Equestrian kembali sumbang emas
A
A
A
Sindonews.com - Perolehan medali emas untuk kontingen Indonesia kembali bertambah, setelah cabang Equestrian menyumbangkan satu medali emas melalui tim jumping, Selasa (17/12).
Dilansir situs resmi Satlak Prima, medali emas kedua cabang equestrian diambil melalui nomor tim jumping atas nama Andry Prasetyono, Jendry Palandeng, Asep Lesmana dan Pingkan Motira. Keempat atlet berkuda ini saling terpacu mengumpulkan nilai terbaiknya untuk mengalahkan tim tuan rumah Myanmar yang meraih medali perak, sedang perunggu jatuh ketangan tim Thailand.
Mampu menyumbang dua medali emas bagi kontingen Indonesia sudah diprediksikan sebelumnya oleh Ketua Bidang Pembinaan Equestrian Federasi Indonesia (EFI), Sumiskun Prasetyo. Pasalnya, dalam kejuaraan pra SEA Games di Myanmar, atlet nasional membukukan prestasi terbaiknya di nomor-nomor yang dipertandingkan.
Walau tuan rumah mempunyai resep semua peserta tidak boleh membawa kuda sendiri dan harus menggunakan kuda dari tuan rumah Myanmar, tidak mempengaruhi tekad atlet nasional mengumpulkan medali emas, perak dan perunggu. Melalui keuletan melakukan pendekatan dengan kuda tunggangannya, akhirnya prestasi yang dihasilkan cukup memuaskan.
Hal itu pula yang membuat Ketua Umum EFI, Ivan Gading bernapas lega. Karena selama ini organisasi berkuda yang dipimpinnya selalu mengalami berbagai cobaan, baik dari intern penggemar olahraga berkuda maupun dari luar seperti halnya hampir tidak dipertandingkan dan dicoret dari daftar tim SEA Games oleh Komite Olahraga Indonesia (KOI).
Melalui pembuktian menyuguhkan dua medali emas, dua perak dan tiga perunggu tampaknya EFI harus dipertahankan dalam meningkatkan dan membina atlet berkuda khususnya di nomor- nomor equestrian. Dengan harapan, atlet berkuda nasional semakin disegani di belahan dunia, meski kini dimulai dari SEA Games. Bahkan sebelumnya sudah berprestasi ditingkat Asia dan dunia.
Dilansir situs resmi Satlak Prima, medali emas kedua cabang equestrian diambil melalui nomor tim jumping atas nama Andry Prasetyono, Jendry Palandeng, Asep Lesmana dan Pingkan Motira. Keempat atlet berkuda ini saling terpacu mengumpulkan nilai terbaiknya untuk mengalahkan tim tuan rumah Myanmar yang meraih medali perak, sedang perunggu jatuh ketangan tim Thailand.
Mampu menyumbang dua medali emas bagi kontingen Indonesia sudah diprediksikan sebelumnya oleh Ketua Bidang Pembinaan Equestrian Federasi Indonesia (EFI), Sumiskun Prasetyo. Pasalnya, dalam kejuaraan pra SEA Games di Myanmar, atlet nasional membukukan prestasi terbaiknya di nomor-nomor yang dipertandingkan.
Walau tuan rumah mempunyai resep semua peserta tidak boleh membawa kuda sendiri dan harus menggunakan kuda dari tuan rumah Myanmar, tidak mempengaruhi tekad atlet nasional mengumpulkan medali emas, perak dan perunggu. Melalui keuletan melakukan pendekatan dengan kuda tunggangannya, akhirnya prestasi yang dihasilkan cukup memuaskan.
Hal itu pula yang membuat Ketua Umum EFI, Ivan Gading bernapas lega. Karena selama ini organisasi berkuda yang dipimpinnya selalu mengalami berbagai cobaan, baik dari intern penggemar olahraga berkuda maupun dari luar seperti halnya hampir tidak dipertandingkan dan dicoret dari daftar tim SEA Games oleh Komite Olahraga Indonesia (KOI).
Melalui pembuktian menyuguhkan dua medali emas, dua perak dan tiga perunggu tampaknya EFI harus dipertahankan dalam meningkatkan dan membina atlet berkuda khususnya di nomor- nomor equestrian. Dengan harapan, atlet berkuda nasional semakin disegani di belahan dunia, meski kini dimulai dari SEA Games. Bahkan sebelumnya sudah berprestasi ditingkat Asia dan dunia.
(dka)