Pelatih beken gagal dongkrak prestasi pemain
A
A
A
Sindonews.com – Keberadaan pelatih ‘beken’ di samping pemain belum bisa dijadikan sebagai ancaman serius. Itu sebagaimana terlihat di Australia Terbuka 2014 ini, di mana nama besar pelatih patut dipertanyakan setelah mereka gagal mendongkrak prestasi anak asuhnya di ajang Grand Slam pertama tahun ini.
Awal tahun ini sebanyak lima petenis top dunia memilih menjalin kemitraan dengan pelatih ternama dunia. Sebut saja Novak Djokovic (Boris Becker), Roger Federer (Stefan Edberg), Jo-Wilfried Tsonga (Nicolas Escude dan Thierry Ascione), Marin Cilic (Goran Ivanisevic), dan Kei Nishikori (Michael Chang).
Meski perubahan sudah dilakukan, namun tangan dingin pelatih beken itu belum terlihat mengarah ke hal positif di ajang bergengsi ini. Terlebih mereka bahkan kesulitan menghadapi pelatih yang tidak diunggulkan sebelumnya di jagad olahraga tenis ini.
Sebut saja Rafael Nadal. Kendati awalnya tidak terlalu diunggulka, tapi petenis terbaik dunia itu tanpa disangka-sangka justru melenggang ke babak semifinal Australia Terbuka 2014 dengan mudah. Itu justru terbalik dengan pencapaian kelima petenis lainnya yang terpaksa angkat koper lebih dulu.
Diketahui, Cilic mengawali kegagalan bersama pelatih barunya di babak kedua disusul Tsonga dan Nishikori di babak keempat dan terakhir Djokovic di perempat final. Dengan kata lain, lawan berat yang dihadapi Nadal tinggal menyisakan satu petenis lagi. Dia adalah Federer. Kedua petenis yang memiliki kharisma ini bakal mengadu kelihaiannya dalam mengayunkan raket di babak semifinal nanti.
Selain menyajikan pertandingan yang seru, ini juga akan menjadi ajang pembuktian apakah pelatih lama mampu memberikan efek positif terhadap anak asuhnya atau malah pelatih baru, yang kini melekat di Federer dapat membuat perubahan.
Tak ingin kehilangan pertandingan begitu saja, sejumlah persiapan sudah mulai dilakukan petenis spesialis lapangan tanah liat ini. Salah satunya memperbaiki pukulan servis. “Sekarang masalah terbesar saya adalah pukulan servis. Jika ini masih terus berlanjut, maka bisa menjadi ancaman serius. Jika saya masih memiliki kesempatan untuk berada di final, maka saya akan mencoba untuk memperbaiki itu, karena saya akan membutuhkannya di pertandingan semifinal nanti,” tutur Nadal dikutip ABCnews, Jumat (24/1).
Awal tahun ini sebanyak lima petenis top dunia memilih menjalin kemitraan dengan pelatih ternama dunia. Sebut saja Novak Djokovic (Boris Becker), Roger Federer (Stefan Edberg), Jo-Wilfried Tsonga (Nicolas Escude dan Thierry Ascione), Marin Cilic (Goran Ivanisevic), dan Kei Nishikori (Michael Chang).
Meski perubahan sudah dilakukan, namun tangan dingin pelatih beken itu belum terlihat mengarah ke hal positif di ajang bergengsi ini. Terlebih mereka bahkan kesulitan menghadapi pelatih yang tidak diunggulkan sebelumnya di jagad olahraga tenis ini.
Sebut saja Rafael Nadal. Kendati awalnya tidak terlalu diunggulka, tapi petenis terbaik dunia itu tanpa disangka-sangka justru melenggang ke babak semifinal Australia Terbuka 2014 dengan mudah. Itu justru terbalik dengan pencapaian kelima petenis lainnya yang terpaksa angkat koper lebih dulu.
Diketahui, Cilic mengawali kegagalan bersama pelatih barunya di babak kedua disusul Tsonga dan Nishikori di babak keempat dan terakhir Djokovic di perempat final. Dengan kata lain, lawan berat yang dihadapi Nadal tinggal menyisakan satu petenis lagi. Dia adalah Federer. Kedua petenis yang memiliki kharisma ini bakal mengadu kelihaiannya dalam mengayunkan raket di babak semifinal nanti.
Selain menyajikan pertandingan yang seru, ini juga akan menjadi ajang pembuktian apakah pelatih lama mampu memberikan efek positif terhadap anak asuhnya atau malah pelatih baru, yang kini melekat di Federer dapat membuat perubahan.
Tak ingin kehilangan pertandingan begitu saja, sejumlah persiapan sudah mulai dilakukan petenis spesialis lapangan tanah liat ini. Salah satunya memperbaiki pukulan servis. “Sekarang masalah terbesar saya adalah pukulan servis. Jika ini masih terus berlanjut, maka bisa menjadi ancaman serius. Jika saya masih memiliki kesempatan untuk berada di final, maka saya akan mencoba untuk memperbaiki itu, karena saya akan membutuhkannya di pertandingan semifinal nanti,” tutur Nadal dikutip ABCnews, Jumat (24/1).
(wbs)