Lolos ke ISL, Persijap diminati investor
A
A
A
Sindonews.com - Sumber dana Persijap Jepara untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 ada titik terang. Sudah ada investor yang mengaku siap untuk membeli saham PT Jepara Raya Multitama (JRM), perusahaan pemilik Persijap.
Kendati saham mayoritas itu dibeli, tetap akan diupayakan bahwa Persijap bermarkas di Kota Ukir. Kepastian adanya investor yang siap untuk membeli saham Persijap disampaikan oleh CEO PT JRM, M Said Basalamah.
Setelah mendapat informasi bahwa Persijap bisa mengikuti kompetisi musim depan pada Senin (23/12) lalu, pihaknya langsung ke Jakarta untuk menemui investor. Baik dirinya dan investor, sudah ada kesepahaman dalam visi dan misi ke depan. Calon investor itu menurutnya mampu untuk membina rumah tangga Persijap.
''Untuk pengambil alihan saham (syarat mereka sebelum ini Persijap sudah resmi di ISL 2014), dengan syarat, Persijap tetap ber-homebase di Jepara selamanya dan itu dinotariskan,” tandas Said Basalamah, dalam akun facebook miliknya.
Basalamah menegaskan, rencananya untuk melepaskan saham ini sama sekali bukan karena faktor keuntungan. Sebab, nilai transaksi tidak sampai separuh apa yang sudah dikeluarkan pada musim 2013 alias rugi.
Alasan yang dijadikan dasar menjual saham, karena sebagai klub yang harus mandiri total. Persijap harus diayomi investor besar, agar finasial sehat dan tidak lagi menghadapi masalah gaji dan lain-lain pada akhir musim. Sebab, Said mengaku tidak mampu secara finansial.
''Dengan investor ini, Persijap akan lebih sehat dan penuh gizi. Spirit saya dan calon “menantu” ini juga adalah Persijap adalah bukan saja aset Jepara, tapi juga aset Jawa Tengah yang harus dipertahankan dan dibanggakan oleh seluruh Jateng, minimal untuk satu musim ini, karena satu-satunya wakil dari Jateng,” paparnya.
Sayang, dia mengaku calon investor ini ini juga bukan asli Jepara. Jika semuanya berjalan seperti yang direncanakan, pihaknya akan menyerahkan semuanya kepada investor untuk menentukan nasib Persijap ke depan. Pihaknya juga siap melepaskan posisinya sebagai CEO, jika saham sudah beralih investor.
''Jika mereka masih meminta kami mengurus Persijap, kami siap mengabdi. Jika tidak, kami akan menjadi suporter lagi. Kesepakatan akhir baru akan kami buat pada tanggal 26 Desember 2014, dan setelah benar-benar konkret, kami akan buat konferensi pers,” imbuhnya.
Investor yang akan membeli Persijap Jepara disebut-sebut Johar Lin Eng, ketua umum Asosiasi Provinsi PSSI Jateng. Ketika dikonfirmasi terkait kabar itu, Johar tidak membantah. ''Masih penjajakan kok, sabar mawon njih (sabar saja, ya, Red),” kata Johar melalui pesan singkat SMS.
Salah satu pemain Persijap Jepara musim lalu Buchori mengaku sudah menerima pembayaran tunggakan gaji dari manajemen. ''Sudah dibayar 20 Desember lalu. Semoga dengan lolosnya Persijap ke ISL bisa lebih baik lagi ke depan,” ujarnya.
Persijap Jepara sebelumnya dinyatakan lolos bersyarat oleh Komite Eksekutif PSSI karena masih memiliki persoalan finansial berupa tunggakan gaji Rp1,8 miliar. Namun, Senin (23/12) lalu, PSSI mengumumkan 22 tim lolos ISL tahun depan termasuk Persijap.
Kendati saham mayoritas itu dibeli, tetap akan diupayakan bahwa Persijap bermarkas di Kota Ukir. Kepastian adanya investor yang siap untuk membeli saham Persijap disampaikan oleh CEO PT JRM, M Said Basalamah.
Setelah mendapat informasi bahwa Persijap bisa mengikuti kompetisi musim depan pada Senin (23/12) lalu, pihaknya langsung ke Jakarta untuk menemui investor. Baik dirinya dan investor, sudah ada kesepahaman dalam visi dan misi ke depan. Calon investor itu menurutnya mampu untuk membina rumah tangga Persijap.
''Untuk pengambil alihan saham (syarat mereka sebelum ini Persijap sudah resmi di ISL 2014), dengan syarat, Persijap tetap ber-homebase di Jepara selamanya dan itu dinotariskan,” tandas Said Basalamah, dalam akun facebook miliknya.
Basalamah menegaskan, rencananya untuk melepaskan saham ini sama sekali bukan karena faktor keuntungan. Sebab, nilai transaksi tidak sampai separuh apa yang sudah dikeluarkan pada musim 2013 alias rugi.
Alasan yang dijadikan dasar menjual saham, karena sebagai klub yang harus mandiri total. Persijap harus diayomi investor besar, agar finasial sehat dan tidak lagi menghadapi masalah gaji dan lain-lain pada akhir musim. Sebab, Said mengaku tidak mampu secara finansial.
''Dengan investor ini, Persijap akan lebih sehat dan penuh gizi. Spirit saya dan calon “menantu” ini juga adalah Persijap adalah bukan saja aset Jepara, tapi juga aset Jawa Tengah yang harus dipertahankan dan dibanggakan oleh seluruh Jateng, minimal untuk satu musim ini, karena satu-satunya wakil dari Jateng,” paparnya.
Sayang, dia mengaku calon investor ini ini juga bukan asli Jepara. Jika semuanya berjalan seperti yang direncanakan, pihaknya akan menyerahkan semuanya kepada investor untuk menentukan nasib Persijap ke depan. Pihaknya juga siap melepaskan posisinya sebagai CEO, jika saham sudah beralih investor.
''Jika mereka masih meminta kami mengurus Persijap, kami siap mengabdi. Jika tidak, kami akan menjadi suporter lagi. Kesepakatan akhir baru akan kami buat pada tanggal 26 Desember 2014, dan setelah benar-benar konkret, kami akan buat konferensi pers,” imbuhnya.
Investor yang akan membeli Persijap Jepara disebut-sebut Johar Lin Eng, ketua umum Asosiasi Provinsi PSSI Jateng. Ketika dikonfirmasi terkait kabar itu, Johar tidak membantah. ''Masih penjajakan kok, sabar mawon njih (sabar saja, ya, Red),” kata Johar melalui pesan singkat SMS.
Salah satu pemain Persijap Jepara musim lalu Buchori mengaku sudah menerima pembayaran tunggakan gaji dari manajemen. ''Sudah dibayar 20 Desember lalu. Semoga dengan lolosnya Persijap ke ISL bisa lebih baik lagi ke depan,” ujarnya.
Persijap Jepara sebelumnya dinyatakan lolos bersyarat oleh Komite Eksekutif PSSI karena masih memiliki persoalan finansial berupa tunggakan gaji Rp1,8 miliar. Namun, Senin (23/12) lalu, PSSI mengumumkan 22 tim lolos ISL tahun depan termasuk Persijap.
(aww)