Diloloskan PSSI, Persela-Persik berucap Alhamdulillah
A
A
A
Sindonews.com - Keputusan PSSI terkait hasil verifikasi klub kontestan Indonesia Super League (ISL) menyisakan kontroversi. Sejumlah klub yang bermasalah finansial masih tetap diloloskan, paling menjadi pembicaraan adalah Persela Lamongan dan Sriwijaya FC yang menunggak gaji pemain.
Persik Kediri juga masuk di dalamnya karena masih belum memiliki proyeksi jelas soal anggaran musim depan. Kendati menjadi kontroversi, Persela Lamongan dan Persik Kediri tak ambil pusing dan bersyukur tetap bisa mengikuti ISL musim ini. Di antara enam kontestan dari Jawa Timur, dua klub ini memang paling bermasalah.
Terutama jika bicara aspek finansial, Persela dan Persik mempunyai problem yang berbeda. Persela masih menunggak gaji pemain musim lalu yang dikabarkan mencapai Rp3 miliar. Data dari PSSI, Persela baru melunasi Rp2,1 miliar setelah pada verifikasi awal diberi tenggat waktu untuk melunasi tanggungan.
Persik berbeda, karena persoalan bukan pada tunggakan melainkan proyeksi dana sebagai modal ke ISL 2014. PSSI masih meminta Macan Putih merevisi rancangan keuangan, sebab informasi menyebutkan klub ini hanya mengajukan Rp10 miliar yang tentunya mengkhawatirkan untuk tetap sehat hingga akhir musim.
"Bagaimana pun prosesnya, kami sudah berupaya keras melunasi tanggungan dan alhamdulillah lolos verifikasi. Ini membuat kami lega dan bisa konsentrasi penuh mempersiapkan tim untuk ISL," ujar Muji Santoso, Sekretaris Persela Lamongan.
Muji sendiri sebelumnya mengakui Persela masih menunggak pembayaran gaji pemain. Soal masih adanya kekurangan, pihaknya berjanji akan menyelesaikannya secepat mungkin sesuai kemampuan klub. Sebab, walau sudah dinyatakan lolos verifikasi, status Laskar Joko Tingkir masih menjadi perhatian PSSI. Klub ini masih harus menutup semua tunggakan pada Januari nanti serta membenahi kondisi lapangan.
Menuju selatan, Persik Kediri pantas berterimakasih kepada PSSI setelah dinyatakan lolos verifikasi. Sebab hingga sekarang Macan Putih masih belum memiliki sumber dana yang jelas dan menjadi satu-satunya klub ISL Jawa Timur yang belum memiliki pelatih definitif. Semua pemain juga beluk dikontrak.
Setelah tak mendapat sokongan dari PT Gudang Garam, Persik kebingungan mencari sumber dana. Sejumlah investor yang kabarnya tertarik mengucurkan dana juga belum ada kabar pasti. Selain itu infrastruktur yang dimiliki Persik juga mulai rusak yakni lampu penerangan stadion yang sudah banyak rontok.
"Secara umum kondisi Persik tidak ada masalah. Infrastruktur akan diperbaiki, sedangkan musim lalu tak ada tunggakan gaji pemain. Persoalan mungkin adalah pemenuhan dana satu musim ke depan, tapi masih terus diupayakan. Kami sangat senang akhirnya dinyatakan lolos verifikasi," kata Barnadi, Sekretaris Persik.
Persikmania, suporter Persik, sebelumnya mencemaskan klubnya bakal lolos verifikasi karena kondisi keuangan klub yang sangat tidak sehat. Tidak kunjung menemukan investor maupun sponsor kakap, persiapan tim ungu kedodoran dan malah sama sekali belum melakukan transfer pemain.
Sementara, empat klub Jawa Timur lainnya relatif tidak memiliki masalah berarti dalam verifikasi PSSI. Arema Cronous yang sebelumnya disebut-sebut masih bermasalah dalam draft finansial, nyatanya juga melaju mulus. Persepam Madura United, Persegres Gresik United, serta Persebaya, juga tidak mendapatkan catatan apa-apa dari PSSI soal kelulusan verifikasi.
Persik Kediri juga masuk di dalamnya karena masih belum memiliki proyeksi jelas soal anggaran musim depan. Kendati menjadi kontroversi, Persela Lamongan dan Persik Kediri tak ambil pusing dan bersyukur tetap bisa mengikuti ISL musim ini. Di antara enam kontestan dari Jawa Timur, dua klub ini memang paling bermasalah.
Terutama jika bicara aspek finansial, Persela dan Persik mempunyai problem yang berbeda. Persela masih menunggak gaji pemain musim lalu yang dikabarkan mencapai Rp3 miliar. Data dari PSSI, Persela baru melunasi Rp2,1 miliar setelah pada verifikasi awal diberi tenggat waktu untuk melunasi tanggungan.
Persik berbeda, karena persoalan bukan pada tunggakan melainkan proyeksi dana sebagai modal ke ISL 2014. PSSI masih meminta Macan Putih merevisi rancangan keuangan, sebab informasi menyebutkan klub ini hanya mengajukan Rp10 miliar yang tentunya mengkhawatirkan untuk tetap sehat hingga akhir musim.
"Bagaimana pun prosesnya, kami sudah berupaya keras melunasi tanggungan dan alhamdulillah lolos verifikasi. Ini membuat kami lega dan bisa konsentrasi penuh mempersiapkan tim untuk ISL," ujar Muji Santoso, Sekretaris Persela Lamongan.
Muji sendiri sebelumnya mengakui Persela masih menunggak pembayaran gaji pemain. Soal masih adanya kekurangan, pihaknya berjanji akan menyelesaikannya secepat mungkin sesuai kemampuan klub. Sebab, walau sudah dinyatakan lolos verifikasi, status Laskar Joko Tingkir masih menjadi perhatian PSSI. Klub ini masih harus menutup semua tunggakan pada Januari nanti serta membenahi kondisi lapangan.
Menuju selatan, Persik Kediri pantas berterimakasih kepada PSSI setelah dinyatakan lolos verifikasi. Sebab hingga sekarang Macan Putih masih belum memiliki sumber dana yang jelas dan menjadi satu-satunya klub ISL Jawa Timur yang belum memiliki pelatih definitif. Semua pemain juga beluk dikontrak.
Setelah tak mendapat sokongan dari PT Gudang Garam, Persik kebingungan mencari sumber dana. Sejumlah investor yang kabarnya tertarik mengucurkan dana juga belum ada kabar pasti. Selain itu infrastruktur yang dimiliki Persik juga mulai rusak yakni lampu penerangan stadion yang sudah banyak rontok.
"Secara umum kondisi Persik tidak ada masalah. Infrastruktur akan diperbaiki, sedangkan musim lalu tak ada tunggakan gaji pemain. Persoalan mungkin adalah pemenuhan dana satu musim ke depan, tapi masih terus diupayakan. Kami sangat senang akhirnya dinyatakan lolos verifikasi," kata Barnadi, Sekretaris Persik.
Persikmania, suporter Persik, sebelumnya mencemaskan klubnya bakal lolos verifikasi karena kondisi keuangan klub yang sangat tidak sehat. Tidak kunjung menemukan investor maupun sponsor kakap, persiapan tim ungu kedodoran dan malah sama sekali belum melakukan transfer pemain.
Sementara, empat klub Jawa Timur lainnya relatif tidak memiliki masalah berarti dalam verifikasi PSSI. Arema Cronous yang sebelumnya disebut-sebut masih bermasalah dalam draft finansial, nyatanya juga melaju mulus. Persepam Madura United, Persegres Gresik United, serta Persebaya, juga tidak mendapatkan catatan apa-apa dari PSSI soal kelulusan verifikasi.
(aww)