Murray pesimistis tentang peluangnya
A
A
A
Sindonews.com - Empat bulan pasca menjalani operasi punggung, Andy Murray mengaku, pesimistis tentang peluangnya menjuarai turnamen bergengsi di Australia Terbuka 2014. Pasalnya, sejak kembali ke dalam sebuah pertandingan juara Wimbledon 2013 ini gagal tampil menunjukkan performa terbaiknya.
Alhasil, ia pun harus gigit jari karena gagal membentuk performa terbaiknya di turnamen pemanasan sebelum Australia Terbuka 2014. Ia pun mengesampingkan peluangnya bisa menjuarai ajang ini.
"Harapan saya sedikit berbeda sekarang. Jelas saya harus cukup bersabar dengan diri saya sendiri dan tidak berharap terlalu banyak. Meskipun Anda tidak pernah tahu bahwa saya telah melakukan banyak pelatihan beberapa bulan terakhir," katanya dilaman Super Sport, Sabtu (11/1)
Petenis Inggris Raya ini akan menjalani pertandingan perdana melawan wakil Jepang, Go Soeda. "Jadi saya hanya ingin berkonsentrasi pada pertandingan pertama saya," lanjutnya.
Turnamen bergengsi di awal tahun ini juga sekaligus menjadi pertanda bagaimana pelatih ternama dunia unjuk gigi dalam mengubah prestasi petenisnya. Tengok saja, apa dilakukan Novak Djokovic, Roger Federer, Richard Gasquet, Marin Cilic, dan Kei Nishikori.
Saat ini Djokovic ditemani mantan petenis top dunia Boris Becker. Sementara Federer dengan Stefan Edberg. Cilic bekerja sama dengan Goran Ivanisevic dan Nishikori bersama Michael Chang. Bisa dikatakan, perubahan itu dilakukan karena mereka melihat keberhasilan Murray bersama Ivan Lendl di musim lalu. Di mana sejak petenis Inggris Raya tersebut menjalin kemitraan ia telah merebut sejumlah turnamen bergengsi. Sebut saja, AS Terbuka tahun 2012 dan Wimbledon tahun ini.
Berbeda dengan kelima petenis tersebut, Nadal justru tetap mempercayai Toni sebagai pelatihnya. Kita lihat saja, apakah Nadal mampu menjawab semua pertanyaan tentang kehadiran pelatih anyar atau malah pelatih baru yang justru berhasil membawa petenisnya juara di Australia Terbuka.
Alhasil, ia pun harus gigit jari karena gagal membentuk performa terbaiknya di turnamen pemanasan sebelum Australia Terbuka 2014. Ia pun mengesampingkan peluangnya bisa menjuarai ajang ini.
"Harapan saya sedikit berbeda sekarang. Jelas saya harus cukup bersabar dengan diri saya sendiri dan tidak berharap terlalu banyak. Meskipun Anda tidak pernah tahu bahwa saya telah melakukan banyak pelatihan beberapa bulan terakhir," katanya dilaman Super Sport, Sabtu (11/1)
Petenis Inggris Raya ini akan menjalani pertandingan perdana melawan wakil Jepang, Go Soeda. "Jadi saya hanya ingin berkonsentrasi pada pertandingan pertama saya," lanjutnya.
Turnamen bergengsi di awal tahun ini juga sekaligus menjadi pertanda bagaimana pelatih ternama dunia unjuk gigi dalam mengubah prestasi petenisnya. Tengok saja, apa dilakukan Novak Djokovic, Roger Federer, Richard Gasquet, Marin Cilic, dan Kei Nishikori.
Saat ini Djokovic ditemani mantan petenis top dunia Boris Becker. Sementara Federer dengan Stefan Edberg. Cilic bekerja sama dengan Goran Ivanisevic dan Nishikori bersama Michael Chang. Bisa dikatakan, perubahan itu dilakukan karena mereka melihat keberhasilan Murray bersama Ivan Lendl di musim lalu. Di mana sejak petenis Inggris Raya tersebut menjalin kemitraan ia telah merebut sejumlah turnamen bergengsi. Sebut saja, AS Terbuka tahun 2012 dan Wimbledon tahun ini.
Berbeda dengan kelima petenis tersebut, Nadal justru tetap mempercayai Toni sebagai pelatihnya. Kita lihat saja, apakah Nadal mampu menjawab semua pertanyaan tentang kehadiran pelatih anyar atau malah pelatih baru yang justru berhasil membawa petenisnya juara di Australia Terbuka.
(aww)