Beban berat Agus Yuwono

Minggu, 19 Januari 2014 - 08:07 WIB
Beban berat Agus Yuwono
Beban berat Agus Yuwono
A A A
Sindonews.com -- Pelatih Persegres Gresik United Agus Yuwono dalam tekanan berat bahkan sebelum Indonesia Super League (ISL) dimulai. Beban pelatih yang menggantikan Widodo C Putro di Stadion Petrokimia tersebut semakin berat seiring rentetan hasil negatif di Inter Island Cup (IIC) lalu.

Apalagi manajemen sudah memberikan warning kepada tim agar memperbaiki kinerja sebelum kompetisi dimulai. Walau tekanan tidak langsung ke diri Agus Yuwono, namun dia bertanggungjawab penuh terhadap kinerja tim. Agus pun merasa dirinya dalam tekanan dengan hasil selama pra musim.

"Pra musim adalah masa persiapan tim, yakni untuk melihat kelemahan di tim yang kemudian diperbaiki. Tapi tampaknya hasil di turnamen pra musim sudah dijadikan parameter kualitas Persegres. Ini yang sebenarnya saya kurang sepakat," ujar Agus Yuwono, pernah menangani Persik Kediri dan Persidafon Dafonsoro.

Walau diliputi beban, Agus tidak ingin timnya kehilangan fokus jelang bergulirnya kompetisi ISL. Dia mengkhawatirkan pemainnya tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik jika tuntutan untuk menang di setiap pertandingan terus dihembuskan. "Pada akhirnya tim akan sulit berkembang," katanya.

Berdasar informasi dari Gresik, pelatih ternyata bukan pihak yang benar-benar berkuasa di tim Laskar Joko Samudro. Agus Yuwono tidak leluasa mengatur transfer pemain maupun mengagendakan jadwal pra musim. Manajemen sering melakukan overlap tanpa koordinasi dengan staf pelatih.

"Ada beberapa pemain yang direkrut tanpa pembicaraan dengan staf pelatih. Padahal yang tahu kebutuhan tim dan kualitas pemain adalah para pelatih. Agenda ujicoba juga manajemen yang menentukan tanpa komunikasi dengan pelatih," demikian tutur salah satu sumber di internal Persegres.

Sumber tersebut membenarkan adanya warning dari manajemen terkait kegagalan di turnamen IIC. Manajemen ingin tim Persegres langsung bereaksi positif dan mendapat kemenangan di laga berikutnya. "Warning itu dilontarkan CEO Persegres (Asroin Widiana)," ujar sumber tadi.

Kondisi tersebut jelas kurang sehat bagi Persegres yang ingin memperbaiki prestasi musim ini. Posisi Agus Yuwono sebagai pelatih rawan dikorbankan jika sedikit saja meleset dari kemauan manajemen. Itu sudah terbukti ketika Persegres mencopot pelatih Suharno musim lalu.

Fakta lain yang mendukung adalah tradisi berganti pelatih hingga enam kali dalam dua musim terakhir. Tim kesayangan Ultras ini sebelumnya pernah memakai jasa Freddy Muli, Widodo C Putro, Suharno, Khusaeri-Suwandi HS, serta Wolfgang Pikal. Bukan mustahil tradisi tersebut berlanjut musim ini jika Agus Yuwono tak memberikan kemenangan demi kemenangan.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 5.2143 seconds (0.1#10.140)