Bepe diplot sebagai Supersub
A
A
A
Sindonews.com - Pelita Bandung Raya (PBR) patut bersyukur menggaet striker sekelas Bambang Pamungkas (Bepe). Kendati lama tidak merumput, mantan penyerang Persija Jakarta itu tetap memiliki magis menyeramkan di mata lawan.
Tim pelatih PBR mengakui, absen lama di lapangan hijau membuat Bepe sedikit kesulitan menggapai tahap performa ideal. Namun, bukan berarti ini kondisi merugikan bagi skuad The Boys Are Back. Bepe justru diyakini bisa menjadi senjata rahasia di tengah-tengah, bahkan menjelang akhir pertandingan.
"Bepe butuh waktu lebih untuk sampai pada kondisi terbaiknya lagi. Saya lihat dia belum bisa diturunkan penuh dalam satu pertandingan. Karena itu saya akan lebih sering menyimpannya terlebih dahulu," kata Pelatih PBR Dejan Antonic.
Selain Bepe, di Indonesia Super League (ISL) musim 2014, PBR juga memiliki Gaston Castano sebagai goal getter. Karena itu, Dejan mengaku tidak khawatir dengan ketajaman lini depan tim asuhannya.
"Lagipula Bepe punya karakter hampir sama dengan Gaston. Kalau dimainkan bersamaan sejak awal, saya rasa tidak bagus. Bepe baru akan dikeluarkan di tengah pertandingan untuk mengacaukan konsentrasi lawan. Sekaligus menyiasati kondisi fisiknya itu," pungkas Dejan.
Namun, kehadiran Bepe pun terbukti bukan sekadar menambah daya gedor. Pengalaman serta nama besarnya menjadi pemicu semangat pemain-pemain muda untuk meningkatkan karier mereka. Sejak kembali berkiprah di kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional di musim lalu, skuad The Boys Are Back memang banyak mengandalkan para pesepak bola muda.
Meski jumlah mereka berkurang di ISL 2014, namun pemain-pemain belia masih mendapat kepercayaan tim pelatih. Sebagai penyeimbang, sejumlah pesepakbola senior diplot sebagai sosok mentor. "Kalau memberi masukan, berbagi pengalaman pada juniornya, itu memang sudah dilakukan baik oleh Bepe maupun pemain senior lain. Tapi saya lihat juga, Bepe menambah mental bermain tim ini," kata Dejan.
Mantan pelatih Pro Duta FC ini yakin, Bepe dan PBR secara perlahan bisa mencapai performa terbaik. "Bepe bisa menerapkan dengan baik apa yang saya ingin di lapangan," tuturnya.
Namun Dejan menegaskan, nama besar sang mantan striker Persija Jakarta itu tak menjamin satu posisi di susunan formasi. Kesiapan seorang pemain tetap menjadi pertimbangan utama untuk diturunkan dalam pertandingan. "Bepe sama saja, tidak ada beda dengan pemain lain," pungkas Dejan.
Lebih jauh, Dejan menyebut tidak ada starting eleven di tim asuhannya. Dia menjamin semua pemain skuad The Boys Are Back memiliki kesempatan yang sama untuk tampil di pertandingan-pertandingan ISL 2014.
"Di tangan saya, tidak ada starting eleven. Yang ada adalah starting 16. Saya melihat siapa pemain yang paling siap. Tapi mudah-mudahan semuanya pun selalu siap. Saya bisa percayakan posisi pada siapa pun pemain di tim ini, termasuk pesepak bola muda. Saya akan 100% percaya saat memilih seorang pemain," kata Dejan.
Tim pelatih PBR mengakui, absen lama di lapangan hijau membuat Bepe sedikit kesulitan menggapai tahap performa ideal. Namun, bukan berarti ini kondisi merugikan bagi skuad The Boys Are Back. Bepe justru diyakini bisa menjadi senjata rahasia di tengah-tengah, bahkan menjelang akhir pertandingan.
"Bepe butuh waktu lebih untuk sampai pada kondisi terbaiknya lagi. Saya lihat dia belum bisa diturunkan penuh dalam satu pertandingan. Karena itu saya akan lebih sering menyimpannya terlebih dahulu," kata Pelatih PBR Dejan Antonic.
Selain Bepe, di Indonesia Super League (ISL) musim 2014, PBR juga memiliki Gaston Castano sebagai goal getter. Karena itu, Dejan mengaku tidak khawatir dengan ketajaman lini depan tim asuhannya.
"Lagipula Bepe punya karakter hampir sama dengan Gaston. Kalau dimainkan bersamaan sejak awal, saya rasa tidak bagus. Bepe baru akan dikeluarkan di tengah pertandingan untuk mengacaukan konsentrasi lawan. Sekaligus menyiasati kondisi fisiknya itu," pungkas Dejan.
Namun, kehadiran Bepe pun terbukti bukan sekadar menambah daya gedor. Pengalaman serta nama besarnya menjadi pemicu semangat pemain-pemain muda untuk meningkatkan karier mereka. Sejak kembali berkiprah di kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional di musim lalu, skuad The Boys Are Back memang banyak mengandalkan para pesepak bola muda.
Meski jumlah mereka berkurang di ISL 2014, namun pemain-pemain belia masih mendapat kepercayaan tim pelatih. Sebagai penyeimbang, sejumlah pesepakbola senior diplot sebagai sosok mentor. "Kalau memberi masukan, berbagi pengalaman pada juniornya, itu memang sudah dilakukan baik oleh Bepe maupun pemain senior lain. Tapi saya lihat juga, Bepe menambah mental bermain tim ini," kata Dejan.
Mantan pelatih Pro Duta FC ini yakin, Bepe dan PBR secara perlahan bisa mencapai performa terbaik. "Bepe bisa menerapkan dengan baik apa yang saya ingin di lapangan," tuturnya.
Namun Dejan menegaskan, nama besar sang mantan striker Persija Jakarta itu tak menjamin satu posisi di susunan formasi. Kesiapan seorang pemain tetap menjadi pertimbangan utama untuk diturunkan dalam pertandingan. "Bepe sama saja, tidak ada beda dengan pemain lain," pungkas Dejan.
Lebih jauh, Dejan menyebut tidak ada starting eleven di tim asuhannya. Dia menjamin semua pemain skuad The Boys Are Back memiliki kesempatan yang sama untuk tampil di pertandingan-pertandingan ISL 2014.
"Di tangan saya, tidak ada starting eleven. Yang ada adalah starting 16. Saya melihat siapa pemain yang paling siap. Tapi mudah-mudahan semuanya pun selalu siap. Saya bisa percayakan posisi pada siapa pun pemain di tim ini, termasuk pesepak bola muda. Saya akan 100% percaya saat memilih seorang pemain," kata Dejan.
(aww)