Penggawa Persijap dilanda kegalauan
A
A
A
Sindonews.com - Kick-off kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2014 akan dimulai 1 Februari mendatang. Meski kompetisi bergulir tidak lama lagi, skuad Persijap Jepara masih diliputi kegalauan.
Para pemain dibuat resah karena belum berstatus dikontrak. Tak pelak, sejumlah pemain mulai menjajaki untuk bergabung dengan klub lain. Bukan hanya klub di ISL, melainkan juga klub di satu kasta di bawah ISL, yakni Divisi Utama.
Mereka kini tengah mencoba untuk mencari-cari informasi kebutuhan pemain di klub. Sejumlah pemain yang telah direkomendasikan memang sudah beberapa pekan lalu mulai dijajaki untuk negosiasi harga. Hanya saja, negosiasi tersebut tampaknya masih alot.
Ini tak lepas dari kondisi keuangan Laskar Kalinyamat yang memang cukup minim, bagi tim sekelas ISL yakni kurang dari Rp8 miliar. Tak heran jika manajemen akhirnya juga tidak mau blunder dengan mengontrak pemain dengan harga seperti musim lalu yang tentunya lebih tinggi.
Informasi yang diperoleh KORAN SINDO, dari 23 pemain yang dibawa ke Inter Island Cup (IIC) dan Bupati Cup di Cilacap yang berakhir Senin (20/1) malam, baru dua pemain yang telah resmi membubuhkan tandatangan.
Kedua pemain itu adalah Evaldo Silva, center back asal Brasil dan Christian Lenglolo, eks striker PSIR Rembang. Sisanya, masih dalam tahap negosiasi dan pemantauan seleksi oleh Pelatih Raja Isa. Kondisi limbung seperti ini rawan mengancam nasib tim Persijap dalam mengikuti kompetisi. Manajemen bakal dibuat repot jika pemain inti ''bedhol deso” mendekati kompetisi berlangsung.
Laga perdana Persijap diawali dengan bermain tandang pada 3 Februari ke kandang Arema Cronous dan 6 Februari di kandang Gresik United. Persijap baru bermain di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, pada 9 Februari melawan Persib Bandung.
Perpindahan para pemain untuk mengadu ke Divisi Utama sangat terbuka, mengingat kick-off Divisi Utama kemungkinan akan mundur pada April 2014 mendatang. Sehingga banyak tim-tim Divisi Utama tetap memperpanjang seleksi pemain seperti Persiku Kudus, Persip Pekalongan dan PSIS Semarang.
Chief Executive Officer (CEO) PT Jepara Raya Multitama, perusahaan pengelola Persijap Jepara, M Said Basalamah mengaku tidak bisa menahan jika ada pemain yang akan berhijrah untuk mencari klub lain. Pihaknya sudah melakukan upaya komunikasi dengan sejumlah pemain, namun belum semuanya clear. Dia mengaku belum mendapat kabar adanya pemain yang akan hengkang.
''Memang ada beberapa belum dikontrak, sehingga yang belum ada hitam di atas putih tidak bisa menahan. Mentoknya soal gaji,'' kata Basalamah saat dihubungi, kemarin.
Menurut Basalamah, meski sudah diikat kontrak pun, tidak ada jaminan pemain bisa bertahan jika ada tawaran dari klub lain yang berani mengontrak lebih tinggi. Untuk persoalan kontrak ini, akan dibicarakan lagi dengan pemain setelah libur dua hari, pascamengikuti turnamen pramusim IIC dan Bupati Cup. ''Masalah kontrak dan lain-lain akan kami selesaikan setelah libur,” tandasnya.
Para pemain dibuat resah karena belum berstatus dikontrak. Tak pelak, sejumlah pemain mulai menjajaki untuk bergabung dengan klub lain. Bukan hanya klub di ISL, melainkan juga klub di satu kasta di bawah ISL, yakni Divisi Utama.
Mereka kini tengah mencoba untuk mencari-cari informasi kebutuhan pemain di klub. Sejumlah pemain yang telah direkomendasikan memang sudah beberapa pekan lalu mulai dijajaki untuk negosiasi harga. Hanya saja, negosiasi tersebut tampaknya masih alot.
Ini tak lepas dari kondisi keuangan Laskar Kalinyamat yang memang cukup minim, bagi tim sekelas ISL yakni kurang dari Rp8 miliar. Tak heran jika manajemen akhirnya juga tidak mau blunder dengan mengontrak pemain dengan harga seperti musim lalu yang tentunya lebih tinggi.
Informasi yang diperoleh KORAN SINDO, dari 23 pemain yang dibawa ke Inter Island Cup (IIC) dan Bupati Cup di Cilacap yang berakhir Senin (20/1) malam, baru dua pemain yang telah resmi membubuhkan tandatangan.
Kedua pemain itu adalah Evaldo Silva, center back asal Brasil dan Christian Lenglolo, eks striker PSIR Rembang. Sisanya, masih dalam tahap negosiasi dan pemantauan seleksi oleh Pelatih Raja Isa. Kondisi limbung seperti ini rawan mengancam nasib tim Persijap dalam mengikuti kompetisi. Manajemen bakal dibuat repot jika pemain inti ''bedhol deso” mendekati kompetisi berlangsung.
Laga perdana Persijap diawali dengan bermain tandang pada 3 Februari ke kandang Arema Cronous dan 6 Februari di kandang Gresik United. Persijap baru bermain di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, pada 9 Februari melawan Persib Bandung.
Perpindahan para pemain untuk mengadu ke Divisi Utama sangat terbuka, mengingat kick-off Divisi Utama kemungkinan akan mundur pada April 2014 mendatang. Sehingga banyak tim-tim Divisi Utama tetap memperpanjang seleksi pemain seperti Persiku Kudus, Persip Pekalongan dan PSIS Semarang.
Chief Executive Officer (CEO) PT Jepara Raya Multitama, perusahaan pengelola Persijap Jepara, M Said Basalamah mengaku tidak bisa menahan jika ada pemain yang akan berhijrah untuk mencari klub lain. Pihaknya sudah melakukan upaya komunikasi dengan sejumlah pemain, namun belum semuanya clear. Dia mengaku belum mendapat kabar adanya pemain yang akan hengkang.
''Memang ada beberapa belum dikontrak, sehingga yang belum ada hitam di atas putih tidak bisa menahan. Mentoknya soal gaji,'' kata Basalamah saat dihubungi, kemarin.
Menurut Basalamah, meski sudah diikat kontrak pun, tidak ada jaminan pemain bisa bertahan jika ada tawaran dari klub lain yang berani mengontrak lebih tinggi. Untuk persoalan kontrak ini, akan dibicarakan lagi dengan pemain setelah libur dua hari, pascamengikuti turnamen pramusim IIC dan Bupati Cup. ''Masalah kontrak dan lain-lain akan kami selesaikan setelah libur,” tandasnya.
(aww)