Tak ada lagi ambisi
A
A
A
Sindonews.com -- Pertemuan dua klub Jawa Timur, Persepam Madura United versus Persela Lamongan dipastikan tanpa ambisi apa pun. Kedua tim sudah pasti tersingkir dari persaingan di Inter Island Cup (IIC) Zona Jawa 3. Pertemuan mereka pada Senin (13/1) pun terkesan hambar.
Kedua tim hanya terfokus pada performa masing-masing yakni pada penguatan pasukan jelang Indonesia Super League (ISL). Persela masih ingin melihat bagaimana progres adaptasi pemain dengan strategi pelatih Eduard Tjong, sementara Persepam konsentrasi pada seleksi pemain.
Persela Lamongan sudah mengalami peningkatan jika melihat dua laga sebelumnya di IIC. Dibanding saat menghadapi Persija Jakarta, tekad mereka sudah terlihat lebih matang walau di laga kedua dikalahkan Arema Cronous 2-0. Pastinya pelatih ingin melihat ada peningkatan grafik lagi.
Seukuran tim yang baru kehilangan banyak pemain penting musim ini, Persela tidak terlalu buruk di Stadion Kanjuruhan. "Menghadapi Persepam nanti kami fokus pada organisasi tim. Apa pun hasilnya bukan masalah, karena untuk saat ini adaptasi pemain lebih penting," ujar Asisten Pelatih Persela Didik Ludiyanto.
Terutama dua pemain baru, Serdjan Lopicic dan Addison Alves yang belum lama bergabung. Mereka dinilai belum menunjukkan performa maksimal walau Addison cukup menjanjikan. Terutama Addison yang sekilas sangat membahayakan bagi pertahanan lawan.
"Menurut saya Persepam berada satu level dengan Persela dan bagus untuk mengukur kinerja tim. Saat lawan Arema memang lawan jauh lebih siap menghadapi kompetisi. Semoga kami mendapatkan hasil lebih bagus lagi, kalau bisa ya memenangkan pertandingan. Posisi runner up grup sudah bagus," urai Didik.
Formasi 4-4-1-1 tampaknya bakal disiapkan Laskar Joko Tingkir dengan senjata utama Addison Alves yang ditopang Arif Ariyanto. Dua pemain tersebut sempat merepotkan pertahanan Arema Cronous, baik melalui open play maupun eksekusi bola mati.
Bagaimana kekuatan Persepam? Pada laga kedua lawan Persija lalu mereka tidak tampil dengan potensi terbaiknya. Kendati selalu memperlihatkan semangat tinggi di lapangan, itu belum dipadu dengan permainan berkualitas. Lini tengah layak menjadi fokus pelatih.
Keberadaan Slamet Nur Cahyo dan Raul Asprilla di lapangan tengah belum gereget sebagai prosesor tim Sape Kerap. Mereka yang idealnya menjembatani alur bola dari belakang ke depan, sejauh ini belum menjanjikan. Tak mengherankan jika kinerja Asprilla kembali bakal dievaluasi.
"Kerjasama dan pengertian antar pemain harus diperbaiki. Lini tengah perlu dimaksimalkan agar lebih banyak intesitas peluang. Saya menginginkan pertandingan lawan Persela menjadi puncak permainan Persepam di Inter Island Cup," papar Daniel.
Mempelajari dua laga lawan Arema Cronous dan Persija Jakarta, Daniel mengakui performa timnya meleset dari perkiraan. Dia yang sebelumnya sangat optimistis menjadi salah satu kandidat juara grup, nyatanya hanya memperoleh satu angka dari dua laga.
Jika laga sebelumnya dijadikan parameter, pertandingan antara Persepam dan Persela bakal seimbang dari sisi permainan. Jika salah satu tim bisa bermain lebih efektif, maka hasilnya pun kemungkinan tidak akan memunculkan perbedaan skor yang besar.(kukuh setyawan)
Kedua tim hanya terfokus pada performa masing-masing yakni pada penguatan pasukan jelang Indonesia Super League (ISL). Persela masih ingin melihat bagaimana progres adaptasi pemain dengan strategi pelatih Eduard Tjong, sementara Persepam konsentrasi pada seleksi pemain.
Persela Lamongan sudah mengalami peningkatan jika melihat dua laga sebelumnya di IIC. Dibanding saat menghadapi Persija Jakarta, tekad mereka sudah terlihat lebih matang walau di laga kedua dikalahkan Arema Cronous 2-0. Pastinya pelatih ingin melihat ada peningkatan grafik lagi.
Seukuran tim yang baru kehilangan banyak pemain penting musim ini, Persela tidak terlalu buruk di Stadion Kanjuruhan. "Menghadapi Persepam nanti kami fokus pada organisasi tim. Apa pun hasilnya bukan masalah, karena untuk saat ini adaptasi pemain lebih penting," ujar Asisten Pelatih Persela Didik Ludiyanto.
Terutama dua pemain baru, Serdjan Lopicic dan Addison Alves yang belum lama bergabung. Mereka dinilai belum menunjukkan performa maksimal walau Addison cukup menjanjikan. Terutama Addison yang sekilas sangat membahayakan bagi pertahanan lawan.
"Menurut saya Persepam berada satu level dengan Persela dan bagus untuk mengukur kinerja tim. Saat lawan Arema memang lawan jauh lebih siap menghadapi kompetisi. Semoga kami mendapatkan hasil lebih bagus lagi, kalau bisa ya memenangkan pertandingan. Posisi runner up grup sudah bagus," urai Didik.
Formasi 4-4-1-1 tampaknya bakal disiapkan Laskar Joko Tingkir dengan senjata utama Addison Alves yang ditopang Arif Ariyanto. Dua pemain tersebut sempat merepotkan pertahanan Arema Cronous, baik melalui open play maupun eksekusi bola mati.
Bagaimana kekuatan Persepam? Pada laga kedua lawan Persija lalu mereka tidak tampil dengan potensi terbaiknya. Kendati selalu memperlihatkan semangat tinggi di lapangan, itu belum dipadu dengan permainan berkualitas. Lini tengah layak menjadi fokus pelatih.
Keberadaan Slamet Nur Cahyo dan Raul Asprilla di lapangan tengah belum gereget sebagai prosesor tim Sape Kerap. Mereka yang idealnya menjembatani alur bola dari belakang ke depan, sejauh ini belum menjanjikan. Tak mengherankan jika kinerja Asprilla kembali bakal dievaluasi.
"Kerjasama dan pengertian antar pemain harus diperbaiki. Lini tengah perlu dimaksimalkan agar lebih banyak intesitas peluang. Saya menginginkan pertandingan lawan Persela menjadi puncak permainan Persepam di Inter Island Cup," papar Daniel.
Mempelajari dua laga lawan Arema Cronous dan Persija Jakarta, Daniel mengakui performa timnya meleset dari perkiraan. Dia yang sebelumnya sangat optimistis menjadi salah satu kandidat juara grup, nyatanya hanya memperoleh satu angka dari dua laga.
Jika laga sebelumnya dijadikan parameter, pertandingan antara Persepam dan Persela bakal seimbang dari sisi permainan. Jika salah satu tim bisa bermain lebih efektif, maka hasilnya pun kemungkinan tidak akan memunculkan perbedaan skor yang besar.(kukuh setyawan)
(wbs)