PSSI sebut Bonek perusak sepak bola Indonesia

Jum'at, 24 Januari 2014 - 15:03 WIB
PSSI sebut Bonek perusak sepak bola Indonesia
PSSI sebut Bonek perusak sepak bola Indonesia
A A A
Sindonews.com - Ancaman Bonek 1927 untuk menduduki kongres tahunan PSSI di Surabaya (26/1), mendatang rupanya ditanggapi serius oleh PSSI meskipun, PSSI berencana tetap akan menggelar kongres tahunan tersebut di Surabaya. Pasalnya PSSI mengklaim PSSI mendapat dukungan dari berbagai ormas di Surabaya.

Baso Juherman, panitia bidang keamanan Kongres PSSI, mengungkapkan, sejumlah ormas di Surabaya menyatakan siap membantu aparat kepolisian untuk mengamankan hajat tertinggi organisasi tersebut. Di antaranya Forum Solidaritas Masyarakat Madura Kota Surabaya, Forum Blater Madura Surabaya, dan Pemuda Pancasila Jawa Timur.

Dikatakan Baso, PSSI adalah organisasi resmi sepakbola di Indonesia yang diakui FIFA. Bahkan PSSI juga dilindungi Undang-Undang No.3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, yang memberikan hak kepada PSSI sebagai induk cabang olahraga sepakbola untuk mengatur rumah tangganya sendiri. “Apalagi sejak konflik selesai tahun lalu, PSSI sekarang sudah kondusif dan mampu mengantarkan timnas U-19 juara AFF dan lolos ke Piala Asia. Kok sekarang mau direcoki lagi,” kata Baso dalam rilisnya, Jumat (24/1).

Baso menjelaskan ancaman yang dilontarkan Andi Peci dan Pokemon, yang mengaku tokoh Bonek 1927 menunjukkan bahwa mereka inilah perusuh sepakbola Indonesia. Karena tidak ingin sepakbola Indonesia kondusif. Padahal kalau organisasi tidak kondusif, prestasi Indonesia pasti hancur. “Semua masyarakat sudah tahu itu. Agenda mereka memang ke sana, ingin membuat sepak bola Indonesia rusak lagi seperti era konflik kemarin,” lanjutnya.

Karena itu, Baso meminta polisi untuk menindak tegas perusuh-perusuh semacam Andi Peci dan kawan-kawannya. Termasuk siapapun yang member sponsor dan dukungan terhadap aksi anarkis yang berlatar pemaksaan kehendak itu.

“Kalau semua keputusan negara ini didasarkan atas tekanan massa, buat apa ada aturan dan aparatur? Masyarakat akhirnya akan memakai hukum rimba. Karena itu kita akan mendukung polisi,” pungkasnya.

Baso juga menghimbau para suporter klub sepakbola Persebaya untuk tidak terpancing ikut-ikutan dengan hasutan Andi Peci cs. Apalagi Persebaya sekarang sudah berlaga di ISL, kompetisi tertinggi di Indonesia.

“Persebaya 1927 itu sudah tidak ada. Pimpinannya sudah tidak melunasi tunggakan gaji pemain dan pelatih sebesar Rp 7 miliar lebih. Pemainnya juga sudah tidak ada semua. Kalau masih ada aksi, berarti ada agenda lain menumpangi isu Persebaya. Motifnya jelas lain.”

Seperti diketahui, para perusuh ini menyebar SMS berantai yang berisi pesan provokatif untuk membuat rusuh dengan mengajak para bonek untuk melakukan aksi membubarkan Kongres PSSI di Surabaya dengan segala cara dan sampai titik darah penghabisan. Bahkan di media cetak, mantan Ketua Persebaya Saleh Ismail Mukadar, yang kini sedang mencari suara untuk pencalonan legislatif di DPR RI mengaku siap mendukung dan turun langsung memimpin aksi.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4637 seconds (0.1#10.140)