Debut Okada berujung maut
A
A
A
Sindonews.com - Kabar duka kembali menyelimuti dunia tinju. Kali ini menimpa petinju Jepang, Tesshin Okada. Demikian pernyataan resmi komisi tinju Jepang, Senin (6/1).
Dilansir Super Sport, petinju berusia 21 tahun ini meninggal di sebuah rumah sakit di Tokyo. Okada kehilangan kesadaran setelah menderita kalah TKO di ronde terakhir dalam duel kelas super terbang empat ronde melawan sesama debutan Masafumi Kamiyama.
Wasit beserta tim medis langsung mengambil inisiatif membawa Okada ke rumah sakit dengan ambulans. Pada saat berada di RS tersebut, dia sempat mendapatkan perawatan dari dokter, setelah mengalami pendarahan hebat. Sayangnya, nyawa petinju muda itu tak tertolong.
Okada merupakan petinju ke-38 yang tewas akibat insiden pertandingan di Jepang sejak 1952, saat komisi tinju Jepang kali pertama berdiri. Bisa dikatakan, kematiannya kurang dari sebulan sejak salah satu murid di sekolah Filipina, Jonas Garcia berusia 16 tahun tutup usia, ketika melakukan pertarungan di tinju amatir.
Garcia menderita perdarahan internal dan koma selama seminggu setelah pertarungan itu digelar. Kematian itu berdampak pada olahraga tinju di Filipina. Sejak itu pemerintah setempat membuat keputusan yang tegas dengan meniadakan ajang pertarungan bagi anak sekolah di sana.
Dilansir Super Sport, petinju berusia 21 tahun ini meninggal di sebuah rumah sakit di Tokyo. Okada kehilangan kesadaran setelah menderita kalah TKO di ronde terakhir dalam duel kelas super terbang empat ronde melawan sesama debutan Masafumi Kamiyama.
Wasit beserta tim medis langsung mengambil inisiatif membawa Okada ke rumah sakit dengan ambulans. Pada saat berada di RS tersebut, dia sempat mendapatkan perawatan dari dokter, setelah mengalami pendarahan hebat. Sayangnya, nyawa petinju muda itu tak tertolong.
Okada merupakan petinju ke-38 yang tewas akibat insiden pertandingan di Jepang sejak 1952, saat komisi tinju Jepang kali pertama berdiri. Bisa dikatakan, kematiannya kurang dari sebulan sejak salah satu murid di sekolah Filipina, Jonas Garcia berusia 16 tahun tutup usia, ketika melakukan pertarungan di tinju amatir.
Garcia menderita perdarahan internal dan koma selama seminggu setelah pertarungan itu digelar. Kematian itu berdampak pada olahraga tinju di Filipina. Sejak itu pemerintah setempat membuat keputusan yang tegas dengan meniadakan ajang pertarungan bagi anak sekolah di sana.
(nug)