Ajang uji pertahanan
A
A
A
Sindonews.com --Episode negatif terus menggelayuti Persegres Gresik United di masa pra musim. Empat pertandingan telah dilewati tanpa kemenangan, dengan rincian sekali imbang dan tiga kali kalah. Persegres pun jeblok di Inter Island Cup (IIC) Zona Jawa Tiga dengan menelan kekalahan beruntun.
Kekalahan dari Persik Kediri (2-0) dan Persebaya (3-1) membuat Persegres menjadi juru kunci. Sebelumnya mereka juga kalah dari Barito Putra dalam ujicoba sebelum IIC. Persegres tidak sesuai dengan koarnya ingin tampil progresif di Kediri. Alasan yang dikemukakan pelatih tetap sama, belum mapannya benteng pertahanan.
Agus Yuwono, pelatih Persegres, menilai lini pertahanan menjadi sektor paling mengkhawatirkan. Dengan komposisi pemain yang semuanya baru, dia menyebut pemain masih membutuhkan waktu untuk adaptasi. Terutama posisi bek kanan yang belum menemukan sosok meyakinkan.
David Faristian yang diplot sebagai bek kanan belum menunjukkan performa memuaskan. Itu sebenarnya wajar karena pemain ini pada musim lalu justru berposisi gelandang serang. Legimin Raharjo yang biasa menempati posisi ini saat memperkuat Arema IPL pun kurang meyakinkan pelatih Agus Yuwono.
Kendati masih menyimpan pekerjaan rumah yang rumit, Agus menargetkan timnya bisa memperbaiki saat memghadapi Persiba Bantul, Rabu(15/1), di Stadion Brawijaya, Kediri. Dipastikan tidak lolos ke fase berikutnya, misi Laskar Joko Samudro kini hanyalah membenahi kelemahan tim.
"Koordinasi lini pertahanan sangat tidak bagus. Kami belum memiliki bek kanan yang bisa menutup pergerakan lawan. Tapi secara umum memang pemain masih membutuhkan adaptasi, karena mereka semuanya pemain baru," tukas Agus Yuwono. Dia belum memastikan apakah akan memboyong pemain lagi di posisi kanan.
Jika melihat materi lini belakang musim ini, semuanya adalah pemain rekrutmen anyar yakni Mahyadi Panggabean, Otavio Dutra dan Aries Tuansyah. Davir Faristian mungkin pemain lama, tapi posisi sebagai bek kanan adalah profesi baru. Lawan Persiba, pelatih asal Malang ini kembali akan menjajal kuartet tersebut.
"Solusinya adalah memainkan mereka sesering mungkin agar tercipta pengertian dan kesepahaman dalam bertahan. Saya tidak ragu dengan kualitas pemain-pemain itu, karena sudah sangat berpengalaman. Jadi faktor utama memang karena belum ada kekompakan," urai Agus Yuwono.
Kondisi Persiba Bantul serupa dengan Persegres yang kurang bertenaga di IIC Zona Jawa Tiga. Dua kali dihampiri kekalahan, tim arahan Sajuri Syahid kini hanya memikirkan peningkatan grafik permainan. Mereka juga sudah melupakan kekecewaan pada wasit kala dikalahkan Persik Kediri 2-1.
"Terlepas dari wasit yang kurang bagus, saya menilai ada perkembangan positif dari cara bermain tim. Secara kolektif mereka bisa meningkat dibanding lawan Persebaya, walau harus diganggu kartu merah saat lawan Persik. Saya yakin menghadapi Persegres situasinya akan lebih positif lagi," tukas Sajuri Syahid.
Jika dikomparasi, Persiba sebenarnya sedikit lebih baik ketimbang Persegres. Hanya saja ketidakberuntungan menjadi ganjalan utama, karena idealnya tim satu-satunya kontestan dari luar Jawa Timur ini mendapatkan satu angka ketika menghadapi Persik Kediri
Kekalahan dari Persik Kediri (2-0) dan Persebaya (3-1) membuat Persegres menjadi juru kunci. Sebelumnya mereka juga kalah dari Barito Putra dalam ujicoba sebelum IIC. Persegres tidak sesuai dengan koarnya ingin tampil progresif di Kediri. Alasan yang dikemukakan pelatih tetap sama, belum mapannya benteng pertahanan.
Agus Yuwono, pelatih Persegres, menilai lini pertahanan menjadi sektor paling mengkhawatirkan. Dengan komposisi pemain yang semuanya baru, dia menyebut pemain masih membutuhkan waktu untuk adaptasi. Terutama posisi bek kanan yang belum menemukan sosok meyakinkan.
David Faristian yang diplot sebagai bek kanan belum menunjukkan performa memuaskan. Itu sebenarnya wajar karena pemain ini pada musim lalu justru berposisi gelandang serang. Legimin Raharjo yang biasa menempati posisi ini saat memperkuat Arema IPL pun kurang meyakinkan pelatih Agus Yuwono.
Kendati masih menyimpan pekerjaan rumah yang rumit, Agus menargetkan timnya bisa memperbaiki saat memghadapi Persiba Bantul, Rabu(15/1), di Stadion Brawijaya, Kediri. Dipastikan tidak lolos ke fase berikutnya, misi Laskar Joko Samudro kini hanyalah membenahi kelemahan tim.
"Koordinasi lini pertahanan sangat tidak bagus. Kami belum memiliki bek kanan yang bisa menutup pergerakan lawan. Tapi secara umum memang pemain masih membutuhkan adaptasi, karena mereka semuanya pemain baru," tukas Agus Yuwono. Dia belum memastikan apakah akan memboyong pemain lagi di posisi kanan.
Jika melihat materi lini belakang musim ini, semuanya adalah pemain rekrutmen anyar yakni Mahyadi Panggabean, Otavio Dutra dan Aries Tuansyah. Davir Faristian mungkin pemain lama, tapi posisi sebagai bek kanan adalah profesi baru. Lawan Persiba, pelatih asal Malang ini kembali akan menjajal kuartet tersebut.
"Solusinya adalah memainkan mereka sesering mungkin agar tercipta pengertian dan kesepahaman dalam bertahan. Saya tidak ragu dengan kualitas pemain-pemain itu, karena sudah sangat berpengalaman. Jadi faktor utama memang karena belum ada kekompakan," urai Agus Yuwono.
Kondisi Persiba Bantul serupa dengan Persegres yang kurang bertenaga di IIC Zona Jawa Tiga. Dua kali dihampiri kekalahan, tim arahan Sajuri Syahid kini hanya memikirkan peningkatan grafik permainan. Mereka juga sudah melupakan kekecewaan pada wasit kala dikalahkan Persik Kediri 2-1.
"Terlepas dari wasit yang kurang bagus, saya menilai ada perkembangan positif dari cara bermain tim. Secara kolektif mereka bisa meningkat dibanding lawan Persebaya, walau harus diganggu kartu merah saat lawan Persik. Saya yakin menghadapi Persegres situasinya akan lebih positif lagi," tukas Sajuri Syahid.
Jika dikomparasi, Persiba sebenarnya sedikit lebih baik ketimbang Persegres. Hanya saja ketidakberuntungan menjadi ganjalan utama, karena idealnya tim satu-satunya kontestan dari luar Jawa Timur ini mendapatkan satu angka ketika menghadapi Persik Kediri
(wbs)