Gagal lolos verifikasi, Pro Duta mati suri

Senin, 30 Desember 2013 - 13:53 WIB
Gagal lolos verifikasi,...
Gagal lolos verifikasi, Pro Duta mati suri
A A A
Sindonews.com - Menatap kompetisi musim depan, Pro Duta FC belum ada melakukan persiapan apa pun. Bahkan, para pemain diliburkan dan mulai berlatih awal tahun depan. Begitu juga dengan pemain yang sudah dibidik belum juga ada kejelasan.

Meski sudah legawa atas keputusan PSSI soal hasil verifikasi, Pro Duta belum ada melakukan persiapan menatap kompetisi musim depan. Pro Duta sendiri kemungkinan menjadi peserta Divisi Utama musim depan, 2014/2015. Chief Executive Officer (CEO) Pro Duta FC Wahyu Wahab Usman mengatakan, belum ada persiapan yang dilakukan. "Belum ada kegiatan apa pun," ujarnya.

Aktifitas yang belum berjalan, juga pada rencana penunjukan pelatih dan pemain. Dua unsur ini memang masuk dalam rencana klub berjuluk Kuda Pegasus itu musim depan. Sosok penganti pelatih sebelumnya Dejan Antonic memang sudah masuk dalam radar bidikan Pro Duta.

Wahyu sebelumnya membeberkan peracik Muhammd Rifqi dkk musim depan, Alfredo asal Uruguay. Begitu juga dengan pemain yang dibidik yang dirasa perlu memenuhi kebutuhan tim. Empat pemain yankni asal Norwegia, Iran, Argentina dan Uruguay dibidik manajemen masuk dalam skuad.

Wahyu menegaskan, pelatih dan pemain masih terbuka peluang bergabung. Awalnya Alfredo dan empat pemain tersebut dipersiapkan kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan. Namun, tidak lolosnya verifikasi membuat manajemen menahan kontrak hingga klub tersebut mengikuti kompetisi yang ditetapkan. "Itu pasti (dikontrak). Hanya saja saatnya belum sekarang," jelasnya.

Seperti diketahui, PSSI mengisyaratkan, klub-klub yang tidak lolos verifikasi ISL akan ikut berkompetisi di Divisi Utama. PSSI sendiri akan memanggil klub-klub calon peserta Divisi Utama (DU) musim depan pada awal Januari 2014 yang diperkirakan mencapai 68 tim, yang berasal dari Divisi Utama LI 44 klub, dan sekitar 20 klub Divisi Utama LPIS.

Klub-klub yang akan mengikuti kompetisi Divisi Utama harus memenuhi aspek legal, keuangan, infrastruktur, administrasi, dan supporting. Aspek legal, klub harus berbadan hukum dalam bentuk perseroan terbatas dan telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asas Manusia.

Aspek keuangan, klub tidak lagi menggantungkan diri pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan sudah memiliki sumber dana sendiri yang dikelola secara profesional. Sedangkan aspek infrastruktur, klub harus mempunyai fasilitas seperti stadion dan mes untuk pemain. Kelayakan akses menuju homebase bagi klub lain yang akan berlaga juga menjadi salah satu persyaratan.

Kemudian aspek administrasi, klub diwajibkan dikelola secara profesional yang didukung sumber daya manusia yang sangat memahami persepakbolaan. Dari segi aspek sporting, klub harus mempunyai program pembinaan dari berbagai kelompok umur dan kompetisi yang bergulir secara rutin. "Syarat tim yang di Divisi Utama berbeda dengan ISL. Ada syarat khusus lagi selain syarat verifikasi itu," ungkap Wahyu.

Sedangkan, gelandang serang Pro Duta, Rahmad Hidayat mengaku, aktifitas tim masih diliburkan sejak beberapa minggu belakangan ini. Hal ini karena belum adanya persiapan yang dilakukan tim menatap kompetisi musim depan. "Awal Januari masuk mess lagi dan kembali latihan. Sampai sekarang tim masih libur," pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1190 seconds (0.1#10.140)