Praveen/Debby patok juara
A
A
A
Sindonews.com - Malaysia Open Super Series Premier 2014 di Kuala Lumpur, jadi ujian pertama Praveen Jordan/Debby Susanto sejak mereka diduetkan pada akhir tahun lalu.
Praveen mengklaim meskipun ini merupakan turnamen baru bagi duet ganda campuran, namun ini bukan menjadi alasan untuk dapat mengukir keberhasilan di sini. Karenanya mereka tetap memasang target juara di Malaysia Open 2014.
"Walaupun pasangan baru, kami tetap mematok target di turnamen ini. Kami inginnya sih minimal bisa sampai ke babak delapan besar," ujar Praveen kepada Badmintonindonesia.org, Selasa (14/1).
Sementara dari segi porsi latihan, Debby mengaku tak terlalu kesulitan. Meski baru menjalani latihan selama tiga pekan, namun baik dirinya maupun Praveen sudah bisa beradaptasi dengan baik. Terlebih dia sudah menemukan ritme permainan masing-masing.
"Kami baru latihan bersama sekitar tiga minggu. Selama rentang waktu tersebut, kami belajar untuk menyesuaikan diri dengan tipe dan gaya permainan masing-masing. Lumayan bisa dapat ritmenya, kami mulai tahu rotasi di lapangan yang paling sesuai bagaimana," timpal Debby.
Bersama Vita, Praveen telah naik podium juara di ajang New Zealand Open Grand Prix 2013, Malaysia Open Grand Prix Gold 2013 serta Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013.
Sedangkan Debby yang sebelumnya berpasangan dengan Muhammad Rijal, juga mencatatkan prestasi yang membanggakan dengan menduduki ranking top 10 dengan raihan gelar di Taipei Open Grand Prix Gold 2012 dan medali emas SEA Games Myanmar 2013.
Kendati begitu, pebulu tangkis kelahiran Tangerang, 27 tahun lalu tak ingin terlalu jemawa. Sekarang yang dibutuhkan Debby adalah lebih sabar bermain bersama rekan setimnya. Sebab kini ia lebih senior ketimbang Praveen.
"Tentu rasanya akan berbeda dengan waktu saya berpasangan dengan Rijal yang lebih senior. Sekarang saya yang lebih senior dari Praveen. Saya mesti lebih sabar dan harus lebih nice di lapangan. Tetapi meski lebih muda, Praveen juga cukup punya pengalaman karena sebelumnya berpasangan dengan Cik Vita (Marissa)," pungkas Debby.
Praveen mengklaim meskipun ini merupakan turnamen baru bagi duet ganda campuran, namun ini bukan menjadi alasan untuk dapat mengukir keberhasilan di sini. Karenanya mereka tetap memasang target juara di Malaysia Open 2014.
"Walaupun pasangan baru, kami tetap mematok target di turnamen ini. Kami inginnya sih minimal bisa sampai ke babak delapan besar," ujar Praveen kepada Badmintonindonesia.org, Selasa (14/1).
Sementara dari segi porsi latihan, Debby mengaku tak terlalu kesulitan. Meski baru menjalani latihan selama tiga pekan, namun baik dirinya maupun Praveen sudah bisa beradaptasi dengan baik. Terlebih dia sudah menemukan ritme permainan masing-masing.
"Kami baru latihan bersama sekitar tiga minggu. Selama rentang waktu tersebut, kami belajar untuk menyesuaikan diri dengan tipe dan gaya permainan masing-masing. Lumayan bisa dapat ritmenya, kami mulai tahu rotasi di lapangan yang paling sesuai bagaimana," timpal Debby.
Bersama Vita, Praveen telah naik podium juara di ajang New Zealand Open Grand Prix 2013, Malaysia Open Grand Prix Gold 2013 serta Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013.
Sedangkan Debby yang sebelumnya berpasangan dengan Muhammad Rijal, juga mencatatkan prestasi yang membanggakan dengan menduduki ranking top 10 dengan raihan gelar di Taipei Open Grand Prix Gold 2012 dan medali emas SEA Games Myanmar 2013.
Kendati begitu, pebulu tangkis kelahiran Tangerang, 27 tahun lalu tak ingin terlalu jemawa. Sekarang yang dibutuhkan Debby adalah lebih sabar bermain bersama rekan setimnya. Sebab kini ia lebih senior ketimbang Praveen.
"Tentu rasanya akan berbeda dengan waktu saya berpasangan dengan Rijal yang lebih senior. Sekarang saya yang lebih senior dari Praveen. Saya mesti lebih sabar dan harus lebih nice di lapangan. Tetapi meski lebih muda, Praveen juga cukup punya pengalaman karena sebelumnya berpasangan dengan Cik Vita (Marissa)," pungkas Debby.
(wbs)