR diwajibkan PSSI untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam sepekan kedepan.
Direktur Utama PT. Kreasi Performa Pasundan (KAPA), Marco Gracia Paulo menyatakan persoalan finansial yang dihadapi PBR sebenarnya bukan masalah tunggakan gaji pemain melainkan masalah kompensasi yang mesti dibayarkan kepada pelatih musim lalu, Daniel Darko Janackovic.
Marco, pihaknya memang masih memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah uang sebagai bentuk kompensasi atas diberhentikannya Darko dari kursi pelatih. Sebab Darko dikontrak oleh PBR selama tiga musim sehingga pihak klub harus membayar sejumlah uang kepada Darko.
“Awalnya kita kaget kok yang keluar adalah masalah finansial. Kemudian kita layangkan surat ke PSSI (PT. Liga Indonesia) meminta arahan apa masalah sebenarnya sehingga muncul penilaian seperti itu,” jelas Marco di markas PBR, Bumi Bandung Raya, Kamis sore (12/12).
“Setelah ada sedikit penjelasan kita akhirnya tahu apa masalah sebenarnya. Ternyata persoalannya ada di mantan pelatih kita musim lalu. Sejauh ini sebenarnya sudah kita coba bereskan, kita masih negosiasi dengan dia (Darko) soal besaran nilai (kompensasi) yang harus dibayarkan,” tambahnya.
Marco mengharapkan ada petunjuk dari PT. Liga Indonesia kepada PBR untuk menyelesaikan masalah ini. Dengan begitu, kata Marco PBR bisa memiliki pegangan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
“Harapan kita secepatnya ada kejelasan juga dari PSSI secepatnya. Kalau misalnya jawabannya baru kita peroleh dalam empat hari kedepan, mungkin akan sedikit repot juga sebab kita sendiri hanya diberikan waktu sepekan dalam menyelesaikannya. Intinya kami juga sangat berharap ada bantuan dari PSSI untuk melakukan mediasi dengannya (Darko),” tandas Marco.
Direktur Utama PT. Kreasi Performa Pasundan (KAPA), Marco Gracia Paulo menyatakan persoalan finansial yang dihadapi PBR sebenarnya bukan masalah tunggakan gaji pemain melainkan masalah kompensasi yang mesti dibayarkan kepada pelatih musim lalu, Daniel Darko Janackovic.
Marco, pihaknya memang masih memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah uang sebagai bentuk kompensasi atas diberhentikannya Darko dari kursi pelatih. Sebab Darko dikontrak oleh PBR selama tiga musim sehingga pihak klub harus membayar sejumlah uang kepada Darko.
“Awalnya kita kaget kok yang keluar adalah masalah finansial. Kemudian kita layangkan surat ke PSSI (PT. Liga Indonesia) meminta arahan apa masalah sebenarnya sehingga muncul penilaian seperti itu,” jelas Marco di markas PBR, Bumi Bandung Raya, Kamis sore (12/12).
“Setelah ada sedikit penjelasan kita akhirnya tahu apa masalah sebenarnya. Ternyata persoalannya ada di mantan pelatih kita musim lalu. Sejauh ini sebenarnya sudah kita coba bereskan, kita masih negosiasi dengan dia (Darko) soal besaran nilai (kompensasi) yang harus dibayarkan,” tambahnya.
Marco mengharapkan ada petunjuk dari PT. Liga Indonesia kepada PBR untuk menyelesaikan masalah ini. Dengan begitu, kata Marco PBR bisa memiliki pegangan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
“Harapan kita secepatnya ada kejelasan juga dari PSSI secepatnya. Kalau misalnya jawabannya baru kita peroleh dalam empat hari kedepan, mungkin akan sedikit repot juga sebab kita sendiri hanya diberikan waktu sepekan dalam menyelesaikannya. Intinya kami juga sangat berharap ada bantuan dari PSSI untuk melakukan mediasi dengannya (Darko),” tandas Marco.
(wbs)