Markas diserang, Bonek angkat bicara
A
A
A
Sindonews.com - Perjuangan Bonek agar Persebaya 1927 tak gencar-gencarnya disuarakan setelah sebelumnya aksi Budiono di markas FIFA Swiss 23 Desember 2013. Kini aksi mereka memakan korban Andika Wahyu Nugroho (17), tinggal di Jalan Wonocolo II, menjadi korban amuk massa, Sabtu (28/12/2013) dini hari. Pengeroyokan itu terjadi lantaran Wahyu dituduh telah merusak sebuah baliho besar di pertigaan Jalan Margorejo-Ahmad Yani.
Berikut isi rilis Bonek yang diterima sindonews.
Pada hari Jumat, 27 Desember 2013 telah terjadi penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok Bonek terhadap 3 anggota kami dari Arek Bonek 1927. Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, Arek Bonek 1927 adalah sebuah wadah yang mewadahi ribuan, bahkan puluhan ribu orang Bonek yang mendukung dan berjuang bersama-sama untuk memperjuangkan Persebaya Surabaya yang lahir di tahun 1927.
Penyerangan dan rencana Penculikan dilakukan di dua tempat, yakni di warung kopi sekitar Jatim Expo dan sekitarJalan Margorejo-Ahmad Yani. Adapun kronologis penyerangan sebagai berikut:
1. Pada tanggal 27 Desember 2013, Andika Wahyu Nugroho, Adit, Rosi, dan Joko Susilo (selanjutnya disebut sebagai “korban”) mengikuti acara di Basecamp Arek Bonek 1927 di Mess Persebaya sebagai rapat konsilidasi
2. Pada saat perjalanan pulang, korban pergi ke wilayah Jatim Expo untuk berkumpul dan ngopi bareng dengan beberapa orang temannya.
3. Ketika sampai di Panglima Sudirman, Wahyu dan Adit dibuntuti oleh beberapa orang tak dikenal, dan berhasil diberhentikan di Margorejo Giant oleh sebuah pickup (selanjutnya menjadi barang bukti berupa pickup operasional YSS, dan beberapa sepeda motor
4. Korban dipukuli dan di-massa di tempat. Namun, Adit berhasil lolos dan tidak bagi Wahyu. Wahyu kemudian dibonceng dari tempat kejadian dengan berbonceng tiga, menuju kawasan Rolak Gunungsari. Di sana, sudah menunggu kelompok lain untuk menghakimi Wahyu.
5. Di Gunungsari, Wahyu dipukuli kembali oleh puluhan orang. Salah satu orang diantaranya diduga sebagai polisi/aparat keamanan karena sempat menggampar mulut korban dengan popor pistol atau semacamnya. Bahkan pelaku yang lain sempat mengalungkan celurit ke leher korban dan membawa korban kembali ke Jatim Expo.
6. Di Jatim Expo, Joko dan Rosi yang pulang berboncengan setelah ngopi bareng, di jalan tiba-tiba dipepet oleh 2 mobil, yaitu mobil pickup (mobil operasional YSS) dan sebuah mobil Avanza. Kemudian setelah dipepet dan
diberhentikan, korban dipukuli dan diinjak-injak di atas mobil pickup operasional YSS.
7. Seorang pelaku sempat menelepon ke salah seorang rekannya bahwa mereka ‘mendapat mangsa baru’ dan menyampaikan ke rekan-rekan yang lain agar teman-teman PP untuk segera menuju ke kawasan Simpang Dukuh karena akan ada ‘pesta’.
8. Korban di pickup sempat dianiaya lagi dan dibawa ke arah utara hingga akhirnya berteriak-teriak meminta tolong dan didengar oleh anggota intel Polsek Wonocolo Surabaya.
9. Ketika mendengar teriakan korban, anggota intel tersebut langsung mengejar mobil pickup operasional YSS dan dipepet dalam pengejaran. Namun, pelaku sempat melawan dengan mengacungkan sebilah celurit. Polisi yang
mengejar langsung menodongkan pistol ke arah mobil sehingga pelaku bisa dilumpuhkan dan ditahan di sekitar daerah Kebun Binatang Surabaya (KBS)
10. Korban sempat diamankan di Polsek Wonocolo sebelum akhirnya berkas dilemparkan ke Bareskrim Polrestabes Surabaya.
Adapun tersangka yang berhasil ditahan hingga Minggu (29/12) dini hari
adalah:
1. Weko Wijaya (28) alias Weco, Bonek asal Yayasan Suporter Surabaya (YSS), berdomisili di Jalan Klampis Ngasem, Sukolilo, Sidoarjo
2. Ichsan Wijaya (21), Bonek asal Yayasan Suporter Surabaya (YSS), berdomisili di Jalan Simo
3. Santara Dwi (22), Bonek asal Yayasan Santara DwiSuporter Surabaya (YSS), berdomisili di Jalan Jagir
Puluhan tersangka lain masih dalam proses pengejaran (buron) oleh pihak kepolisian. Dan adapun barang bukti yang telah disita kepolisian adalah sebagai berikut:
1. Satu buah mobil pickup airbrush hijau operasional YSS bernopol L 8226 LN
2. Satu buah celurit yang digunakan untuk menyiksa korban dan melawan petugas
3. Satu buah pentungan yang digunakan untuk menyiksa korban
Setelah dilakukan visum terhadap korban (laporan terlampir), korban didampingi LBH dari Persebaya, yaitu Rachmad Ciptadi dkk, melaporkan kejadian ke Polrestabes Surabaya.
Berikut isi rilis Bonek yang diterima sindonews.
Pada hari Jumat, 27 Desember 2013 telah terjadi penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok Bonek terhadap 3 anggota kami dari Arek Bonek 1927. Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, Arek Bonek 1927 adalah sebuah wadah yang mewadahi ribuan, bahkan puluhan ribu orang Bonek yang mendukung dan berjuang bersama-sama untuk memperjuangkan Persebaya Surabaya yang lahir di tahun 1927.
Penyerangan dan rencana Penculikan dilakukan di dua tempat, yakni di warung kopi sekitar Jatim Expo dan sekitarJalan Margorejo-Ahmad Yani. Adapun kronologis penyerangan sebagai berikut:
1. Pada tanggal 27 Desember 2013, Andika Wahyu Nugroho, Adit, Rosi, dan Joko Susilo (selanjutnya disebut sebagai “korban”) mengikuti acara di Basecamp Arek Bonek 1927 di Mess Persebaya sebagai rapat konsilidasi
2. Pada saat perjalanan pulang, korban pergi ke wilayah Jatim Expo untuk berkumpul dan ngopi bareng dengan beberapa orang temannya.
3. Ketika sampai di Panglima Sudirman, Wahyu dan Adit dibuntuti oleh beberapa orang tak dikenal, dan berhasil diberhentikan di Margorejo Giant oleh sebuah pickup (selanjutnya menjadi barang bukti berupa pickup operasional YSS, dan beberapa sepeda motor
4. Korban dipukuli dan di-massa di tempat. Namun, Adit berhasil lolos dan tidak bagi Wahyu. Wahyu kemudian dibonceng dari tempat kejadian dengan berbonceng tiga, menuju kawasan Rolak Gunungsari. Di sana, sudah menunggu kelompok lain untuk menghakimi Wahyu.
5. Di Gunungsari, Wahyu dipukuli kembali oleh puluhan orang. Salah satu orang diantaranya diduga sebagai polisi/aparat keamanan karena sempat menggampar mulut korban dengan popor pistol atau semacamnya. Bahkan pelaku yang lain sempat mengalungkan celurit ke leher korban dan membawa korban kembali ke Jatim Expo.
6. Di Jatim Expo, Joko dan Rosi yang pulang berboncengan setelah ngopi bareng, di jalan tiba-tiba dipepet oleh 2 mobil, yaitu mobil pickup (mobil operasional YSS) dan sebuah mobil Avanza. Kemudian setelah dipepet dan
diberhentikan, korban dipukuli dan diinjak-injak di atas mobil pickup operasional YSS.
7. Seorang pelaku sempat menelepon ke salah seorang rekannya bahwa mereka ‘mendapat mangsa baru’ dan menyampaikan ke rekan-rekan yang lain agar teman-teman PP untuk segera menuju ke kawasan Simpang Dukuh karena akan ada ‘pesta’.
8. Korban di pickup sempat dianiaya lagi dan dibawa ke arah utara hingga akhirnya berteriak-teriak meminta tolong dan didengar oleh anggota intel Polsek Wonocolo Surabaya.
9. Ketika mendengar teriakan korban, anggota intel tersebut langsung mengejar mobil pickup operasional YSS dan dipepet dalam pengejaran. Namun, pelaku sempat melawan dengan mengacungkan sebilah celurit. Polisi yang
mengejar langsung menodongkan pistol ke arah mobil sehingga pelaku bisa dilumpuhkan dan ditahan di sekitar daerah Kebun Binatang Surabaya (KBS)
10. Korban sempat diamankan di Polsek Wonocolo sebelum akhirnya berkas dilemparkan ke Bareskrim Polrestabes Surabaya.
Adapun tersangka yang berhasil ditahan hingga Minggu (29/12) dini hari
adalah:
1. Weko Wijaya (28) alias Weco, Bonek asal Yayasan Suporter Surabaya (YSS), berdomisili di Jalan Klampis Ngasem, Sukolilo, Sidoarjo
2. Ichsan Wijaya (21), Bonek asal Yayasan Suporter Surabaya (YSS), berdomisili di Jalan Simo
3. Santara Dwi (22), Bonek asal Yayasan Santara DwiSuporter Surabaya (YSS), berdomisili di Jalan Jagir
Puluhan tersangka lain masih dalam proses pengejaran (buron) oleh pihak kepolisian. Dan adapun barang bukti yang telah disita kepolisian adalah sebagai berikut:
1. Satu buah mobil pickup airbrush hijau operasional YSS bernopol L 8226 LN
2. Satu buah celurit yang digunakan untuk menyiksa korban dan melawan petugas
3. Satu buah pentungan yang digunakan untuk menyiksa korban
Setelah dilakukan visum terhadap korban (laporan terlampir), korban didampingi LBH dari Persebaya, yaitu Rachmad Ciptadi dkk, melaporkan kejadian ke Polrestabes Surabaya.
(wbs)