Berbekal Bismillah, Fahri raih emas pada nomor barunya
A
A
A
Sindonews.com - Fahriansyah, yang lahir di Rantau, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 26 November 1987, sedikitnya telah mengikuti empat kali SEA Games dalam kariernya pada cabang olahraga gulat. Selama kariernya tersebut, sedikitnya 3 emas dan 1 perak sudah disumbangkannya bagi Merah-Putih.
Pada SEA Games yang pertamanya di Thailand, tahun 2007, bapak dari satu anak ini berhasil menggondol medali emas pada nomor gaya bebas 74 kg. Sama halnya pada SEA Games ke duanya yang berlangsung di Laos, pada tahun 2009, Fahri kembali mempertahankan posisinya yang merupakan juara bertahan dengan meraih medali emas pada nomor yang sama.
Pria yang kini menginjak usia ke 26 tahun ini, kecolongan pada SEA Games yang berlangsung di Jakarta-Palembang, 2011 silam. Bermain di nomor yang sama, Fahri harus puas atas pencapaiannya pada medali perak.
Hal tersebut sangat memukul Fahri, pasalnya saat 2011 lalu, merupakan penampilan puncaknya pada ajang pesta olahraga negara-negara ASEAN.
“Dua tahun lalu memang merupakan peek performance saya, namun saya gagal mempertahankan titel saya sebagai juara bertahan pemegang medali emas pada nomor gaya bebas 74 Kg, saya sangat menyesali atas capaian saya dua tahun lalu tersebut,” tutur Fahri saat ditemui di Jakarta, (15/12/2013).
Dua tahun berselang, Fahri mempersiapkan diri untuk kembali mengulang suksesnya meraih emas. Berbekal tryout satu minggu di Rumania, sebelum bertolak ke Myanmar, membuat Fahri dan tim gulat Merah-Putih bersemangat mengikuti SEA Games XXVII 2013 di Myanmar.
Pada SEA Games kali ini, Fahri diberikan tantangan yang lebih berat dari dua tahun sebelumnya. Dia dipercaya naik kelas, yakni turun pada nomor gaya bebas 84 kg.
“Pada awalnya saya deg-degan juga di taruh pada kelas 84 kg. Saya cemas kalau-kalau saya gagal pada nomor ini, kan selama tiga kali SEA Games terdahulu, saya selalu berada di nomor gaya bebas 74 kg, dengan kata lain, saya tahu bagaimana bobot bantingan pada nomor tersebut,” ucap Fahri.
“Apalagi ini kelas perdana bagi saya, belum pernah merasakan badan musuh bagaimana, cara mengangkatnya bagaimana,” lanjut Fahri.
Namun berbekal Bismillah, Fahri mampu mengalahkan lawan-lawannya. Pertandingan dengan format round-robin ini, Fahri mampu mengalahkan pemain Kamboja, yang merupakan atlet Korea Utara yang dinaturalisasi oleh Kamboja. Setelah itu Fahri mampu mengalahkan atlet Thailand, Myanmar dan terakhir mampu mengalahkan atlet Filipina.
“Setelah saya memperoleh medali emas ini, saya sempat tidak percaya atas raihan saya ini. Seperti mimpi saja. Alhamdulillah bisa juga saya mendapatkan emas ini,” tutur Fahri.
Setiap atlit yang berprestasi sangat mengharapkan bonus yang akan diberikan oleh pemerintah pusat. Mengenai hal tersebut,Ffahri mengatakan bahwa kalau sudah ada, cepat-cepatlah di cairkan.
“Jika uangnya sudah turun, cepat-cepatlah dicairkan,” sambung Fahri yang dibarengi dengan tertawa.
“Duitnya nanti buat masa depan anak, buat pendidikan anak dan buat menabung,” tandas fahri.
Setelah ini, Fahri kembali fokus pada persiapan PON 2016 yang akan berlangsung di Jawa Barat. Atlet yang memperkuat Kalimantan Selatan, bertekad mempertahankan prestasinya untuk mengharumkan nama daerah yang dibelanya.
Pada SEA Games yang pertamanya di Thailand, tahun 2007, bapak dari satu anak ini berhasil menggondol medali emas pada nomor gaya bebas 74 kg. Sama halnya pada SEA Games ke duanya yang berlangsung di Laos, pada tahun 2009, Fahri kembali mempertahankan posisinya yang merupakan juara bertahan dengan meraih medali emas pada nomor yang sama.
Pria yang kini menginjak usia ke 26 tahun ini, kecolongan pada SEA Games yang berlangsung di Jakarta-Palembang, 2011 silam. Bermain di nomor yang sama, Fahri harus puas atas pencapaiannya pada medali perak.
Hal tersebut sangat memukul Fahri, pasalnya saat 2011 lalu, merupakan penampilan puncaknya pada ajang pesta olahraga negara-negara ASEAN.
“Dua tahun lalu memang merupakan peek performance saya, namun saya gagal mempertahankan titel saya sebagai juara bertahan pemegang medali emas pada nomor gaya bebas 74 Kg, saya sangat menyesali atas capaian saya dua tahun lalu tersebut,” tutur Fahri saat ditemui di Jakarta, (15/12/2013).
Dua tahun berselang, Fahri mempersiapkan diri untuk kembali mengulang suksesnya meraih emas. Berbekal tryout satu minggu di Rumania, sebelum bertolak ke Myanmar, membuat Fahri dan tim gulat Merah-Putih bersemangat mengikuti SEA Games XXVII 2013 di Myanmar.
Pada SEA Games kali ini, Fahri diberikan tantangan yang lebih berat dari dua tahun sebelumnya. Dia dipercaya naik kelas, yakni turun pada nomor gaya bebas 84 kg.
“Pada awalnya saya deg-degan juga di taruh pada kelas 84 kg. Saya cemas kalau-kalau saya gagal pada nomor ini, kan selama tiga kali SEA Games terdahulu, saya selalu berada di nomor gaya bebas 74 kg, dengan kata lain, saya tahu bagaimana bobot bantingan pada nomor tersebut,” ucap Fahri.
“Apalagi ini kelas perdana bagi saya, belum pernah merasakan badan musuh bagaimana, cara mengangkatnya bagaimana,” lanjut Fahri.
Namun berbekal Bismillah, Fahri mampu mengalahkan lawan-lawannya. Pertandingan dengan format round-robin ini, Fahri mampu mengalahkan pemain Kamboja, yang merupakan atlet Korea Utara yang dinaturalisasi oleh Kamboja. Setelah itu Fahri mampu mengalahkan atlet Thailand, Myanmar dan terakhir mampu mengalahkan atlet Filipina.
“Setelah saya memperoleh medali emas ini, saya sempat tidak percaya atas raihan saya ini. Seperti mimpi saja. Alhamdulillah bisa juga saya mendapatkan emas ini,” tutur Fahri.
Setiap atlit yang berprestasi sangat mengharapkan bonus yang akan diberikan oleh pemerintah pusat. Mengenai hal tersebut,Ffahri mengatakan bahwa kalau sudah ada, cepat-cepatlah di cairkan.
“Jika uangnya sudah turun, cepat-cepatlah dicairkan,” sambung Fahri yang dibarengi dengan tertawa.
“Duitnya nanti buat masa depan anak, buat pendidikan anak dan buat menabung,” tandas fahri.
Setelah ini, Fahri kembali fokus pada persiapan PON 2016 yang akan berlangsung di Jawa Barat. Atlet yang memperkuat Kalimantan Selatan, bertekad mempertahankan prestasinya untuk mengharumkan nama daerah yang dibelanya.
(aww)