Tempat sampah jarang, kebersihan tetap terjaga
A
A
A
Sindonews.com - Green, Clean, and Friendship. Moto itu benar-benar tepat menggambarkan ajang SEA Games XXVII di Myanmar. Ternyata ketiga moto mampu diterapkan dengan baik oleh tuan rumah, khususnya pada masalah kebersihan.
Seperti yang terlihat di Wunna Theikdi Sports Complex maupun di jalan raya menuju ke arena yang menjadi pusat peyelenggaraan olah raga SEA Games. Hampir tak terlihat sampah-sampah yang berserakan. Padahal, sepanjang jalan itu, tidak ada tempat sampah dan banyak warga yang malang melintang di ibu kota Myanmar tersebut.
Begitu juga saat berada di dalam Wunna Theikdi Sports Complex. Padahal, jarang ditemukan tempat sampah namun lingkungan tetap bersih. Meski banyak pengunjung yang hadir setiap hari karena banyaknya pertandingan, tidak menjadi halangan kota tersebut tetap nyaman.
Meski, ada beberapa pedagangan asongan yang datang ke area kompleks pertandingan, memang akan menimbukan sampah baru. Bahkan, pedagang yang menyajikan makanan siap saji alias makan di tempat, tidak menjadi pengaruh bagi lingkungan tersebut. Meskipun ada juga jajanan ringan seperti snack dan lainnya.
Selain masyarakat yang sadar dengan kebersihan, dengan memperlancar salah satu slogan SEA Games itu, pihak tuan rumah juga selalu menyiapkan beberapa petugas kebersihan jika ada penonton yang bandel membuang sampah sembarangan. Namun, hal itu jarang terlihat karena masyarakat Myanmar masih teratur dengan masalah kebersihan. Hal itu sangat berbeda dengan di Indonesia.
"Iya, di sini lingkungannya sangat bersih. Tapi, masalah tranportasi yang paling kurang," ucap Syilvana koordinator cabor akurasi Satlak Prima.
Selain itu, transparansi, kejujuran, dan fair play juga menjadi salah satu yang sudah diterapkan Myanmar. Saat berada di arena pertandingan, masalah pemilihan kata ini tidak perlu diceritakan lebih jauh. Karena orang-orang Myanmar yang merupakan orang Asia Tenggara seperti Indonesia, tentu memang bersahabat dan kerap menebar senyum kepada orang lain.
Seperti yang terlihat di Wunna Theikdi Sports Complex maupun di jalan raya menuju ke arena yang menjadi pusat peyelenggaraan olah raga SEA Games. Hampir tak terlihat sampah-sampah yang berserakan. Padahal, sepanjang jalan itu, tidak ada tempat sampah dan banyak warga yang malang melintang di ibu kota Myanmar tersebut.
Begitu juga saat berada di dalam Wunna Theikdi Sports Complex. Padahal, jarang ditemukan tempat sampah namun lingkungan tetap bersih. Meski banyak pengunjung yang hadir setiap hari karena banyaknya pertandingan, tidak menjadi halangan kota tersebut tetap nyaman.
Meski, ada beberapa pedagangan asongan yang datang ke area kompleks pertandingan, memang akan menimbukan sampah baru. Bahkan, pedagang yang menyajikan makanan siap saji alias makan di tempat, tidak menjadi pengaruh bagi lingkungan tersebut. Meskipun ada juga jajanan ringan seperti snack dan lainnya.
Selain masyarakat yang sadar dengan kebersihan, dengan memperlancar salah satu slogan SEA Games itu, pihak tuan rumah juga selalu menyiapkan beberapa petugas kebersihan jika ada penonton yang bandel membuang sampah sembarangan. Namun, hal itu jarang terlihat karena masyarakat Myanmar masih teratur dengan masalah kebersihan. Hal itu sangat berbeda dengan di Indonesia.
"Iya, di sini lingkungannya sangat bersih. Tapi, masalah tranportasi yang paling kurang," ucap Syilvana koordinator cabor akurasi Satlak Prima.
Selain itu, transparansi, kejujuran, dan fair play juga menjadi salah satu yang sudah diterapkan Myanmar. Saat berada di arena pertandingan, masalah pemilihan kata ini tidak perlu diceritakan lebih jauh. Karena orang-orang Myanmar yang merupakan orang Asia Tenggara seperti Indonesia, tentu memang bersahabat dan kerap menebar senyum kepada orang lain.
(aww)