Panggung pembalasan Bepe
A
A
A
Sindonews.com - Laga emosional akan dilakoni penggawa Pelita Bandung Raya, Bambang Pamungkas, kala menghadapi Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Senin (17/2) sore ini. Dibesarkan di klub ibu kota sampai menjadi ikon, Bepe, begitu dia disapa, kini harus memerangi Macan Kemayoran.
Kendati menjadi seorang profesional namun bukan laga mudah bagi pengoleksi 96 caps Timnas Indonesia ini untuk menghadapi bekas timnya yang telah dibelanya lebih dari satu dekade ini. Namun dengan adanya masalah antara klub dan dirinya, membuat nostalgia dibumbui adanya motivasi pembuktian.
Larangan untuk membela Merah Putih oleh klub akibat dualisme PSSI membuat dia tidak nyaman berkostum oranye. Diperuncing dengan tidak kunjung dibayarnya gaji pemain 33 tahun ini selama lima bulan meluapkan emosinya.
Pemilik nomor punggung 20 ini memang dikenal sulit memberikan tanggapan kepada awak media. Namun dalam laman pribadinya, bambangpamungkas20.com, Bepe tegas mengatakan jika dirinya siap untuk melawan Macan Kemayoran.
''Akan menjadi sebuah partai yang sangat berat bagi saya, karena saya tidak hanya akan melawan Persija namun juga hati saya sendiri. Namun secara mental saya sudah siap, dan menunggu-nunggu partai tersebut,” tulis dia.
Lebih jauh Bepe menebar dendam terkait latar belakangnya dia keluar dari Stadion Lebak Bulus dan hijrah ke Si Jalak Harupat. Dengan nada menyindir, dia menyisipkan pesan jika masalah yang membuat dia tidak lagi bersama Persija.
''Sangat berat sudah pasti, namun di sisi lain saya juga merasa sangat lega. Mengingat tanggung jawab saya di tim (Persija Jakarta) sudah selesai. Terima kasih kepada Pak Ferry Paulus (Ketua Umum Persija), dan manajemen yang telah menyelesaikan semua tunggakan gaji pemain (kecuali saya). Hal tersebut membuat saya pergi dengan perasaan yang lebih tenang,”kata dia.
Di lapangan hijau nanti, pemain kelahiran Semarang ini pastinya berharap bisa diturunkan sejak menit pertama dan berjanji akan bermain habis-habisan. Dia tentunya ingin memberi pelajaran kepada Persija yang telah salah memperlakukannya.
Dalam skema di empat laga PBR, Pelatih Dejan Antonic belum pernah menurunkan Bepe di menit pertama. Di hanya menjadi pemain pengganti di tiga laga dengan lama bermain 52 menit. Namun, demikian bukan tidak mungkin pemain yang melekat dengan nomor 20 ini bisa tampil sebagai starter.
Emosi yang dikonversi menjadi motivasi dapat membantu tim untuk mewujudkan tiga poin. Apalagi sebagai pemain senior, Bepe dapat menularkan semangatnya kepada peluru muda PBR.
Bersama striker utama Gaston Castano, Bepe bisa diturunkan sebagai penyerang lubang dan saling bertukar posisi di tengah pertandingan. Skema ini dapat membuyarkan konsentrasi barisan pertahanan Persija yang dikomandoi Fabiano Beltrame. Mengingat PBR pun memiliki dua sayap cepat di sisi kiri dan kanan yang juga harus diwaspadai Macan Kemayoran.
Bagi PBR laga melawan melawan Persija memiliki keuntungan tersendiri. Selain motivasi dari pemain, The Boys Are pun diuntungkan dari sentimentil publik Kota Bandung terhadap klub ibu kota tersebut.
Berkaca pada pertandingan musim lalu yang digelar di Stadion Siliwangi, para pemain terbawa atmosfer permusuhan. Alhasil tim yang kala itu masih ditukangi pelatih Simon McManamy berhasil mencatatkan kemenangan, 3-2. Lebih bermakna kemenangan itu menjadi yang pertama bagi PBR di musim 2012/2013.
Kendati menjadi seorang profesional namun bukan laga mudah bagi pengoleksi 96 caps Timnas Indonesia ini untuk menghadapi bekas timnya yang telah dibelanya lebih dari satu dekade ini. Namun dengan adanya masalah antara klub dan dirinya, membuat nostalgia dibumbui adanya motivasi pembuktian.
Larangan untuk membela Merah Putih oleh klub akibat dualisme PSSI membuat dia tidak nyaman berkostum oranye. Diperuncing dengan tidak kunjung dibayarnya gaji pemain 33 tahun ini selama lima bulan meluapkan emosinya.
Pemilik nomor punggung 20 ini memang dikenal sulit memberikan tanggapan kepada awak media. Namun dalam laman pribadinya, bambangpamungkas20.com, Bepe tegas mengatakan jika dirinya siap untuk melawan Macan Kemayoran.
''Akan menjadi sebuah partai yang sangat berat bagi saya, karena saya tidak hanya akan melawan Persija namun juga hati saya sendiri. Namun secara mental saya sudah siap, dan menunggu-nunggu partai tersebut,” tulis dia.
Lebih jauh Bepe menebar dendam terkait latar belakangnya dia keluar dari Stadion Lebak Bulus dan hijrah ke Si Jalak Harupat. Dengan nada menyindir, dia menyisipkan pesan jika masalah yang membuat dia tidak lagi bersama Persija.
''Sangat berat sudah pasti, namun di sisi lain saya juga merasa sangat lega. Mengingat tanggung jawab saya di tim (Persija Jakarta) sudah selesai. Terima kasih kepada Pak Ferry Paulus (Ketua Umum Persija), dan manajemen yang telah menyelesaikan semua tunggakan gaji pemain (kecuali saya). Hal tersebut membuat saya pergi dengan perasaan yang lebih tenang,”kata dia.
Di lapangan hijau nanti, pemain kelahiran Semarang ini pastinya berharap bisa diturunkan sejak menit pertama dan berjanji akan bermain habis-habisan. Dia tentunya ingin memberi pelajaran kepada Persija yang telah salah memperlakukannya.
Dalam skema di empat laga PBR, Pelatih Dejan Antonic belum pernah menurunkan Bepe di menit pertama. Di hanya menjadi pemain pengganti di tiga laga dengan lama bermain 52 menit. Namun, demikian bukan tidak mungkin pemain yang melekat dengan nomor 20 ini bisa tampil sebagai starter.
Emosi yang dikonversi menjadi motivasi dapat membantu tim untuk mewujudkan tiga poin. Apalagi sebagai pemain senior, Bepe dapat menularkan semangatnya kepada peluru muda PBR.
Bersama striker utama Gaston Castano, Bepe bisa diturunkan sebagai penyerang lubang dan saling bertukar posisi di tengah pertandingan. Skema ini dapat membuyarkan konsentrasi barisan pertahanan Persija yang dikomandoi Fabiano Beltrame. Mengingat PBR pun memiliki dua sayap cepat di sisi kiri dan kanan yang juga harus diwaspadai Macan Kemayoran.
Bagi PBR laga melawan melawan Persija memiliki keuntungan tersendiri. Selain motivasi dari pemain, The Boys Are pun diuntungkan dari sentimentil publik Kota Bandung terhadap klub ibu kota tersebut.
Berkaca pada pertandingan musim lalu yang digelar di Stadion Siliwangi, para pemain terbawa atmosfer permusuhan. Alhasil tim yang kala itu masih ditukangi pelatih Simon McManamy berhasil mencatatkan kemenangan, 3-2. Lebih bermakna kemenangan itu menjadi yang pertama bagi PBR di musim 2012/2013.
(aww)