Persik Ringan, Persela Berat
A
A
A
Sindonews.com - Dua klub Jawa Timur yang kurang beruntung dalam aspek finansial, mengalami nasib berbeda musim ini. Persik Kediri akhirnya berada di zona 'ringan' yakni wilayah barat, sedangkan Persela Lamongan agak lebih berat karena di wilayah timur.
Persik bisa dibilang lebih ringan jika bicara geografis karena hanya akan melakoni dua laga away ke luar Jawa, yakni ke markas Sriwijaya FC dan Barito Putra. Delapan kontestan wilayah barat lainnya adalah klub-klub dari pulau Jawa. Away yang ringan bagi keuangan Persik yang cekak.
Kondisi sebaliknya dialami Persela Lamongan yang harus menghadapi banyak laga away keluar pulau. Di wilayah timur, tujuh klub berasal dari luar Jawa, yakni tiga klub asal Papua, tiga klub asal Kalimantan dan satu lagi dari Sulawesi yang diwakili PSM Makassar.
Persela sebelumnya bermimpi berada di wilayah barat agar bisa agak berhemat mengingat situasi finansial. Memang, away ke Papua yang diwakili Persipura Jayapura, Perseru Serui dan Persiram Raja Ampat, dipandang berat bagi klub-klub asal pulau Jawa.
"Bagi Persela memang berat karena wilayah timur ada tujuh klub dari luar Jawa. Terutama perjalanan ke Papua yang sangat jauh dan tentu butuh lebih banyak biaya. Kami tidak begitu gembira walau tetap menghormati keputusan pembagian wilayah," ujar Asisten Manager Persela Yuhronur Efendi.
Selain itu Persela juga dihadapkan pada tiga away ke Kalimantan kontra Mitra Kukar, Persisam Samarinda dan Persiba Balikpapan. Secara prestasi, jika melihat calon lawan sekaligus rekaman musim lalu, Persela juga kurang beruntung karena sulit meraup angka di Papua dan Kalimantan.
Berbeda dengan Persik Kediri yang bisa tersenyum karena diikutkan di wilayah barat. Paling tidak dengan keuangan yang masih kembang-kempis, kebutuhan untuk biaya away tidak semahal di wilayah timur. Manajemen Persik pun menyambut gembira pembagian wilayah tersebut.
"Kami cukup nyaman berada di wilayah barat karena didominasi klub-klub dari Jawa. Hanya ada dua away, yakni lawan Sriwijaya FC dan Barito Putra. Kami optimistis bisa melakoni semua pertandingan musim depan dengan lancar," cetus Sekretaris Persik Kediri Barnadi.
Sementara, bagi klub lain asal Jawa Timur, pembagian wilayah bukan masalah serius. Sebab secara finansial mereka cukup mapan, meliputi Arema Cronous dan Persegres Gresik United di wilayah barat, serta Persepam Madura United dan Persebaya Surabaya di wilayah timur.
Manajemen Arema Cronous tidak keberatan dimainkan di wilayah barat atau timur, walau sebenarnya lebih sreg kompetisi satu wilayah. "PSSI sudah membuat keputusan dua wilayah. Kami menyambut gembira dan tidak masalah bermain di wilayah timur atau barat," kata CEO Arema Iwan Budianto.
Diakuinya, hanya mempertandingkan 10 pertandingan tidak mendatangkan pemasukan tiket secara maksimal. Namun pihaknya akan berupaya memaksimalkan pertandingan yang ada untuk menyedot supporter Aremania sebanyak mungkin ke Stadion Kanjuruhan.
Persepam Madura United sebenarnya juga ingin berada di wilayah barat, tapi nyatanya terpilih ke bagian timur. Tapi paling tidak satu keinginan Persepam menjadi kenyataan, yakni berada satu grup dengan Persebaya Surabaya. Laga kontra Persebaya disebut sangat potensial meningkatkan penjualan tiket.
Persik bisa dibilang lebih ringan jika bicara geografis karena hanya akan melakoni dua laga away ke luar Jawa, yakni ke markas Sriwijaya FC dan Barito Putra. Delapan kontestan wilayah barat lainnya adalah klub-klub dari pulau Jawa. Away yang ringan bagi keuangan Persik yang cekak.
Kondisi sebaliknya dialami Persela Lamongan yang harus menghadapi banyak laga away keluar pulau. Di wilayah timur, tujuh klub berasal dari luar Jawa, yakni tiga klub asal Papua, tiga klub asal Kalimantan dan satu lagi dari Sulawesi yang diwakili PSM Makassar.
Persela sebelumnya bermimpi berada di wilayah barat agar bisa agak berhemat mengingat situasi finansial. Memang, away ke Papua yang diwakili Persipura Jayapura, Perseru Serui dan Persiram Raja Ampat, dipandang berat bagi klub-klub asal pulau Jawa.
"Bagi Persela memang berat karena wilayah timur ada tujuh klub dari luar Jawa. Terutama perjalanan ke Papua yang sangat jauh dan tentu butuh lebih banyak biaya. Kami tidak begitu gembira walau tetap menghormati keputusan pembagian wilayah," ujar Asisten Manager Persela Yuhronur Efendi.
Selain itu Persela juga dihadapkan pada tiga away ke Kalimantan kontra Mitra Kukar, Persisam Samarinda dan Persiba Balikpapan. Secara prestasi, jika melihat calon lawan sekaligus rekaman musim lalu, Persela juga kurang beruntung karena sulit meraup angka di Papua dan Kalimantan.
Berbeda dengan Persik Kediri yang bisa tersenyum karena diikutkan di wilayah barat. Paling tidak dengan keuangan yang masih kembang-kempis, kebutuhan untuk biaya away tidak semahal di wilayah timur. Manajemen Persik pun menyambut gembira pembagian wilayah tersebut.
"Kami cukup nyaman berada di wilayah barat karena didominasi klub-klub dari Jawa. Hanya ada dua away, yakni lawan Sriwijaya FC dan Barito Putra. Kami optimistis bisa melakoni semua pertandingan musim depan dengan lancar," cetus Sekretaris Persik Kediri Barnadi.
Sementara, bagi klub lain asal Jawa Timur, pembagian wilayah bukan masalah serius. Sebab secara finansial mereka cukup mapan, meliputi Arema Cronous dan Persegres Gresik United di wilayah barat, serta Persepam Madura United dan Persebaya Surabaya di wilayah timur.
Manajemen Arema Cronous tidak keberatan dimainkan di wilayah barat atau timur, walau sebenarnya lebih sreg kompetisi satu wilayah. "PSSI sudah membuat keputusan dua wilayah. Kami menyambut gembira dan tidak masalah bermain di wilayah timur atau barat," kata CEO Arema Iwan Budianto.
Diakuinya, hanya mempertandingkan 10 pertandingan tidak mendatangkan pemasukan tiket secara maksimal. Namun pihaknya akan berupaya memaksimalkan pertandingan yang ada untuk menyedot supporter Aremania sebanyak mungkin ke Stadion Kanjuruhan.
Persepam Madura United sebenarnya juga ingin berada di wilayah barat, tapi nyatanya terpilih ke bagian timur. Tapi paling tidak satu keinginan Persepam menjadi kenyataan, yakni berada satu grup dengan Persebaya Surabaya. Laga kontra Persebaya disebut sangat potensial meningkatkan penjualan tiket.
(wbs)