Keping puzzle bernama Escobar
A
A
A
Sindonews.com - Bicara soal pemain bintang di Persepam Madura United, publik tentu terfokus pada sosok Zaenal Arif. Sangat wajar karena kapten tim tersebut merupakan sosok paling berpengalaman di Gelora Bangkalan. Kontribusinya juga masih sangat besar untuk Persepam.
Tapi musim ini suporter Persepam layak menunggu bintang anyar yang belum lama bergabung yakni Silvio Escobar. Pemain berusia 31 tahun asal Paraguay yang bahkan telah menyingkirkan dua pemain asing dari Persepam, Raul Asprilla dan Guy Junior.
Proses masuk Escobar ke Persepam juga relatif sederhana. Datang ke Madura, diberi kesempatan di Inter Island Cup, mencetak dua gol dalam tiga laga, maka jadilah dia pemain baru di tim kebanggaan Pulau Garam. Silvio terlihat sangat menjanjikan walau belum lama di Persepam.
Kendati usianya sudah tidak muda lagi, Escobar masih memiliki kecepatan sekaligus insting tajam dalam urusan mencetak gol. Dua gol yang diciptakannya di Inter Island Cup juga tak main-main, yakni ke gawang tim besar Arema Cronous dan Persija Jakarta.
"Target saya mencetak gol sebanyak mungkin untuk Persepam. Itu tugas utama saya," ujar Escobar singkat tapi jelas. Dia kemungkinan bakal diduetkan dengan Zaenal Arif jika Pelaih Persepam Daniel Roekito memasang dua striker di depan.
Escobar juga bisa ditugaskan sebagai striker tunggal walau posturnya tidak begitu menjulang. Kecepatan berlarinya cocok untuk menerjemahkan strategi counter attack yang menjadi ciri khas Persepam ketika menerapkan pola agak bertahan atau 4-5-1.
Sebagai centre forward, dia beberapa kali terlihat bergerak ke pinggir untuk menjemput bola dan melepaskan umpan ke tengah. Namun tetap saja masih terlalu dini untuk menilai sejauh mana kiprah dia di Indonesia Super League (2014) nanti.
Tapi yang terpenting dia sudah menumbuhkan harapan untuk supporter maupun rekan setimnya. Jika mampu menjawab ekspektasi pelatih, maka Escobar bisa menutup lubang puzzle di lini depan yang kosong setelah ditinggalkan Osas Marvelous Saha pada tengah musim lalu.
Sejak itu Persepam tak lagi menemukan penyerang yang cocok untuk menjadi ksatria dengan daya bunuh mematikan. Pernah memakai jasa Emile Linkers di putaran dua ISL 2012-2013, serta Guy Junior di masa pra musim, keduanya sekadar numpang lewat.
Tak berlebihan jika manajemen Persepam menaruh harapan besar pada pemain yang baru berkiprah di Indonesia ini. Manager Persepam Achsanul Qosasih meminta Escobar terfokus pada tugas mencetak gol agar problem produktivitas selama ini bisa menemukan solusi.
"Saya puas melihat dia selama pra musim kemarin. Sekarang tinggal menunggu bagaimana kemapuannya di kompetisi yang sesungguhnya. Escobar memiliki potensi untuk menjadi striker tajam dan saya berharap itu menjadi kenyataan," harap Achsanul.
Harapan yang demikian besar bisa saja malah membebani Silvio Escobar. Semua tergantung mental pemain Amerika Latin tersebut. Jika bisa mengolah tekanan di Gelora Bangkalan, maka Escobar bisa menjadi pujaan baru di Madura.
Tapi musim ini suporter Persepam layak menunggu bintang anyar yang belum lama bergabung yakni Silvio Escobar. Pemain berusia 31 tahun asal Paraguay yang bahkan telah menyingkirkan dua pemain asing dari Persepam, Raul Asprilla dan Guy Junior.
Proses masuk Escobar ke Persepam juga relatif sederhana. Datang ke Madura, diberi kesempatan di Inter Island Cup, mencetak dua gol dalam tiga laga, maka jadilah dia pemain baru di tim kebanggaan Pulau Garam. Silvio terlihat sangat menjanjikan walau belum lama di Persepam.
Kendati usianya sudah tidak muda lagi, Escobar masih memiliki kecepatan sekaligus insting tajam dalam urusan mencetak gol. Dua gol yang diciptakannya di Inter Island Cup juga tak main-main, yakni ke gawang tim besar Arema Cronous dan Persija Jakarta.
"Target saya mencetak gol sebanyak mungkin untuk Persepam. Itu tugas utama saya," ujar Escobar singkat tapi jelas. Dia kemungkinan bakal diduetkan dengan Zaenal Arif jika Pelaih Persepam Daniel Roekito memasang dua striker di depan.
Escobar juga bisa ditugaskan sebagai striker tunggal walau posturnya tidak begitu menjulang. Kecepatan berlarinya cocok untuk menerjemahkan strategi counter attack yang menjadi ciri khas Persepam ketika menerapkan pola agak bertahan atau 4-5-1.
Sebagai centre forward, dia beberapa kali terlihat bergerak ke pinggir untuk menjemput bola dan melepaskan umpan ke tengah. Namun tetap saja masih terlalu dini untuk menilai sejauh mana kiprah dia di Indonesia Super League (2014) nanti.
Tapi yang terpenting dia sudah menumbuhkan harapan untuk supporter maupun rekan setimnya. Jika mampu menjawab ekspektasi pelatih, maka Escobar bisa menutup lubang puzzle di lini depan yang kosong setelah ditinggalkan Osas Marvelous Saha pada tengah musim lalu.
Sejak itu Persepam tak lagi menemukan penyerang yang cocok untuk menjadi ksatria dengan daya bunuh mematikan. Pernah memakai jasa Emile Linkers di putaran dua ISL 2012-2013, serta Guy Junior di masa pra musim, keduanya sekadar numpang lewat.
Tak berlebihan jika manajemen Persepam menaruh harapan besar pada pemain yang baru berkiprah di Indonesia ini. Manager Persepam Achsanul Qosasih meminta Escobar terfokus pada tugas mencetak gol agar problem produktivitas selama ini bisa menemukan solusi.
"Saya puas melihat dia selama pra musim kemarin. Sekarang tinggal menunggu bagaimana kemapuannya di kompetisi yang sesungguhnya. Escobar memiliki potensi untuk menjadi striker tajam dan saya berharap itu menjadi kenyataan," harap Achsanul.
Harapan yang demikian besar bisa saja malah membebani Silvio Escobar. Semua tergantung mental pemain Amerika Latin tersebut. Jika bisa mengolah tekanan di Gelora Bangkalan, maka Escobar bisa menjadi pujaan baru di Madura.
(aww)