Hidup Tantan di antara sapi dan sepak bola

Rabu, 18 Desember 2013 - 07:59 WIB
Hidup Tantan di antara...
Hidup Tantan di antara sapi dan sepak bola
A A A
Sindonews.com - Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dikenal sebagai salah satu kawasan penghasil susu di Jawa Barat. Terdapat banyak keluarga di sana yang menjadikan ternak sapi perah sebagai sumber mata pencaharian.

Keluarga Tantan menjadi salah satunya. Bahkan, striker Persib Bandung ini sudah akrab dengan dunia pelihara sapi sejak kelas IV SD. Empat ekor sapi milik sang kakek menjadi peliharaan pertamanya. Dari jumlah tersebut, dua di antaranya menjadi hak milik Tantan sebagai imbalan. ''Sewaktu kecil, saya juga sudah mulai latihan sepak bola, karena keluarga termasuk ayah saya pun main bola,” ucap pria kelahiran Lembang, 6 Agustus 1982 ini.

Mengurus hewan ternak yang menjadi sumber kehidupan, sekaligus merintis skill sepak bola, tentu menyita hampir seluruh waktu Tantan. Belum lagi dengan kewajiban menjalankan pendidikan di bangku sekolah. Kedisiplinan dalam membagi waktu mutlak dibutuhkan.

Berbagi cerita, Tantan menuturkan, sejak kecil dia dibiasakan oleh keluarga untuk bangun sekitar pukul 04.00. Usai menjalankan salat Subuh, Tantan kemudian diwajibkan untuk lari pagi. Ini adalah bagian dari pendidikan sepak bola yang dijalani sejak kecil.

Setelah joging, mengurus sapi menjadi rutinitas selanjutnya. Membersihkan kandang, memberi pakan, sampai memeras susu dilakoni. Susu perasan langsung dibawa ke koperasi terdekat untuk didistribusikan.

"Sebelum saya berangkat sekolah, itu semua sudah harus selesai. Tapi tidak sampai kesiangan masuk kelas, karena koperasi pun buka dari pagi sekali sampai setengah delapan," tuturnya.

Saat lonceng pulang sekolah dibunyikan, bukan berarti rutinitas Tantan habis. Kali ini waktunya mencari rumput untuk pakan, hingga sekitar pukul 16.00.

Rumput terkumpul, Tantan kembali menyambangi kandang tempat sapi-sapinya berada. Sama seperti pada pagi hari, memberi makan, memeras susu, dan mengantarkan susu tersebut ke koperasi. "Dari kecil saya memang hidup meurih (sederhana-sulit)," tegasnya.

Dengan rutinitas padat itu, Tantan benar-benar harus meluangkan waktu khusus untuk berlatih sepakbola di lapangan hijau. Setiap hari Minggu, dia berlatih bersama SSB Elput Lembang. Namun Tantan pun memiliki jadwal latihan pribadi, bersama pamannya setiap Rabu.

"Kalau misalkan besok mau latihan bola, hari ini saya harus cari rumput dua kali lipat lebih banyak. Ya untuk makan dua hari sapi-sapi saya," kata Tantan mengenang.

Tapi latihan-latihan yang dijalani ternyata efektif. Tantan mengawali karier sepakbola profesionalnya dengan bergabung di Persilat Lampung, sekitar tahun 2002. Setengah musim dia memperkuat tim tersebut, meski awalnya kurang disetujui beberapa anggota keluarga.

"Nenek saya bilang, kalau main bola ke Lampung siapa yang ngurus sapi. Tapi akhirnya dia mengizinkan. Gaji tiga bulan pertama juga saya kasih ke nenek, dia kaget ternyata lumayan besar. Waktu itu Rp1 juta perbulan," ucap Tantan.

Sepulang dari Lampung, karier sepakbola Tantan kian menanjak. Dia bergabung, bahkan menjadi pilar utama Persikab Kabupaten Bandung, hingga perjalanan hidup menuntunnya masuk skuad Pangeran Biru.

Menjadi pemain profesional rupanya tak membuat Tantan meninggalkan ternak sapi, dunia yang dulu menemani masa kecilnya hingga remaja. Saat ini, dia memiliki enam ekor sapi perah yang diperoleh dari tetesan keringat di lapangan hijau.

"Saudara yang ngurusnya. Sekarang saya fokus sepak bola dulu sampai dirasa tidak sanggup. Insya Allah kalau sudah pensiun, ternak sapi perah bisa jadi salah satu pilihan untuk masa depan," kata Tantan tersenyum.

Jika memang akan mengembangkan peternakan miliknya, maka memperbanyak jumlah sapi dan merekrut pegawai menjadi keharusan. Jika tidak, maka hasil yang diperoleh pun tidak akan maksimal. Hal itu, ucap Tantan, karena harga pakan pendamping yang kian mahal.

"Sejak krisis moneter, harga seduh (ampas tahu) dan gabeng (ampas singkong) lumayan bikin susah. Kalau cuma dikasih rumput, susunya tidak akan banyak. Jadi kalau memang mau serius, ya jangan tanggung-tanggung," kata Tantan berandai-andai.

Apakah anda akan pensiun di Persib? "Selama Bandung membutuhkan saya, saya akan disini," pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0822 seconds (0.1#10.140)