Dana sponsor seret, turnamen tenis tetap menggeliat
Dana sponsor seret, turnamen tenis tetap menggeliat
A
A
A
Sindonews.com - Di tengah kesulitan pendanaan, Pengurus Besar Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PB Pelti) akan menyelenggarakan turnamen tenis Kelompok Usia (KU) 10, 12 dan 14. Turnamen KU itu akan dihelat setiap satu bulan sekali.
Penyelenggaraan turnamen KU itu sebagai upaya melahirkan bibit atlet potensial dalam beberapa tahun ini mengalami penurunan prestasi pasca kejayaan Yayuk Basuki dan Angeligue Widjadja. Contohnya turnamen tenis Fiks Telkom XX/2013 diiukuti hampir 400 peserta dari 32 provinsi, termasuk tiga peserta asal Malaysia.
''Meski semakin ke sini, dukungan sponsor berkurang, tapi hal itu tidak menyurutkan klub atau pengda di Indonesia untuk menggelar berbagai turnamen. Hal ini menujukkan antusiasme yang sangat tinggi terhadap perkembangan olahraga tenis,” ujar Ketua Umum PB Pelti, Wibowo Suseso, usai membuka turnamen, di Lapangan Tenis Outdoor Taman Maluku, Jl, Ambon Kota Bandung, Senin (16/12).
Suseno mengatakan, dengan rencana penyelenggaraan pertandingan KU setiap sebulan sekali nanti, diharapkan kesempatan dapat dimanfaatkan, untuk menggalakkan kembali upaya mencetak bibit atlet.
''Untuk mencetak atlet kita butuh waktu tidak sedikit, yaitu sekitar lima tahun, karenanya di mulai di Bandung tahun depan, kita agendakan menggelar secara rutin turnamen tenis junior, yang merupakan roadswoh fiks telkom ini,” jelas kakak kandung Mendagri Gita Wirjawan itu.
Ketua Panpel Fiks Telkom Ganjar Nugraha menuturkan, turnamen Telkom Fiks meski belum secara formal mengundang peserta dari negara lain, namun sudah layak diikuti. Ganjar menambahkan, untuk babak penyisihan sengaja tidak menggunakan wasit. Sehingga atlet bisa menghitung dan menentukan keputusan sendiri. Kecuali pada semifinal dan final.
''Sengaja hal ini diterapkan untuk memberi pelajaran kepada atlet berbuat jujur dan menumbuhkan jiwa sportivitas yang tinggi,” tandasnya
Penyelenggaraan turnamen KU itu sebagai upaya melahirkan bibit atlet potensial dalam beberapa tahun ini mengalami penurunan prestasi pasca kejayaan Yayuk Basuki dan Angeligue Widjadja. Contohnya turnamen tenis Fiks Telkom XX/2013 diiukuti hampir 400 peserta dari 32 provinsi, termasuk tiga peserta asal Malaysia.
''Meski semakin ke sini, dukungan sponsor berkurang, tapi hal itu tidak menyurutkan klub atau pengda di Indonesia untuk menggelar berbagai turnamen. Hal ini menujukkan antusiasme yang sangat tinggi terhadap perkembangan olahraga tenis,” ujar Ketua Umum PB Pelti, Wibowo Suseso, usai membuka turnamen, di Lapangan Tenis Outdoor Taman Maluku, Jl, Ambon Kota Bandung, Senin (16/12).
Suseno mengatakan, dengan rencana penyelenggaraan pertandingan KU setiap sebulan sekali nanti, diharapkan kesempatan dapat dimanfaatkan, untuk menggalakkan kembali upaya mencetak bibit atlet.
''Untuk mencetak atlet kita butuh waktu tidak sedikit, yaitu sekitar lima tahun, karenanya di mulai di Bandung tahun depan, kita agendakan menggelar secara rutin turnamen tenis junior, yang merupakan roadswoh fiks telkom ini,” jelas kakak kandung Mendagri Gita Wirjawan itu.
Ketua Panpel Fiks Telkom Ganjar Nugraha menuturkan, turnamen Telkom Fiks meski belum secara formal mengundang peserta dari negara lain, namun sudah layak diikuti. Ganjar menambahkan, untuk babak penyisihan sengaja tidak menggunakan wasit. Sehingga atlet bisa menghitung dan menentukan keputusan sendiri. Kecuali pada semifinal dan final.
''Sengaja hal ini diterapkan untuk memberi pelajaran kepada atlet berbuat jujur dan menumbuhkan jiwa sportivitas yang tinggi,” tandasnya
(aww)
Explore More