Maung Bandung berpeluang pesta gol
A
A
A
Sindonews.com - Sehari menjelang pertandingan kedua melawan Persita Tangerang di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu sore (5/2) nanti, Persib Bandung mematangkan kerja sama penyerangan. Dua hal ini yang dinilai mampu membawa kemenangan Maung Bandung melawan Pendekar Cisadane.
Pada latihan pagi yang digelar di Stadion Siliwangi, Pelatih Djadjang Nurjaman menggelar simulasi pertandingan. Tim dibagi dua dengan komposisi sepuluh melawan tujuh pemain. Tim sepuluh berisikan pemain yang diproyeksikan tampil pada pertandingan sementara tim tujuh bertugas sebagai tim cadangan yang hanya menggalang pertahanan.
Ferdinand Sinaga yang disiapkan main sejak awal dipasang sebagai penyerang inti. Sementara Tantan dan Atep masih bergantian menjadi pendamping di depan. Di lini kedua Persib nampaknya bisa bernapas lega setelah M. Ridwan kembali dari cedera dan Firman Utina mengaku siap sejak menit pertama.
Kuartet bersama Makan Konate dan ditopang Hariono disajikan pada simulasi ini. Tujuh pemain tersebut tergabung di tim sepuluh. Mereka diintruksikan untuk menggempur gawang tim tujuh yang dikawal bergantian antara M Natsir dan Shahar Ginanjar. Serangan dari kedua sayap masih menjadi andalan pada simulasi ini.
Beberapa umpa silang dari Supardi di sisi kanan dan Tony Sucipto di sektor kiri diperagakan. Namun tidak ada yang berbuah gol. Selain simulasi, pemain juga melakukan latihan kerja sama tim dengan melakukan umpan-umpan pendek menyusur tanah. Skema penyerangan dari tendangan penjuru pun tidak luput dari perhatian tim. Taufik dan Ferdinand Sinaga disiapkan untuk mengambil tendangan ini.
''Latihan kali ini kita menerapkan kerja sama tim dan mempertajam serangan di depan agar bisa menyelesaikan peluang menjadi gol. Saya mengingatkan agar kepada tim agar tidak banyak membuang peluang,” kata Djadjang seusai memimpijn latihan.
Pelatih yang akrab disapa Djanur ini mengakui jika pada pertandingan sebelumnya melawwn Sriwijaya FC, banyak peluang yang tercipta namun tidak berujung gol. Dari sembilan tendangan yang dilancarkan, Persib hanya mampu mencetak satu gol. Itu pun dari tendangan penalti Makan Konate setelah pemain Sriwijaya FC, Anis Nabar, kedapatan handsball.
''Ya penyelesaian akhir masih menjadi kendala bagi tim tapi untuk pertandingan melawan Persita hal semacam itu tidak lagi terulang. Aplagi kita kan main full team setelah M Ridwan sudah kembali dari cedera,” pungkasnya
Pada latihan pagi yang digelar di Stadion Siliwangi, Pelatih Djadjang Nurjaman menggelar simulasi pertandingan. Tim dibagi dua dengan komposisi sepuluh melawan tujuh pemain. Tim sepuluh berisikan pemain yang diproyeksikan tampil pada pertandingan sementara tim tujuh bertugas sebagai tim cadangan yang hanya menggalang pertahanan.
Ferdinand Sinaga yang disiapkan main sejak awal dipasang sebagai penyerang inti. Sementara Tantan dan Atep masih bergantian menjadi pendamping di depan. Di lini kedua Persib nampaknya bisa bernapas lega setelah M. Ridwan kembali dari cedera dan Firman Utina mengaku siap sejak menit pertama.
Kuartet bersama Makan Konate dan ditopang Hariono disajikan pada simulasi ini. Tujuh pemain tersebut tergabung di tim sepuluh. Mereka diintruksikan untuk menggempur gawang tim tujuh yang dikawal bergantian antara M Natsir dan Shahar Ginanjar. Serangan dari kedua sayap masih menjadi andalan pada simulasi ini.
Beberapa umpa silang dari Supardi di sisi kanan dan Tony Sucipto di sektor kiri diperagakan. Namun tidak ada yang berbuah gol. Selain simulasi, pemain juga melakukan latihan kerja sama tim dengan melakukan umpan-umpan pendek menyusur tanah. Skema penyerangan dari tendangan penjuru pun tidak luput dari perhatian tim. Taufik dan Ferdinand Sinaga disiapkan untuk mengambil tendangan ini.
''Latihan kali ini kita menerapkan kerja sama tim dan mempertajam serangan di depan agar bisa menyelesaikan peluang menjadi gol. Saya mengingatkan agar kepada tim agar tidak banyak membuang peluang,” kata Djadjang seusai memimpijn latihan.
Pelatih yang akrab disapa Djanur ini mengakui jika pada pertandingan sebelumnya melawwn Sriwijaya FC, banyak peluang yang tercipta namun tidak berujung gol. Dari sembilan tendangan yang dilancarkan, Persib hanya mampu mencetak satu gol. Itu pun dari tendangan penalti Makan Konate setelah pemain Sriwijaya FC, Anis Nabar, kedapatan handsball.
''Ya penyelesaian akhir masih menjadi kendala bagi tim tapi untuk pertandingan melawan Persita hal semacam itu tidak lagi terulang. Aplagi kita kan main full team setelah M Ridwan sudah kembali dari cedera,” pungkasnya
(aww)