Perangi doping, IOC kucurkan dana
A
A
A
Sindonews.com - Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengalokasikan dana US$20 juta untuk memerangi penggunaan doping dan rekayasa hasil pertandingan, yang dianggap terhadap kredibilitas pertandingan olahraga.
Ketua IOC Thomas Bach mengumumkan hal tersebut Sabtu (14/12) menyusul sidang luar biasa Dewan Eksekutif IOC yang membahas isu-isu inti bagi masa depan gerakan olimpiade.
" Dewan setuju menyediakan dana $10 juta dolar untuk biaya riset guna mengembangkan cara baru dan yang lebih baik untuk menjerat penipuan dengan menggunakan obat terlarang," tuturnya seperti dilansir voasport.
Selain itu IOC juga meminta negara-negara menyumbang jumlah sama kepada Badan Anti Doping Sedunia supaya lembaga ini dapat melakukan penelitian sendiri.
Menurut Bach, Komite yang dipimpinnya ingin mengetahui apakah ada cara yang lebih baik dan efektif dari tes urin dan darah yang standar sekarang ini untuk mengetahui apakah seseorang melakukan doping atau menggunakan obat terlarang untuk misalnya menunjang prestasi. Ia menyebut tentang kemungkinan melakukan tes terhadap sampel rambut atau sel.
Prakarsa menyediakan biaya untuk riset doping ini diumumkan di tengah aktivitas IOC menguji ulang sampel-sampel dari Olimpiade Musim Dingin 2006 di Turin menggunakan sistem deteksi yang lebih canggih. Jika nanti ada di antara atlet yang ternyata menggunakan steroid atau obat terlarang lain, ia akan dikenakan tindakan yang berlaku surut.
Ketua IOC Thomas Bach mengumumkan hal tersebut Sabtu (14/12) menyusul sidang luar biasa Dewan Eksekutif IOC yang membahas isu-isu inti bagi masa depan gerakan olimpiade.
" Dewan setuju menyediakan dana $10 juta dolar untuk biaya riset guna mengembangkan cara baru dan yang lebih baik untuk menjerat penipuan dengan menggunakan obat terlarang," tuturnya seperti dilansir voasport.
Selain itu IOC juga meminta negara-negara menyumbang jumlah sama kepada Badan Anti Doping Sedunia supaya lembaga ini dapat melakukan penelitian sendiri.
Menurut Bach, Komite yang dipimpinnya ingin mengetahui apakah ada cara yang lebih baik dan efektif dari tes urin dan darah yang standar sekarang ini untuk mengetahui apakah seseorang melakukan doping atau menggunakan obat terlarang untuk misalnya menunjang prestasi. Ia menyebut tentang kemungkinan melakukan tes terhadap sampel rambut atau sel.
Prakarsa menyediakan biaya untuk riset doping ini diumumkan di tengah aktivitas IOC menguji ulang sampel-sampel dari Olimpiade Musim Dingin 2006 di Turin menggunakan sistem deteksi yang lebih canggih. Jika nanti ada di antara atlet yang ternyata menggunakan steroid atau obat terlarang lain, ia akan dikenakan tindakan yang berlaku surut.
(wbs)